KabupatenKota disampaikan kepada BupatiWalikota dan tembusan kepada Gubernur. Hasil pemeriksaan Pejabat Pengawas Pemerintah ditindaklanjuti oleh
pemerintah daerah sesuai dengan rekomendasi. Wakil gubernur dan wakil bupatiwakil walikota bertanggung jawab mengoordinasikan pelaksanaan tindak
lanjut hasil pemeriksaan. SKPD yang tidak menindaklanjuti rekomendasi Pejabat Pengawas Pemerintah dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Inspektur Jenderal, Inspektur Provinsi dan Inspektur KabupatenKota
melakukan pemantauan dan pemutakhiran atas pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan. Hasil pemantauan dan pemutakhiran atas pelaksanaan tindak lanjut
disampaikan kepada Menteri, Gubernur atau BupatiWalikota. Pemutakhiran hasil pengawasan Pejabat Pengawas Pemerintah dilakukan paling sedikit 2 dua kali
dalam setahun.
2.1.3. Pengaruh Intuisi
Intuisi merupakan Eureka Factor yang artinya bahwa pengetahuan yang diperoleh tanpa pemikiran rasional. Agor 1998 menyatakan bahwa intuisi
merujuk pada kemampuaan untuk memberi kode, menyortir, dan mengakses kebermaknaan atau relevansi hasil keputusan masa lalu secara efisien. Intuisi
bukan merupakan suatu daya kognitif yang terlahir atau kemampuan yang digunakan sesuai kehendak, melainkan suatu kemampuan belajar dari atau
diambil dari pengalaman. Ketika para pembuat keputusan menggunakan intuisi,
Universitas Sumatera Utara
mereka mengalami suatu proses yang otomatis dan secara tidak sadar mengambil dari struktur kognitif yang dibentuk melalui pengalaman.
Intuisi adalah kemampuan seseorang dalam menemukan kesalahan kekeliruanketidakberesan yang didasarkan atas pengetahuan dan pengalaman
yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan, oleh karena itu intuisi merupakan suatu bentuk dari pengalaman yang dapat dimanfaatkan oleh seseorang sebagai
alat bantu untuk pengambilan keputusannya.
2.1.4. Pengaruh Pemahaman terhadap SAP
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip
akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. SAP diterapkan di lingkup pemerintahan, yaitu pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusatdaerah, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib
menyajikan laporan keuangan. Akuntansi adalah suatu sistem informasi dan merupakan proses
pengindentifikasian, pengukuran, pencatatan, pelaporan, dan penganalisaan transaksi ekonomi keuangan suatu entitas secara sistematis serta dijadikan
sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak- pihak yang berkepentingan. Adapun prinsip-prinsip yang diterapkan dalam
akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah adalah: a basis akuntansi, b prinsip nilai historis, c prinsip realisasi, d prinsip substansi mengungguli bentuk
Universitas Sumatera Utara
formal, e prinsip prioritas, f prinsip konsistensi, g prinsip pengungkapan lengkap, dan h prinsip penyajian wajar. Prinsip akuntansi dan pelaporan
keuangan dimaksudkan sebagai ketentuan yang dipahami dan ditaati oleh pembuat standar dalam penyusunan standar akuntansi, oleh penyelenggara akuntansi dan
pelaporan keuangan dalam melakukan kegiatannya, serta oleh pengguna laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan. Penyusunan dan
penyajian laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah bertujuan sebagai acuan bagi :
a penyusun standar akuntansi pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya;
b penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang
belum diatur dalam standar; c
pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan; dan
d para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan
pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia. Terkait
dengan penyusunan laporan keuangan daerah sesuai dengan SAP, maka perlu diperhatikan faktor pemahaman terhadap SAP. Pemahaman terhadap SAP ini
diperlukan supaya hasil dari laporan keuangan daerah dapat dipertanggungjawabkan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pasal 32 ayat 2 Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan standar akuntansi pemerintahan disusun
oleh suatu komite standar yang independen dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa
Keuangan. Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan suatu aturan yang mengatur dalam penyajian laporan keuangan dengan tujuan umum general
purpose financial statements dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas. Laporan
keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan. Untuk mencapai
tujuan tersebut standar ini menetapkan seluruh pertimbangan dalam rangka penyajian laporan keuangan, pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan
minimum isi laporan keuangan. Laporan keuangan disusun dengan menerapkan basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja dan pembiayaan serta
basis akrual untuk pengakuan pos-pos asset, kewajiban dan ekuitas dana. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi-transaksi spesifik dan
peristiwa-peristiwa yang lain, diatur dalam standar akuntansi pemerintahan lainnya.
Sebelum dilakukan proses penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah, perangkat SKPD harus memahami standar akuntansi pemerintahan yang
berisikan penyajian laporan keuangan, laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, akuntansi persediaan, akuntansi aset
Universitas Sumatera Utara
tetap, akuntansi konstruksi dalam pengerjaan, akuntansi investasi, akuntansi kewajiban, koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi dan peristiwa luar
biasa serta laporan keuangan konsolidasi. Ada berbagai cara untuk memahami maksud Peraturan Pemerintah Nomor
24 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan antara lain dengan dilakukannya sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 dan mekanisme
penerapannya di Pemerintah daerah, pelatihan teknis tentang SAP yang didukung dengan tingkat pendidikan yang memadai terhadap akuntansi. Diharapkan dengan
sosialisasi dan pelatihan ini dapat mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah yang baik dan benar.
2.1.5. Pengaruh Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah