Hasil Uji Simultan Uji F Hasil Uji Parsial Uji-t

Tabel 5.7. Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .661 a .437 .419 1.23156 a. Predictors: Constant, Z, X2, X3, X1, X5, X4 b. Dependent Variable: Y Dari perhitungan nilai adjusted R-Square adalah 0,419. Hal ini berarti 41,9 persen variabel Y dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen diatas, sedangkan sisanya yaitu 58,1 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.

5.4.2. Hasil Uji Simultan Uji F

Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependent. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel. 5.8. Hasil Uji Simultan ANOVA Model a Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 226.951 6 37.825 24.939 .000 b Residual 292.729 193 1.517 Total 519.680 199 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: Constant, Z, X2, X3, X1, X5, X4 Uji statistik secara simultan ditunjukkan oleh perbandingan nilai F hitung dengan F tabel. Nilai F tabel dengan derajat kepercayaan sebesar 95 persen, adalah sebesar 2,43. Pada Tabel 5.8 di atas terlihat bahwa pada persamaan, F hitung 24,939 adalah lebih besar dari pada F tabelnya. Ini berarti bahwa kelima variabel independen signifikan dalam menjelaskan variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

5.4.3. Hasil Uji Parsial Uji-t

Pada uji statistik secara parsial dengan nilai t kritis critical value pada df = n-k, dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen termasuk konstanta. Untuk menguji koefisian regresi parsial secara individu dari masing-masing variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Hasil Analisis Koefisien Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.200 1.555 2.701 .008 X1 -.097 .050 -.112 -1.932 .055 X2 .146 .074 .125 1.978 .049 X3 .705 .089 .448 7.880 .000 X4 -.007 .053 -.009 -.129 .898 X5 .305 .068 .281 4.487 .000 Z .160 .060 .155 2.652 .009 Dari Tabel 5.9. tersebut, uji statistik t diperoleh, sebagai berikut : 1. Variabel Tindakan yang Sopan : t-hitung = -1,932; t-tabel 1,960, dengan tingkat probabilitas 0,055. Dengan demikian dapat disimpulkan p = 0,055 α = 0,05, terima hipotesis H0 dan tolak hipotesis Ha yang menyatakan variabel tindakan yang sopan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. 2. Variabel Pendidikan Khusus : t-hitung = 1,978; t-tabel 1,960, dengan tingkat probabilitas 0,049. Dengan demikian dapat disimpulkan p = 0,049 α = 0,05, tolak hipotesis H0 dan terima hipotesis Ha yang menyatakan variabel pendidikan khusus berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Universitas Sumatera Utara 3. Variabel Independensi : t-hitung = 7,880; t-tabel 1,960, dengan tingkat probabilitas 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan p = 0,000 α = 0,05, tolak hipotesis H0 dan terima hipotesis Ha yang menyatakan variabel independensi berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. 4. Variabel Fasilitas : t-hitung = -0.129; t-tabel 1,960, dengan tingkat probabilitas 0,898. Dengan demikian dapat disimpulkan p = 0,898 α = 0,05, terima hipotesis H0 dan tolak hipotesis Ha yang menyatakan variabel Fasilitas tidak berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. 5. Variabel Unit Pelayanan Khusus : t-hitung = 2.652; t-tabel 1,960, dengan tingkat probabilitas 0,009. Dengan demikian dapat disimpulkan p = 0,000 α = 0,05, tolak hipotesis H0 dan terima hipotesis Ha yang menyatakan variabel Unit Pelayanan Khusus berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. 6. Variabel Penyuluhan Pajak : t-hitung = 2.652; t-tabel 1,960, dengan tingkat probabilitas 0,009. Dengan demikian dapat disimpulkan p = 0,009 α = 0,05, tolak hipotesis H0 dan terima hipotesis Ha yang menyatakan variabel Penyuluhan berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Dari uraian di atas maka dengan demikian dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = 4,200 - 0,097X1 + 0,146 X2 + 0,705 X3- 0,007 X4+ 0,305 X5+ 0,160Z Universitas Sumatera Utara Model persamaan regresi berganda tersebut bermakna : 1. Nilai konstanta sebesar 4,200 artinya apabila variabel Tindakan yang sopan X .1 , pendidikan khusus X 2 , independensi X 3 , Fasilitas X 4 , dan unit khusus pelayanan X 5 2. Variabel tindakan yang sopan berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dengan nilai koefisien sebesar -0,097, artinya setiap penambahan nilai satu satuan skor variabel tindakan yang sopan akan menurunkan nilai satu satuan skor tingkat kepatuhan wajib pajak sebesar 0,097. serta variable moderating yaitu penyuluhan pajak Z. dianggap nol, maka tingkat kepatuhan wajib pajak sebesar 4,200 3. Variabel pendidikan khusus berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dengan nilai koefisien sebesar 0,146, artinya setiap penambahan nilai satu satuan skor variabel pendidikan khusus akan menaikankan nilai satu satuan tingkat kepatuhan wajib pajak sebesar 0,146. 4. Variabel independensi berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dengan nilai koefisien sebesar 0,705, artinya setiap penambahan nilai satu satuan skor variabel independensi akan menurunkan nilai satu satuan skor tingkat kepatuhan wajib pajak sebesar 0,705. 5. Variabel Fasilitas berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dengan nilai koefisien sebesar -0,007, artinya setiap penambahan nilai satu satuan skor variabel Fasilitas akan menurunkan nilai satu satuan skor tingkat kepatuhan wajib pajak sebesar 0,007. 6. Variabel unit pelayanan khusus berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dengan nilai koefisien sebesar 0,305, artinya setiap Universitas Sumatera Utara penambahan nilai satu satuan skor variabel sistem unit pelayanan khusus akan menaikkan nilai satu satuan skor tingkat kepatuhan wajib pajak sebesar 0,305. 7. Variabel unit pelayanan khusus berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dengan nilai koefisien sebesar 0,160, artinya setiap penambahan nilai satu satuan skor variabel sistem Fasilitas akan menaikkan nilai satu satuan skor tingkat kepatuhan wajib pajak sebesar 0,160. 5.4.4. Uji Residual Uji residual digunakan untuk menguji pengaruh deviasi penyimpangan dari suatu model. Fokusnya untuk melihat ketidakcocokan yang dihasilkan dari deviasi hubungan linier antar variabel independen. Hal ini ditunjukkan oleh nilai residual dalam regresi. Kriterianya jika nilai residual kecil atau nol maka terdapat kecocokan antara variabel independen dengan variabel moderating, sebaliknya jika nilai residual besar maka terjadi ketidakcocokan antara variabel independen dengan variabel moderating. Selain itu uji ini juga untuk menguji variabel moderating dalam hubungannya antara variabel dependen dan variabel independen lainnya. Hasil uji residual tingkat kesesuaian antara variabel Tindakan yang sopan X 1 , pendidikan khusus X 2 , independensi X 3 , Fasilitas X 4 , dan unit khusus pelayanan X 5 serta variable moderating yaitu penyuluhan pajak Z. terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak Y dapat dilihat pada Tabel 5.10. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Uji Residual Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .017 .489 .034 .973 Z .064 .032 .138 1.965 .050 a Dependent Variabel: AbsRes_1 Persamaan uji residual di atas menunjukkan bahwa variabel penyuluhan pajak Z merupakan varaibel moderating, ditunjukkan dengan nilai koefisien b 5 variabel tingkat kepatuhan wajib pajak signifikan yaitu 1.965 dengan P value 0,0500 maka variabel penyuluhan pajak Z merupakan variabel moderating, yang memoderasi pengaruh variabel Tindakan yang sopan X .1 , pendidikan khusus X 2 , independensi X 3 , Fasilitas X 4 , dan unit khusus pelayanan X 5 terhadap variabel tingkat kepatuhan wajib pajak Y.

6.5. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

PERSEPSI MODERNISASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA SINGOSARI

3 23 106

PENGARUH REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KINERJA PELAYANAN PERPAJAKAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA YOGYAKARTA.

0 3 14

PENGARUH REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKANTERHADAP KINERJA PELAYANAN PERPAJAKAN PENGARUH REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KINERJA PELAYANAN PERPAJAKAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA YOGYAKARTA.

0 2 18

PENDAHULUAN PENGARUH REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KINERJA PELAYANAN PERPAJAKAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA YOGYAKARTA.

0 2 10

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KINERJA PELAYANAN PERPAJAKAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA YOGYAKARTA.

0 3 42

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar di KPP Pratama Pati).

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar di KPP Pratama Pati).

0 2 9

PENGAA Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar di KPP Pratama Pati).

0 3 15