Remaja Pengetahuan knowledge Kajian Teori

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Remaja

Masa remaja adalah penghubung antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa Kartini Kartono, 2005. Rentang waktu usia remaja dibedakan menjadi 3 tiga, yaitu: usia 12-15 tahun sebagai masa remaja awal, usia 15- 18 tahun sebagai masa remaja pertengahan, dan usia 18-21 tahun sebagai masa remaja akhir. Batasan usia remaja yang digunakan oleh UNFPA dan WHO adalah orang muda young people, yaitu penduduk usia 10-24 tahun BKKBN, 2014. Remaja yang dijadikan sebagai program Generasi Berencana GenRe oleh BKKBN adalah penduduk usia 10-24 tahun yang belum menikah.

2. Pengetahuan knowledge

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi jika seseorang telah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui indera penglihatan dan pendengaran Soekidjo Notoatmodjo, 2003. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Soekidjo Notoatmodjo 2003 adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan dan sosial budaya. Adapun cara memperoleh pengetahuan dapat dibedakan menjadi cara tradisional dan cara modern. Cara tradisional melalui cara coba salah trial and error, cara kekuasaan otoritas, pengalaman pribadi, maupun jalan pikiran, sedangkan cara modern melalui metode penelitian ilmiah metodologi penelitian. Pengetahuan mempunyai 6 enam tingkatan, yaitu: a. Tahu know Tahu diartikan kemampuan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Beberapa kata kerja yang digunakan untuk mengukur 11 bahwa seseorang tahu, antara lain: mampu menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, dan lain-lain. b. Memahami comprehension Memahami diartikan kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Seseorang yang telah memahami objek atau materi akan dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan lain-lain terhadap objek yang dipelajari. c. Aplikasi application Aplikasi diartikan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. Aplikasi dalam hal ini adalah penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan lain-lain dalam konteks atau situasi yang lain. d. Analisis analysis Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Beberapa kata kerja yang digunakan untuk mengukur bahwa seseorang mampu menganalisis, antara lain: mampu menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan lain-lain. e. Sintesis synthesis Sintesis adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Beberapa kata kerja yang digunakan untuk mengukur bahwa seseorang mampu mensintesis, antara lain: mampu menyusun, meringkas, menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada. f. Evaluasi evaluation Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian dapat didasarkan pada kriteria yang ditemukan sendiri maupun menggunakan kriteria yang telah ada Soekidjo Notoatmodjo, 2003. 12 Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan seperangkat angket tentang pengetahuan yang akan diukur. Pengetahuan selanjutnya dapat dinilai, dimana setiap jawaban benar dari masing-masing pertanyaan diberikan nilai 1 dan jika salah diberikan nilai 0. Hasil penilaian selanjutnya dihitung totalnya dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, meliputi pengetahuan “baik”, “cukup”, dan “kurang”.

3. Sikap attitude