Pengetahuan Tentang Proses Audit Internal

dilakukan oleh Inspektorat sesungguhnya mencerminkan kualitas kepala daerah menjalankan fungsi pengawasan yang menjadi tanggungjawabnya.

2.1.2. Pengetahuan Tentang Proses Audit Internal

Proses audit internal menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana pengawasan; 2. Rencana Pengawasan; 3. Pelaksanaan pengawasan; 4. Hasil pengawasan; 5. Tindak lanjut hasil pengawasan; dan 6. Pemantauan dan pemutakhiran. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh Inspektorat meliputi administrasi umum pemerintahan dan urusan pemerintahan. Pengawasan administrasi umum pemerintah dilakukan terhadap : a. Kebijakan daerah; b. Kelembagaan; c. Pegawai daerah; d. Keuangan daerah; dan e. Barang daerah. Universitas Sumatera Utara Sedangkan pengawasan urusan pemerintahan dilakukan terhadap : a. Urusan wajib; b. Urusan pilihan; c. Dana dekonsentrasi; d. Tugas pembantuan; dan e. Kebijakan pinjaman hibah luar negeri. Penyusunan rencana pengawasan tahunan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dikoordinasikan oleh Inspektur Jenderal. Rencana pengawasan tahunan disusun dalam bentuk Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT dengan berpedoman pada kebijakan pengawasan. Penyusunan PKPT didasarkan atas prinsip keserasian, keterpaduan, menghindari tumpang tindih dan pemeriksaan berulang-ulang serta memperhatikan efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan sumber daya pengawasan. Penyusunan rencana pengawasan tahunan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten dan Kota dikoordinasikan oleh Inspektur Provinsi. Pengawasan tahunan disusun dalam bentuk Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT dengan berpedoman pada kebijakan pengawasan. Penyusunan PKPT didasarkan atas prinsip keserasian, keterpaduan, menghindari tumpang tindih dan pemeriksaan berulang-ulang serta memperhatikan efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan sumber daya pengawasan. Rencana pengawasan ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT meliputi : Universitas Sumatera Utara a. ruang lingkup; b. sasaran pemeriksaan; c. SKPD yang diperiksa; d. jadual pelaksanaan pemeriksaan; e. jumlah tenaga; f. anggaran pemeriksaan; dan g. laporan hasil pemeriksaan yang diterbitkan. Pejabat Pengawas Pemerintah melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah berpedoman pada PKPT. Pejabat Pengawas Pemerintah dalam melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah berkoordinasi dengan Inspektur Provinsi dan Inspektur KabupatenKota. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh Pejabat Pengawas Pemerintah dilakukan melalui kegiatan pemeriksaan, monitoring dan evaluasi. Kegiatan pemeriksaan meliputi : a. Pemeriksaan secara berkala dan komprehensif terhadap kelembagaan, pegawai daerah, keuangan daerah, barang daerah, urusan pemerintahan; b. Pemeriksaan dana dekonsentrasi; c. Pemeriksaan tugas pembantuan; dan d. Pemeriksaan terhadap kebijakan pinjaman dan hibah luar negeri. Kegiatan pemeriksaan dilakukan berdasarkan Daftar Materi Pemeriksaan. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap administrasi umum pemerintahan dan urusan pemerintahan. Pejabat Pengawas Pemerintah dalam Universitas Sumatera Utara melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi berdasarkan petunjuk teknis. Selain pemeriksaan Pejabat Pengawas Pemerintah dapat melakukan pemeriksaan tertentu dan pemeriksaan terhadap laporan mengenai adanya indikasi terjadinya penyimpangan, korupsi, kolusi dan nepotisme. Ketentuan lebih lanjut mengenai pemeriksaan tertentu dan pemeriksaan terhadap laporan mengenai adanya indikasi terjadinya penyimpangan, korupsi, kolusi dan nepotisme diatur dalam suatu peraturan tersendiri. Pemeriksaan Pejabat Pengawas Pemerintah dituangkan dalam bentuk laporan hasil pemeriksaan. Monitoring dan Evaluasi Pejabat Pengawas Pemerintah dituangkan dalam bentuk laporan hasil monitoring dan evaluasi. Laporan hasil pemeriksaan Pejabat Pengawas Pemerintah Inspektorat Jenderal disampaikan kepada Menteri dan Gubernur dengan tembusan BPK. Laporan hasil pemeriksaan Pejabat Pengawas Pemerintah Inspektorat Provinsi disampaikan kepada Gubernur dengan tembusan kepada Menteri dan BPK Perwakilan. Laporan hasil pemeriksaan Pejabat Pengawas Pemerintah Inspektorat KabupatenKota disampaikan kepada BupatiWalikota dengan tembusan kepada Gubernur dan BPK Perwakilan. Laporan hasil monitoring dan evaluasi Pejabat Pengawas Pemerintah Inspektorat Jenderal disampaikan kepada Menteri dan Gubernur. Laporan hasil monitoring dan evaluasi Pejabat Pengawas Pemerintah Inspektorat Provinsi disampaikan kepada Gubernur dan tembusan kepada Menteri. Laporan hasil monitoring dan evaluasi Pejabat Pengawas Pemerintah Inspektorat Universitas Sumatera Utara KabupatenKota disampaikan kepada BupatiWalikota dan tembusan kepada Gubernur. Hasil pemeriksaan Pejabat Pengawas Pemerintah ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah sesuai dengan rekomendasi. Wakil gubernur dan wakil bupatiwakil walikota bertanggung jawab mengoordinasikan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan. SKPD yang tidak menindaklanjuti rekomendasi Pejabat Pengawas Pemerintah dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Inspektur Jenderal, Inspektur Provinsi dan Inspektur KabupatenKota melakukan pemantauan dan pemutakhiran atas pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan. Hasil pemantauan dan pemutakhiran atas pelaksanaan tindak lanjut disampaikan kepada Menteri, Gubernur atau BupatiWalikota. Pemutakhiran hasil pengawasan Pejabat Pengawas Pemerintah dilakukan paling sedikit 2 dua kali dalam setahun.

2.1.3. Pengaruh Intuisi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Personal Background Dan Pengetahuan Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Peran Auditor Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah, Studi Kasus Inspektorat Pemerintah Kabupaten Langkat

4 92 86

PENGARUH PROSES REVIU LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

5 39 73

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DAN PROFESIONALISME AUDITOR INSPEKTORAT TERHADAP KUALITAS REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 6 49

PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN ASET TETAP DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA.

5 19 73

PENGARUH PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN PERAN INSPEKTORAT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN.

1 4 44

PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN ASET TETAP DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA.

3 9 73

Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

0 0 42

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 1 17

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSES REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH INSPEKTORAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA INSPEKTORAT KABUP

0 0 13

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP), PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PATI

1 3 17