2.4.1.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dapat menunjang proses produksi yang tidak nampak pada produk akhir. PT. Cahaya Kawi Ultra
Polyintraco tidak menggunakan bahan penolong dalam pembuatan spring bed.
2.4.2. Uraian Proses Produksi
Proses pembuatan
spring bed terdiri dari 3 komponen utama yaitu: 1. Pembuatan Sandaran spring bed
2. Pembuatan Divan spring bed 3. Pembuatan Matras spring bed
2.4.2.1. Pembuatan Sandaran Spring Bed
Proses pembuatan sandaran spring bed adalah sebagai berikut: 1. Pemotongan
Langkah pertama dalam pembuatan sandaran yaitu tripleks dipotong secara manual dengan menggunakan gergaji tangan sesuai dengan pola yang
diinginkan sebagai rangka sandaran. Setelah itu tripleks dilubangi untuk tempat meletakkan kancing dengan menggunakan mesin bor.
Kemudian busa dipotong dengan rolling cutter mengikuti pola rangka tripleks. Pada sisi-sisi busa dibuat goresan-goresan sebagai pola dalam pemotongan
kain oscar. Setelah itu, kain oscar dipotong sesuai dengan spesifikasi. 2. Perekatan
Busa yang telah dipotong sesuai pola kemudian direkatkan pada rangka
sandaran menggunakan lateks. Kancing sebanyak 16 buah dipasang dengan menggunakan benang nylon. Kemudian direkatkan lagi kain oscar yang telah
diberi busa dengan menggunakan gun etona 3001J. Pada bagian tengah rangka yang telah di bor dipasang logo Big Land dengan menggunakan benang nylon.
3. Packing Pada bagian ini dilakukan perekatan plastik mika dibagian depan dan
pemasangan plastik non woven pada sisi belakang sandaran dengan menggunakan gun etona 3001J. Kemudian dilanjutkan dengan merekatkan
plastik PE pada sisi depan sandaran dengan isolatip. 4. Perakitan Kaki Sandaran
Berikutnya adalah dilakukan pemasangan kaki sandaran yang telah dipotong sesuai ukuran dengan mur sebanyak 4 buah.
Adapun blok diagram proses pembuatan spring bed dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Sandaran Spring Bed
2.4.2.2. Pembuatan Matras Spring bed
Proses pembuatan matras spring bed adalah sebagai berikut: 1. Perakitan Per Bulat
Per bulat dirakit dengan kawat lilitan membentuk balok yang berukuran 200 x 180 x 15 cm dengan menggunakan 500 buah per bulat yang berdiameter 2,5
mm dan 3 kg kawat lilitan. 2. Perakitan Kawat Lis
Kemudian rakitan per bulat tersebut dirakit dengan kawat lis berdiameter 4,2 mm menggunakan gun CL-73. Untuk memperkuat rakitan per ini, dilakukan
penambahan per pinggir 500 buah berdiameter 3,5 mm di sekeliling rakitan per. Per pinggir ditempatkan pada sekeliling bagian luar rakitan per dengan
menggunakan gun CL-73. Fungsi dari penembakan gun CL-73 ini adalah untuk menguatkan konstruksi per dan menambah kekuatan tekan.
3. Quilting Kain polos dijahit di mesin quilting untuk mendapatkan kain quilting dengan
ukuran 50 x 2,1 m. 4. Pemotongan
Busa dan kain quilting kemudian dipotong sesuai spesifikasi matras spring bed 6 kaki yaitu untuk matras atas dan matras bawah memiliki ukuran 2 x
200 x 180 x 3 cm dan untuk tabung dengan ukuran 2 x 200 + 180 x 1 cm. Selanjutnya kain blacu dipotong sebanyak 2 buah 7,6 m untuk bagian kain
quilting atas dan bawah. Setelah itu dilakukan pemotongan hard pad dengan ukuran luas sama dengan matras bawah dan atas.
5. Penjahitan Kain blacu dijahit pada ujung-ujung kain quilting. Kain blacu juga dijahit
untuk kain quilting bagian tabung. Fungsi penjahitan kain blacu ini adalah untuk menguatkan kain quilting pada saat proses perekatan ke rangka per
dengan tembakan gun HR-22. Pada bagian ini juga akan meletakkan label, kartu garansi pada sisi kain quilting.
6. Perekatan Setelah rakitan per selesai selanjutnya hard pad yang telah dipotong
direkatkan pada sisi atas dengan tembakan gun HR-22. kemudian busa dan kain quilting direkatkan dengan menggunakan lateks. Setelah selesai bagian
atas matras, kemudian rakitan per dibalik untuk menyelesaikan rakitan bagian bawah dan dilakukan hal yang sama seperti bagian atas matras yaitu
merekatkan hard pad, busa dan kain quilting. Untuk bagian tabung yaitu sekeliling bagian luar rakitan direkatkan busa dan kain quilting.
7. Penjahitan Lis Lis adalah kain panah emas yang akan merekatkan matras atas dan bawah
dengan tabung. Kain lis dijahit dengan mesin corner bersamaan dengan memasang lubang angin emas sebanyak 4 buah. Fungsi dari lubang angin
emas ini adalah untuk menambah keindahan pada matras spring bed serta memberikan sirkulasi udara sehingga busa tetap empuk.
8. Packing Berikutnya adalah meletakkan kartun sudut. Kartun sudut berfungsi agar
sudut-sudut spring bed terlindungi pada saat distribusi karena sudutnya sangat
mudah rusak. Setelah itu dibungkus dengan menggunakan plastik mika yang direkatkan dengan menggunakan isolatip. Kemudian stiker yang berisikan
informasi spesifikasi diletakkan pada plastik mika.
Adapun blok diagram proses pembuatan matras spring bed dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Blok Diagram Proses Pembuatan Matras Spring Bed
2.4.2.3. Pembuatan Dipan Spring Bed