perkembangan sosial dan ekonomi; b. kecenderungan pergeseran distribusi pergerakan orang dan pelanggaran administratif, yaitu : 1 dokumen perjalanan yang digunakan; pelanggaran operasional, yaitu : 1 penyimpangan trayek;

b. Gubernur Kepala Daerah Propinsi, untuk trayek Antar Kota Dalam Propinsi, trayek Perbatasan Antar Kota Dalam Propinsi dan Angkutan Perkotaan Dalam Propinsi; c. Walikota atau Bupati, untuk trayek Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan. 4 Keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3, diumumkan secara luas dan berkala agar dapat diketahui oleh masyarakat. Pasal 55 Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 dijadikan dasar pertimbangan pemberian izin trayek baru oleh pejabat pemberi izin trayek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat 2. Pasal 56 1 Untuk mengetahui perkembangan pelayanan angkutan jalan secara periodik, dilakukan pemantauan dan pengawasan angkutan serta pendaftaran ulang perusahaan angkutan. 2 Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam pemantauan dan pengawasan angkutan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, meliputi :

a. perkembangan sosial dan ekonomi; b. kecenderungan pergeseran distribusi pergerakan orang dan

pemilihan moda angkutan; c. hasil pengamatan dan peninjauan lapangan oleh aparat; d. laporan dan masukan pengguna jasa angkutan; e. laporan dan masukan pengusaha angkutan. 3 Pemantauan dan pengawasan angkutan serta pendaftaran ulang perusahaan angkutan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dilakukan secara berkala. 4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemantauan dan pengawasan angkutan serta pendaftaran ulang perusahaan 34 angkutan sebagaimana dimaksud ayat 1, diatur oleh Direktur Jenderal. Pasal 57 1 Hasil pemantauan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 digunakan sebagai bahan evaluasi. 2 Berdasarkan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 apabila ditemukan adanya pelanggaran, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3 Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 meliputi :

a. pelanggaran administratif, yaitu : 1 dokumen perjalanan yang digunakan;

2 keabsahan kartu pengawasan KPS; 3 penerbit dokumen perjalanan; 4 masa berlaku dokumen perjalanan; 5 dokumen perjalanan kendaraan cadangan; 6 pembayaran asuransi kecelakaan; 7 pemeriksaan buku uji.

b. pelanggaran operasional, yaitu : 1 penyimpangan trayek;

2 penyimpangan jadwal perjalanan time table; 3 penyimpangan pemberhentian terminal asal-lintasan- tujuan; 4 penggunaan kendaraan cadangan; 5 jumlah penumpang yang diangkut; 6 penggunaan izin insidentil; 7 jenis pelayanan; 35 8 fasilitas pelayanan; 9 penyimpangan identitas kendaraan. Pasal 58 1 Untuk menjaga kualitas pelayanan dan kesinambungan pengawasan terhadap perusahaan angkutan bus pada trayek antar kota antar propinsi, dilakukan penilaian kinerja secara berkala setiap 1 satu tahun. 2 Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 meliputi :

a. pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor;