Pengertian Keaktifan Belajar Cara Meningkatkan Keaktifan Belajar

130 130 Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun internasional. Sedangkan ruang lingkup mata pelajaran Sejarah meliputi aspek-aspek sebagai berikut. Prinsip dasar ilmu sejarah Peradaban awal masyarakat dunia dan Indonesia Perkembangan negara-negara tradisional di Indonesia Indonesia pada masa penjajahan Pergerakan kebangsaan Proklamasi dan perkembangan negara kebangsaan Indonesia.

2. Tinjauan tentang Keaktifan Belajar

a. Pengertian Keaktifan Belajar

Pada dasarnya, proses keaktifan belajar di sekolah merupakan cara untuk mengoptimalkan kegiatan belajar siswa dalam interaksi edukatif. Keaktifan belajar dalam pelaksanaanya menuntut siswa untuk mencari jalan pemecahan masalahnya sendiri, menjawab pertanyaan, belajar bertanya, mengambil keterangan dari buku, mendiskusikan sesuatu hal dengan kawannya, melakukan satu percobaan sendiri, dan bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya Kock, 1995: 65. 131 131 Menurut Mc Keachie dalam Dimyati dan Mujiono 1999: 45 mengemukakan bahwa individu merupakan manusia belajar yang selalu ingin tahu. Menurut Sriyono 1992: 75, keaktifan belajar merupakan terlibatnya siswa secara aktif jasmani maupun rohani. Menurut Sagala 2006: 124-134, keaktifan jasmani maupun rohani itu meliputi. 1 Keaktifan indera: pendengaran, penglihatan, peraba. 2 Keaktifan akal: akal anak-anak harus aktif atau diaktifkan untuk memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun pendapat dan mengambil keputusan. 3 Keaktifan ingatan: pada waktu mengajar, anak harus aktif menerima bahan pengajaran yang disampaikan guru dan menyimpannya dalam otak, kemudian pada suatu saat siap mengutarakan kembali. 4 Keaktifan emosi: siswa berusaha mencintai pelajarannya. Keaktifan belajar hanya terjadi saat siswa aktif mengalami sendiri. Menurut Thorndike dalam Dimyati 2002: 45 keaktifan siswa dalam belajar dapat diketahui dari law of exercise -nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan, sehingga keterlibatan siswa sebaiknya tidak berupa fisik, namun juga berupa keterlibatan emosional.

b. Cara Meningkatkan Keaktifan Belajar

Siswa dalam kegiatan belajar mengajar harus berbuat aktif. Penerapan pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa sangat dipengaruhi oleh kesiapan guru dalam mengajar. Kesiapan guru dalam mengajar terlihat dalam perencanaan yang berwujud satuan pelajaran. Hal ini karena satuan pelajaran merupakan rencana tindakan yang akan dilakukan oleh guru pada waktu mengajar Dalyono, 2005: 199. Menurut Gibbs dikutip oleh Mulyasa dalam Thoifuri, 2008: 72-73 usaha untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dapat dilihat dengan melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan. 132 132 Berbeda dengan pendapat Gibbs, menurut Nick Cowel dan Roy Gardner 1995: 75-76 cara meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan mendorong bertanya lebih baik, mendorong guru dan siswa lebih fokus lebih pada pengajaran yang memerlukan pemacahan masalah, dan membantu siswa memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa cara meningkatkan keaktifan belajar dapat dilakukan dengan melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran untuk memecahkan masalah bersama dengan memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Model BrokenTriangleSquareHeart bertujuan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Melalui model BrokenTriangleSquareHeart dengan menyusun puzzle secara berkelompok dapat mewujudkan siswa yang berani tampil percaya diri, siswa berkesempatan untuk berkomunikasi secara terarah dalam kelompok, serta saling membantu untuk memecahkan permasalahan bersama.

c. Ciri-ciri Keaktifan Belajar