16
B. Kerangka Pemikiran
Pengetahuan  remaja  anggota  PIK-R  di  SMA  N  2  Bantul  yang  menyeluruh terhadap  seksual  pranikah  akan  mempengaruhi  pembentukan  sikap  yaitu  sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari remaja untuk berperilaku seksual  sesuai  batas  atau  norma.  Adanya  pengetahuan  dan  sikap  yang  baik
anggota  PIK-R  terhadap  seksual  pranikah  memungkinkan  remaja  memiliki  niat untuk melakukan aktivitas seksual sesuai dengan pengetahuan dan sikapnya. Niat
untuk  melakukan  aktivitas  seksual  sesuai  dengan  pengetahuan  dan  sikapnya didukung  adanya  norma  seksual  yang  berlaku  akan  memperkuat  munculnya
perilaku seksual yang konsisten, antara pengetahuan, sikap, niat, dan perilakunya. Berikut ini disajikan skema kerangka pikir penelitian ini, sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir Penelitian Pengetahuan
Seksualitas
Niat Melakukan
Aktivitas Seksual
Perilaku Seksual
Sikap terhadap
Seksualitas
Norma Seksual
17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  deskriptif.  Penelitian  deskriptif bertujuan  menggambarkan  keadaan  atau  data  yang  diperoleh  di  lapangan.
Penelitian deskriptif dilakukan guna mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku seksual remaja anggota PIK-R di SMA N 2 Bantul.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel  penelitian  ini  terdiri  dari  pengetahuan  remaja,  sikap  remaja,  dan perilaku  seksual  remaja.  Definisi  operasional  variabel  yang  digunakan  dalam
penelitian ini sebagai berikut: 1.
Pengetahuan  remaja  adalah  hasil  “tahu”  dari  remaja  setelah  melakukan penginderaan  mengenai  berbagai  hal  tentang  seksual  pranikah.  Pengetahuan
remaja selanjutnya dapat dinilai baik, cukup, atau kurang. 2.
Sikap  remaja  adalah  kemampuan  remaja  untuk  menyetujui  atau  tidak menyetujui  terhadap  aktivitas  seksual  dengan  lawan  jenis  tanpa  ikatan
perkawinan  yang  sah.  Sikap  remaja  dinilai  menggunakan  skala  likert,  yang terdiri dari sikap sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
3. Perilaku seksual adalah gambaran remaja yang berhubungan dengan kegiatan
seksual, seperti berpegangan tangan, berciuman, sampai melakukan hubungan seksual senggama. Perilaku remaja dinilai menggunakan jawaban melakukan
dan tidak melakukan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian