BAB II GAMBARAN UMUM MULTI LEVEL MARKETING DAN
LOKASI PENELITIAN
2.1. Sejarah Singkat Lahirnya Multi Level Marketing
Multi level marketing adalah industri khusus yang agak berbeda dengan cara penjualan konvensional. Dalam dunia penjualan langsung, baik di Indonesia
maupun di tingkat internasional, terdapat 3 sistem yang telah berjalan sangat lama, yaitu sistem konvensional atau Single Level Marketing termasuk party plan,
sistem Limited Level dan sistem Multi Level atau Multi Level Marketing yang mempunyai cirri-ciri aebagai berikut :
• Semuanya sama-sama membuka peluang berpenghasilan bagi siapa
saja yang mau berusaha berdasarkan kerjasama kemitraan. •
Landasan bisnisnya sama-sama terdiri dari 3 hal, yaitu merekrut, mendidik, dan memotivasi para mitra usaha yang lazim disebut
Distributor atau Dealer. Semuanya sama-sama mengenakan biaya pendaftaran keanggotaan kepada para DistributorDealernya dengan
nilai yang pantas sesuai dengan starter kit yang diperoleh. •
Semuanya sama-sama memiliki sejumlah produk barang atau jasa dengan harga yang masuk akal untuk dijual melalui para.
DistributorDealer sampai ke tangan konsumen. Berdasarkan volume penjualan yang dicapai, para DistributorDealer memperoleh imbalan
Universitas Sumatera Utara
berupa komisi beserta insentif dan berbagai hadiah yang menarik yang jumlah dan besarnya tidak terbatas.
• Semuanya sama-sama memberlakukan sistem dimana seorang anggota
hanya mendapatkan satu keanggotaan dan tidak boleh lebih. •
Bagi DistributorDealer yang aktif bekerja peluang berpenghasilan sudah pasti ada.
• Program pemasaran Marketing Plan sederhana dan transparan.
Perbedaannya yaitu bisnis ini memperbolehkan pengusaha memuaskan pelanggan dengan keuntungan lewat jalur yang tidak ada habis-habisnya,
sedangkan dalam bisnis konvensional pelanggan hanya mendapat keuntungan dari barang yang mereka jual, sedikit komisi, padahal barang yang mereka jual hanya
memberikan selisih keuntungan yang tidak begitu besar. Sistem multi level marketing tidak banyak berpengaruh kepada biaya produksi dan harga jual produk
yang dipasarkan, sebab yang dikelola sesungguhnya hanyalah biaya pemasaran dan biaya produksi. Hal ini disebabkan multi level marketing yang benar dan sah
tidak memasang harga jual yang tinggi atas produk-produknya. Karena bagaimanapun mereka tetap bersaing dengan perusahaan yang bukan multi level
marketing dalam memasarkan produk. Keunikan lain dari sistem multi level marketing ini yaitu pada cara
pendistribusian produknya. Karena produk yang dijual oleh multi level marketing ini tidak dapat di beli ditempat umum seperti di toko, swalayan dan tempat
lainnya. Produk-produk tersebut hanya bisa diperoleh dari distributornya langsung. Produsen melalui distributor dapat langsung menjual produk ke pasar
Universitas Sumatera Utara
tanpa harus mengeluarkan biaya iklan yang sangat besar di media massa. Dengan demikian biaya distribusi menjadi rendah. Jadi bisa dikatakan kalau pelaku iklan
dan yang mempromosikan bisnis multi level marketing ini adalah para distributornya dan konsumen yang kemudian direkrut menjadi anggota. Dengan
demikian biaya promosi bisa dialihkan dalam bentuk bonus untuk setiap anggotanya.
Bagan 1 Perbedaan sistem penjualan MLM dengan pasar konvensional
Penjualan dengan Sistem MLM Penjualan Konvensional
Sistem multi level marketing berawal dari adanya cara direct selling atau yang dikenal dengan penjualan langsung. Direct selling ini dimulai setelah adanya
revolusi Inggris pada tahun 1789 yang ditandai dengan lahirnya pabrik-pabrik yang memproduksi barang-barang dalam jumlah yang besar dan dijual melalui
saluran distribusi yang rumit, melintasi batas wilayah dan Negara di mana pabrik itu berada. Masalahnya dengan menggunakan berbagai saluran distribusi tersebut,
penjualan tidak dilakukan secara langsung dari produsen kepada konsumen. Pihak Pengecer
Distributor Independen
Produsen Produsen
Grosir Sub Agen
Konsumen Distributor
Agen Tunggal
Konsumen
Universitas Sumatera Utara
produsen menggunakan jasa sales person sebagai karyawan di bidang penjualan. Sebagai karyawan yang menerima gaji, apabila ia tidak berhasil menjual produk
tersebut pun, sales tersebut tetap mendapatkan penghasilan. Cara tersebut, kemudian disempurnakan melalui multi level marketing
yang ditemukan oleh dua orang professor pemasaran dari universitas chicago pada tahun 1940-an. Produk pertama yang mereka jual adalah vitamin dan makanan
tambahan Nutrilite. Saat itu, Nutrilite Product Inc merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan cara penjualan bertingkat di Amerika. Dengan
modal yang tidak besar, seorang penjual bisa mendapatkan penghasilan melalui dua cara. Pertama, keuntungan diperoleh dari setiap produk makanan tambahan
yang berhasil dijual kepada konsumen. Kedua, dalam bentuk potongan harga dari jual produk yang berhasil dijual oleh distributor yang berhasil direkrut dan dilatih
oleh seorang tenaga penjual dari perusahaan. Pola ini pun terus menerus disempurnakan, salah satunya dengan memberikan komisi tambahan kepada
distributor baru yang menjual Nutrilite. Rancangan yang dibangun oleh perusahaan ini kemudian menarik minat
Rich de Vos dan Jay Van Andel yaitu dua orang pemuda yang berasal dari Michigan untuk bergabung sebagai tenaga penjual. Dalam waktu kurang lebih
sembilan tahun mereka sudah mendapatkan keuntungan yang banyak dari penjualan produk nutrilite ini. Selanjutnya konsep penjualan yang mereka
dapatkan tersebut dipakai untuk membentuk sebuah perusahaan baru yang dikenal dengan nama Amway Corporation. Dengan sistem yang ditawarkan seperti itu,
Universitas Sumatera Utara
para distributor menjadi lebih antusias menjual dan sekaligus merekrut anggota baru yang pada umumnya adalah anggota keluarga, kenalan dekat mereka sendiri.
Setelah nutrilite bangkrut, dua sekawan ini mengambil alihnya sehingga perusahaan tersebut menjadi besar. Mereka mendirikan Amway berdasarkan suatu
keyakinan, bahwa kesuksesan memasarkan produk adalah dengan menjualnya secara langsung kepada pelanggan. Produk pertama yang mereka pasarkan adalah
cairan pembersih yang aman untuk lingkungan. Selanjutnya perusahaan ini menjadi perusahaan besar dan sudah berskala internasional yang tersebar di 80
negara. Kemudian pada tahun 1972 Amway membeli Nutrilite Inc yang memproduksi vitamin dan makanan tambahan bermutu. Selanjutnya tahun 1969
muncullah perusahaan serupa yang bernama Kleeneze yang disebut sebagai penyempurna pembagian komisi dan bonus yang menjadi cikal bakal perusahaan
multi level marketing pertama di Eropa. Empat tahun kemudian, Amway masuk ke Inggris yang kemudian di ikuti oleh Kleeneze dua tahun berikutnya.
2.2. Sejarah Multi Level Marketing Di Indonesia