LOGISTIK PEMUNGUTAN SUARA
LOGISTIK PEMUNGUTAN SUARA
agregat maupun secara spesifik pada tahun-tahun Pemilu, terkonfirmasi Surat suara merupakan salah satu perlengkapan utama
dalam pemungutan suara. Sebagai instrumen untuk memenuhi hak politik warga negara, jumlah surat suara haruslah sesuai dengan jumlah pemilih dan memuat keterangan nama maupun gambar pasangan calon kepala daerah terkait. Hal ini karena melalui surat suaralah representasi politik warga negara dari “suara” berubah menjadi “kursi” di pemerintahan ditentukan.
syarat verifikasi faktual untuk menjadi peserta pemilu. UU No. 8 Tahun Untuk menjaga kemurnian surat suara sekaligus intergitas pemilu, paling tidak terdapat dua Indikator yang harus dipenuhi berdasarkan studi yang dilakukan oleh IDEA (2002) antara lain: Jumlah kertas suara dengan nomor seri dan fitur-fitur keamanan lainnya yang digunakan serta jumlah yang dikembalikan belakangan harus dicatat secara resmi dan terbuka. Jumlah kertas suara yang dikeluarkan harus sesuai dengan jumlah permintaan yang diterima, ditambah sejumlah kecil kertas suara ekstra untuk para pemilih yang mendapatkan kertas suara rusak.
Meski demikian, adanya keterlembatan pendistribusian surat suara, surat suara yang jumlahnya tidak sesuai,
SEBUAH STUDI MENGENAI DINAMIKA PEMUNGUTAN SUARA DI PILKADA 2015
dan surat suara rusak. Sudah menjadi persoalan klasik dan ceremonial rutin menjelang hari pemungutan suara. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan selama masa tenang sampai hari pemungutan suara terdapat 36 kasus yang berkaitan dengan logsitik terutama surat suara.
Pertama, keterlembatan proses pengeriman logistik surat suara 9 Desember menjadi persoalan yang paling banyak terjadi terutama di daerah timur Indonesia. Kontur geografis yang sebagian besar terdiri dari dataran tinggi ditambah dengan tingginya curah hujan serat sulit akses transportasi menuju tempat pemungutan suara (TPS), menjadi latar belakang utama terjadinya keterlambatan distribusi logistik.
Di Yahukimo, dua hari menjelang pemungutan suara dari
51 kecamatan yang ada baru 36 kecamatan yang mampu terdistribusi dengan baik. Selain karena kondisi cuaca yang ekstrim, pencairan anggaran untuk penyewaan transportasi udara menjadi salah satu faktor penghambat pendistribusian (Kompas 2015). Hal serupa terjadi pula di Kabupaten Supiori Papua, akibat cuaca buruk pendistribusian logistik terpaksa ditunda sementara satu hari menjelang hari pencoblosan. Bahkan terdapat petugas logistik yang dinyatakan sudah hilang selama lima hari di hutan, dan warga Kampung Towe Kerom gagal melakukan pencoblosan akibat keterlambatan distribusi surat suara.
Tidak hanya di daerah-daerah Papua saja, di pulau Jawa dengan akses transportasi yang memadai. Mengalamai penundaan pendistribusian logistik juga di Kabupaten Malang akibat tingginya curah hujan.
Pemilu Jurnal & Demokrasi
Kedua, adanya gambar dan nama kandidat di surat suara yang tidak sesuai atau dinyatakan rusak sedikit banyak terjadi menjelang hari pemungutan suara yang sebagian besar di musnahkan. KPU Provinsi Jambi misalnya, memusnahkan 447.330 surat suara yang dinyatak rusak. Hal serupa terjadi pula di Denpasar, Ponorogo, Ngawi, Sleman, Medan, Oku Selatan, Depok, dan juga Balikpapan. Adanya pemunsahan surat suara yang dinyatakan rusak merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu untuk meminimalisir penyalahgunaan suarat suara. agregat maupun secara spesifik pada tahun-tahun Pemilu, terkonfirmasi
Selain itu, di Tasikmalaya sebagai daerah yang mempraktekan penyelenggaran pemilu dengan satu pasangan calon. Banyak memperoleh keluhan yang berkaitan dengan disain surat suara yang tidak aksesebel bagi kalangan disabilitas, akibat huruf braille yang terlalu kecil sehingga sulit untuk dibaca.
Sedangakan, jumlah ketersedian surat suara yang tidak sesuai dengan jumlah DPT terjadi di Kabupaten Aru. syarat verifikasi faktual untuk menjadi peserta pemilu. UU No. 8 Tahun Akan tetapi bukan berarti terjadi kekurangan surat suara, melainkan jumlah surat suara yang berlebih. Jumlah DPT di Kabupaten Aru sebanyak 56.399 yang berarti seharusnya dicetak sebanyak 57.808 lembar (ditambah 1.409 surat candangan), tetapi dicetak sebanyak 63.000 lembar (Tabloid Judi 2015).