Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti

insentif tenaga kerja langsung. 6. Penentuan waktu standar yang digunakan sebagai dasar untuk upah tenaga kerja tidak langsung. 7. Penentuan waktu standar yang digunakan sebagai dasar untuk pengawasan biaya tenaga kerja. Secara garis besar, teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi kedalam dua bagian4, yaitu: 1. Pengukuran waktu secara langsung, yaitu pengukuran waktu yang dilakukan secara langsung di tempat pekerjaan yang diukur dijalankan. Yang termasuk pengukuran waktu secara langsung adalah cara pengukuran kerja dengan menggunakan jam henti stopwatch time study dan sampling kerja work sampling. 2. Pengukuran waktu kerja secara tidak langsung, yaitu pengukuran waktu yang dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan yang sedang diamati. Aktivitas yang dilakukan hanya melakukan perhitungan waktu kerja dengan membaca tabel-tabel waktu yang tersedia.

3.1.1. Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti

Pengukuran waktu kerja dengan jam henti diperkenalkan pertama kali oleh F. W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu. Metoda ini sangat baik diaplikasikan 4 Sutalaksana, Iftikar J., John H. Tjakraatmadja, Ruhana Anggawisastra, TeknikTata Cara Kerja, Bandung, Departement Teknik Industri – ITB, 1979, Hal 117 untuk pekerjaan–pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-ulang repetitive. Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standar penyelesaikan pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama. Pengukuran kerja ini dilakukan dengan langkah-langkah yang dimulai dengan pengambilan sejumlah pengamatan kerja dengan stop watch untuk setiap elemen kegiatan, menetapkan rating factor dan allowance dari kegiatan yang dilakukan operator, melakukan uji keseragaman data dan kecukupan data. Dalam penelitian ini, dalam melakukan pengujian keseragaman dan kecukupan data digunakan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5. Secara garis besar urutan pengukuran waktu kerja dapat di gambarkan seperti pada gambar 3.1.5 5 Purnomo, Hari, Pengantar Teknik Industri, Edisi Kedua, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2004, Hal. 44 - 47 Pengumpulan Data Waktu Siklus Tes Keseragaman Data Data Seragam? Tes kecukupan Data Data Cukup? Buang Data diluar Kontrol WaktuTerpilih Tidak Tidak Ya Gambar 3.1. Urutan Pengukuran Waktu Kerja 3.2. Pengujian Data 3.2.1. Keseragaman Data dan Kecukupan data Untuk memastikan bahwa data yang berkumpul berasal dari sistem yang sama, maka dilakukan pengujian terhadap keseragaman data. Sebagai contoh, pada suatu hari seorang operator malam harinya tidak tidur semalaman. Dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, data yang terkumpul pada hari itu akan jelas berbeda. Untuk itu diperlukan pengujian keseragaman data untuk memisahkan data yang memiliki karakteristik yang berbeda. Adapun rumus yang digunakan dalam pengujian keseragaman data untuk stop watch adalah sebagai berikut : 1 2 − − = ∑ n X Xi σ BKA = X + k σ BKB = X - k σ Dengan : X = Nilai Rata-rata BKA = Batas Kontrol Atas σ = Standar Deviasi BKB = Batas Kontrol Bawah k = Tingkat Keyakinan = 99 ≈ 3 = 95 ≈ 2 Pengujian data dengan metode Stop Watch Time Study ini meliputi : - Uji kecukupan data, uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa data yang telah dikumpulkan adalah cukup secara objektif. Kegiatan pengujian tersebut dimulai dari analisis atas jumlah data yang seharusnya dikumpulkan sampai dengan analisis konsistensi kerja operator. 2 2 2           − = ∑ ∑ ∑ i i i X X X N s k N

3.3. Penyesuaian Waktu Dengan Performance Rating