BAB IV MOTIVASI DAN HUBUNGAN SOSIAL YANG TERJALIN
ANTARA PARA MEMBER
4.1. Motivasi Menjadi Member Flexter
Mahluk hidup khususnya manusia mempunyai keinginan-keinginan yang secara tidak sadar atau disadari akan berusaha dipenuhinya jika keinginan itu
dianggap sudah merupakan suatu kebutuhan. Desakan berbagai kebutuhan akan melahirkan motivasi dan mewujudkan tingkah laku sebagai upaya dalam
memenuhi kebutuhan. Motivasi dan kebutuhan seseorang akan ditentukan oleh pengenalan dan pengalaman yang telah didapat sebelumnya melalui proses
belajar. Setiap manusia mempunyai harapan dan cita-cita untuk dapat hidup layak,
sehingga secara normal dapat menjalani hidup maupun memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa mendapat gangguan secara ekonomi. Pada hakekatnya,
setiap manusia ingin dapat mencapai segala harapan dan cita-cita hidupnya. Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan yang salah satunya adalah bekerja dengan giat.
Setiap motivasi mempunyai tujuan. Tujuan motivasi adalah menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk
melakukan sesuatu, sehingga dapat memperoleh hasil dan tujuan tertentu. Makin jelas tujuan yang di harapkan atau tujuan yang hendak di capai maka makin jelas
pula mengapa motivasi itu dilakukan. Prilaku manusia itu pada hakekatnya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain, prilaku seseorang itu pada umumnya
Universitas Sumatera Utara
di rangsang oleh keinginan untuk mencapai beberapa tujuan Simanjuntak, 1994 : 8.
Semua member yang tergabung dalam Flexter tentulah memiliki motivasi yang berbeda-beda. Dari hasil penelitian di lapangan, di ketahui bahwa motivasi
member untuk ikut terjun di multi level marketing ini sangat beragam. Sebagian besar informan mengatakan bahwa motivasi pertamanya bergabung dengan
Flexter ini adalah karena ingin mengisi waktu luang. Motivasi ini pada umumnya di dapati dari member yang berprofesi sebagai guru. Seperti pengakuan seorang
member berikut ini : Pertama sekali saya masuk menjadi anggota Flexter awalnya hanya
untuk mengisi waktu luang saya kalau tidak mengajar. Daripada saya jenuh, ka nada baiknya saya isi dengan kegiatan ini.
Motivasi lain bagi para member untuk bergabung dengan Flexter adalah
untuk mengisi waktu luang sebagai pekerjaan sampingan saja sambil menunggu adanya pekerjaan tetap. Motivasi seperti ini umumnya terjadi pada member yang
baru tamat dari perguruan tinggi dan sedang menunggu panggilan kerja. Sulitnya lowongan pekerjaan saat ini menjadikan multi level marketing sebagai salah satu
pilihan kerja yang patut di perhitungkan. Motivasi para member untuk untuk bergabung dengan Flexter adalah
untuk memperoleh sosialisasi pergaulan dan jaringan relasi yang luas. Dengan bisnis multi level marketing ini selain para member dapat menjalin hubungan
kerja yang berkaitan dengan penjualan produk dan perekrutan member baru, mereka juga dapat menjalin hubungan social di antara para member. Misalnya :
terjalinnya persahabatan, karena tidak semua member itu sebelumnya adalah
Universitas Sumatera Utara
oranng-orang yang saling mengenal. Oleh karena itu, melalui Flexter ini mereka dapat menambah relasi, kenalan, sahabat. Bahkan setiap harinya mereka
mempunyai peluang untuk menambah sahabat-sahabat baru. Hal ini pun tidak terbatas pada orang-orang yang berada di lingkungan mereka semata, tapi juga
orang yang berasal dari luar lingkungan mereka. Sebagian besar dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa motivasi
utama dari para member memutuskan untuk bergabung dengan Flexter tidak lepas dari tuntutan ekonomi ataupun kebutuhan ekonomi yakni untuk mencari
keuntungan. Di samping itu juga untuk mencari tambahan penghasilan ekonomi dari luar pekerjaan utama mereka. Motivasi menyangkut reaksi berantai, yaitu di
mulai dengan kebutuhan yang dirasakan the need, lalu timbullah keinginan atau sasaran yang hendak dicapai. Kemudian menyebabkan usaha-usaha mencapai
sasaran atau tujuan yang berakhir dengan pemuasan. Reaksi antara kebutuhan- kebutuhan dan pemuasan tidak selalu berjalan dengan mudah sebagaimana yang
diharapkan. Di lain pihak, kebutuhan dan dorongan yang terpenuhi akan menjadi faktor penggerak pembangkit perilaku manusia. Dengan kata lain, hal itu akan
merangsang individu untuk berprilaku. Bagi individu yang kebutuhannya dapat di penuhi maka akan membawa kepuasan. Oleh karena itu, semakin banyak
kebutuhan manusia, maka manusia akan mencari alternatif untuk melaksanakan tindakan tertentu sesuai dengan motivasinya Simanjuntak, 1994 : 9.
Ini sejalan dengan apa yang di katakan oleh Malinowski dalam Yanna 1991:11 bahwa seluruh aktivitas kebudayaan sebenarnya bermaksud untuk
memuaskan suatu rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri manusia yang
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan kebutuhannya. Hal inilah yang akhirnya akan mendorong seseorang untuk mengarahkan suatu keinginan dan harapannya dengan berusaha
mewujudkan ke suatu bentuk yang di inginkannya. Suatu yang hendak dicapai dalam hidup seseorang adalah merupakan dorongan naluri dan keinginan untuk
mencapai harapan tersebut. Motivasi tersebut memiliki beberapa aspek antara lain: sumber dari keinginan, bagaimana terjadinya keinginan dan bagaimana
bentuk dan wujud keinginan tersebut. Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan hidup
tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi kemauan itu adalah kebijaksanaan akal dan wawasan, juga ada control dan persetujuan dari pusat
kepribadian. Oleh karena itu, timbullah dinamika dan aktivitas manusia yang diarahkan pada pencapaian tujuan final atau akhir. Kemauan merupakan dorongan
keinginan pada setiap individu untuk membentuk dan merealisasikan diri, dalam pengertian mengembangkan segenap bakat dan kemampuannya, serta
meningkatkan taraf hidup. Masa depan bisa diraih oleh setiap orang yang tidak takut, mau berusaha. Untuk suksesnya suatu bisnis memerlukan tujuh ‘in’ dari
eksekutif yang ada yaitu: •
Insight wawasan tentang seperti apa masa depan nantinya. •
Intuisi untuk membuat keputusan yang benar. •
Inisiatif untuk bertindak efektif. •
Inovasi untuk menciptakan secara berbeda. •
Integritas untuk mengikuti dengan tekun dan dengan benar. •
Individualitas untuk menerima kepemilikan.
Universitas Sumatera Utara
• Interdependensi untuk menetapkan hal-hal diatas sebagai rekan dalam
suatu tim.
4.2. Karakteristik dari Member Flexter