a. mempunyai jadwal tetap, sebagaimana tercantum dalam jam perjalanan pada kartu pengawasan mobil bus yang
dioperasikan; b. pelayanan yang dilakukan dapat bersifat pelayanan cepat
danatau lambat;
c. dilayani hanya oleh mobil bus, baik untuk angkutan pelayanan
ekonomi dan angkutan pelayanan non ekonomi;
d. terminal sebagai tempat awal pemberangkatan, persinggahan
maupun terminal tujuan angkutan orang adalah terminal tipe A dan tipe B;
e. prasarana jalan yang dilalui dalam pelayanan angkutan antar
kota dalam propinsi sebagaimana tercantum dalam izin trayek yang telah ditetapkan.
4 Pelayanan angkutan kota diselenggarakan dengan ciri-ciri sebagai
berikut : a. trayek utama :
1 mempunyai jadwal tetap, sebagaimana tercantum dalam jam perjalanan pada kartu pengawasan kendaraan yang
dioperasikan; 2 melayani angkutan antar kawasan utama, antara kawasan
utama dan pendukung dengan ciri melakukan perjalanan ulang-alik secara tetap;
3 dilayani hanya oleh mobil bus umum; 4 pelayanan angkutan secara terus menerus, berhenti pada
tempat-tempat untuk menaikkan dan menurunkan orang yang telah ditetapkan untuk angkutan kota.
b. trayek cabang : 1 berfungsi sebagai trayek penunjang terhadap trayek utama;
2 mempunyai jadwal tetap sebagaimana tercantum dalam jam
perjalanan pada kartu pengawasan kendaraan yang dioperasikan;
3 melayani angkutan pada kawasan pendukung, antara
kawasan pendukung dan pemukiman;
7
4 dilayani hanya oleh mobil bus umum; 5 pelayanan angkutan secara terus menerus, berhenti pada
tempat-tempat untuk menaikkan dan menurunkan orang yang telah ditetapkan untuk angkutan kota.
c. trayek ranting : 1 tidak mempunyai jadwal tetap;
2 pelayanan angkutan secara terus menerus, berhenti pada
tempat-tempat untuk menaikkan dan menurunkan orang yang telah ditetapkan untuk angkutan kota;
3 melayani angkutan dalam kawasan pemukiman; 4 dilayani oleh mobil bus umum danatau mobil penumpang
umum. d. trayek langsung :
1 mempunyai jadwal tetap sebagaimana tercantum dalam jam perjalanan pada kartu pengawasan kendaraan yang
dioperasikan; 2 pelayanan angkutan secara terus menerus, berhenti pada
tempat-tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang yang telah ditetapkan untuk angkutan kota;
3 melayani angkutan antara kawasan utama dengan kawasan
pendukung dan kawasan pemukiman;
4 dilayani hanya oleh mobil bus umum. 5 Pelayanan angkutan perkotaan diselenggarakan dengan ciri-ciri
sebagai berikut : a. trayek utama :
1 mempunyai jadwal tetap, sebagaimana tercantum dalam jam perjalanan pada kartu pengawasan kendaraan yang
dioperasikan; 2 melayani angkutan antar kawasan utama, antara kawasan
utama dan pendukung dengan ciri melakukan perjalanan ulang-alik secara tetap;
3 dilayani hanya oleh mobil bus umum;
8
4 pelayanan angkutan secara terus menerus, berhenti pada
tempat-tempat untuk menaikkan dan menurunkan orang yang telah ditetapkan untuk angkutan perkotaan.
b. trayek cabang : 1 berfungsi sebagai trayek penunjang terhadap trayek utama;
2 mempunyai jadwal tetap sebagaimana tercantum dalam jam
perjalanan pada kartu pengawasan kendaraan yang dioperasikan;
3 melayani angkutan pada kawasan pendukung, antara
kawasan pendukung dan pemukiman;
4 dilayani oleh mobil bus umum danatau mobil penumpang
umum;
5 pelayanan angkutan secara terus menerus, berhenti pada
tempat-tempat untuk menaikkan dan menurunkan orang yang telah ditetapkan untuk angkutan perkotaan.
6 Pelayanan angkutan pedesaan diselenggarakan dengan ciri-ciri
sebagai berikut : a. mempunyai jadwal tetap danatau tidak berjadwal;
b. jadwal tetap diberlakukan apabila permintaan angkutan cukup
tinggi;
c. pelayanan angkutan bersifat lambat, berhenti pada setiap
terminal yang harus disinggahi, dengan waktu menunggu relatif cukup lama;
d. terminal yang merupakan terminal asal pemberangkatan,
persinggahan dan tujuan angkutan orang adalah terminal tipe C;
e. dilayani oleh mobil bus umum danatau mobil penumpang
umum.
Pasal 5
9
1 Pelayanan angkutan perbatasan adalah angkutan pedesaan
sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat 6, yang melampaui lebih dari satu daerah kabupaten atau daerah propinsi.
2 Pelayanan angkutan perbatasan sebagaimana dimaksud dalam ayat
1, dilayani dengan mobil bus umum danatau mobil penumpang umum dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. mempunyai jadwal tetap danatau tidak berjadwal; b. jadwal tetap diberlakukan apabila permintaan angkutan cukup
tinggi;
c. pelayanan angkutan bersifat lambat; d. dilayani oleh mobil bus umum danatau mobil penumpang
umum.
3 Izin trayek angkutan perbatasan diberikan sesuai dengan domisili
perusahaan oleh : a. Kepala Kantor Wilayah Departemen Perhubungan setempat
untuk trayek antar propinsi;
b. Bupati Kepala Daerah Kabupaten untuk trayek dalam
propinsi.
4 Pemberian izin sebagaimana dimaksud dalam ayat 3, didasarkan
pada pertimbangan keseimbangan penyediaan armada antara kedua daerah yang dilayani.
5 Keseimbangan penyediaan armada sebagaimana dimaksud dalam
ayat 4, dihitung berdasarkan kebutuhan angkutan yang ditetapkan oleh :
a. Direktur Jenderal untuk trayek perbatasan antar propinsi; b. Gubernur Kepala Daerah Propinsi untuk trayek perbatasan
dalam propinsi.
Bagian Ketiga Persyaratan
Pasal 6
10
1 Setiap kendaraan untuk angkutan orang dalam trayek tetap dan teratur harus memenuhi persyaratan :
a. nama perusahaan dan nomor urut kendaraan yang dicantumkan pada sisi kiri, kanan, dan belakang kendaraan;
b. papan trayek yang memuat asal dan tujuan serta kota yang
dilalui dengan dasar putih tulisan hitam yang ditempatkan di bagian depan dan belakang kendaraan;
c. jenis trayek yang dilayani ditulis secara jelas dengan huruf
balok, melekat pada badan kendaraan sebelah kiri dan kanan untuk membedakan trayek yang dilayani sebagai berikut :
1 tulisan LINTAS BATAS NEGARA bagi mobil bus yang melayani trayek lintas batas negara;
2 tulisan ANTAR KOTA ANTAR PROPINSI bagi mobil bus
yang melayani trayek antar kota antar propinsi;
3 tulisan ANTAR KOTA DALAM PROPINSI bagi mobil bus
yang melayani trayek antar kota dalam propinsi;
4 tulisan BUS KOTA bagi mobil bus dan tulisan
ANGKUTAN KOTA bagi mobil penumpang, yang melayani trayek dalam kota;
5 tulisan BUS PERKOTAAN bagi mobil bus dan tulisan
ANGKUTAN PERKOTAAN bagi mobil penumpang yang melayani trayek perkotaan;
6 tulisan BUS PEDESAAN bagi mobil bus dan tulisan
ANGKUTAN PEDESAAN bagi mobil penumpang, yang melayani trayek pedesaan;
7 tulisan ANGKUTAN PERBATASAN bagi mobil bus dan
mobil penumpang yang melayani trayek perbatasan;
8 tulisan ANGKUTAN PERINTIS bagi mobil bus dan mobil
penumpang yang melayani trayek perintis. d. jati diri pengemudi yang ditempatkan pada dashboard, yang
dikeluarkan oleh masing-masing perusahaan angkutan;
e. kotak obat lengkap dengan isinya.
11
2 Papan reklame hanya dapat dipasang pada mobil bus yang melayani trayek kota dan perkotaan.
3 Ukuran, bentuk tulisan, dan identitas kendaraan angkutan Antar
Kota Antar Propinsi dan Antar Kota Dalam Propinsi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, sebagaimana tercantum dalam contoh
Gambar 1 dan 2 Lampiran I Keputusan ini.
Pasal 7
Pemasangan reklame pada mobil bus yang melayani trayek dalam kota dan perkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2,
tidak boleh mengganggu identitas kendaraan dan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 8
Dalam pengoperasian kendaraan untuk pelayanan angkutan dalam trayek tetap dan teratur, pengemudi yang bertugas wajib :
a. memakai pakaian seragam perusahaan; b. memakai kartu pengenal pegawai yang dikeluarkan oleh
perusahaan;
c. bertingkah laku sopan dan ramah; d. tidak merokok selama mengemudikan kendaraan;
e. tidak minum minuman yang mengandung alkohol, obat bius,
narkotika maupun obat lain yang dapat mempengaruhi konsentrasi pengemudi;
f. wajib mematuhi waktu kerja, waktu istirahat dan pergantian
pengemudi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bagian Keempat Kondisi Tertentu Pelayanan Angkutan
Pasal 9
12
1 Untuk melayani angkutan pada daerah yang terisolir dan
terbelakang diselenggarakan angkutan perintis. 2 Angkutan perintis sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, harus
berfungsi mendorong perkembangan ekonomi daerah yang dilayani, dengan kriteria :
a. belum ada pelayanan angkutan secara komersial pada trayek yang bersangkutan;
b. faktor muat kendaraan Load Factor rendah. 3 Angkutan perintis sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, dengan
ciri-ciri pelayanan sebagai berikut : a. mempunyai jadwal tetap danatau tidak berjadwal;
b. jadwal tetap diberlakukan apabila permintaan angkutan tinggi; c. pelayanan angkutan bersifat lambat, berhenti pada setiap
terminal yang harus disinggahi;
d. dilayani oleh mobil bus umum danatau mobil penumpang
umum;
e. dilayani oleh perusahaan angkutan yang memiliki izin trayek. 4 Izin trayek angkutan perintis diberikan oleh Kepala Kantor
Wilayah Departemen Perhubungan setempat.
Pasal 10
1 Untuk melayani permintaan angkutan musiman dilakukan oleh
perusahaan angkutan yang telah memiliki izin trayek atau izin operasi.
2
Angkutan musiman sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, meliputi:
a. angkutan pada hari-hari besar keagamaan seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru;