2.2. Saham
2.2.1. Pengertian Saham
Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham stock holder. Seseorang atau suatu pihak dikatakan
sebagai pemegang saham apabila telah tercatat sebagai pemegang saham dalam buku yang disebut Daftar Pemegang Saham DPS. Pada umumnya, DPS
disajikan beberapa hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan dan setiap pihak dapat melihat DPS tersebut. Bukti bahwa seseorang adalah
pemegang saham juga dapat dilihat pada halaman belakang lembar saham apakah namanya sudah diregistrasi oleh perusahaan emiten atau belum Mohamad
Samsul, 2006. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan diperusahaan tersebut Darmadji dan Fakhruddin, 2006. Menurut Mohamad Samsul 2006, saham dibedakan dalam dua jenis
yaitu: 1.
Saham preferen preferred stock yaitu jenis saham yang memiliki hak terlebih dahulu untuk menerima laba dan memiliki hak laba kumulatif.
Hak kumulatif adalah hak untuk mendapatkan laba untuk dibagikan pada suatu tahun yang mengalami kerugian, tetapi akan dibayar pada tahun
yang mrngalami keuntungan, sehingga saham preferen akan menerima laba dua kali. Hak istimewa ini diberikan kepada pemegang saham
preferen karena merekalah yang memasok dana ke perusahaan sewaktu mengalami kesulitan keuangan.
2. Saham biasa common stock yaitu jenis saham yang akan menerima laba
setelah laba bagian saham preferen dibayarkan. Apabila perusahaan bangkrut, maka pemegang saham biasa yang menderita terlebih dahulu.
Perhitungan indeks harga saham didasarkan pada harga saham biasa. Hanya pemegang saham biasa yang mempunyai suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Indeks Harga Saham
Pada pasar perdana harga saham didasarkan pada kesepakatan antara emiten dan penjamin emisi, sedangkan pada pasar sekunder terjadinya kesepakatan harga
dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar antara penjual dan pembeli. Harga saham di pasar sekunder berada di luar kontrol emiten sehingga perputaran
uang tidak lagi mengalir ke prusahaan yang menerbitkan saham melainkan berpindah dari pemegang saham ke tangan pemegang saham lainnya Roskarina
Setianingrum, 2009. Indeks harga saham adalah harga saham yang ditayangkan dalam bentuk
indeks. Indeks saham digunakan untuk tujuan analisis dan menghindari dampak negatif dari penggunaan harga saham dalam rupiah. Corporate action yang
dilakukan oleh perusahaan dapat merusak analisis apabila menggunakan harga saham dalam rupiah tanpa dikoreksi terlebih dahulu. Dengan menggunakan indeks
saham dapat menghindari kesalahan analisis walaupun tanpa koreksi Mohamad Samsul, 2006.
Jenis indeks harga saham di bursa efek dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Indeks harga saham individu yaitu indeks masing-masing saham yang
tercatat di bursa efek. 2.
Indeks harga saham parsial yaitu indeks harga saham yang diciptakan oleh salah satu pihak yang terdiri dari beberapa jenis saham untuk kepentingan
sendiri. 3.
Indeks harga saham gabungan yaitu indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di bursa efek.
2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Indeks Harga Saham