13 c.
Kecenderungan untuk bertindak tend to behave. Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama akan membentuk sikap yang
utuh total attitude. Sikap mempunyai 4 empat tingkatan, yaitu:
a. Menerima receiving
Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulasi yang diberikan objek.
b. Merespon responding
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah indikasi dari sikap merespon.
c. Menghargai valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah indikasi dari sikap menghargai.
d. Bertanggung jawab responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah indikasi dari sikap bertanggung jawab.
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan memberikan seperangkat angket tentang sikap yang akan diukur. Sikap selanjutnya dapat dinilai
dengan jawaban setuju atau tidak setuju menggunakan skala likert, yang terdiri dari: “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak
setuju”.
4. Perilaku behavior
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme makhluk hidup yang bersangkutan Soekidjo Notoatmodjo, 2003. Skiner 1938
dalam Soekidjo Notoatmodjo 2003, mengemukakan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan
dari luar. Pemberian respon sangat tergantung pada karakteristik atau faktor- faktor lain dari orang yang bersangkutan.
Faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku menurut Soekidjo
Notoatmodjo 2003 ada 2 dua, yaitu:
14 a.
Determinan atau faktor internal, adalah karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, seperti kecerdasan,
tingkat emosional, jenis kelamin, dan lain-lain. b.
Determinan atau faktor eksternal, adalah lingkugan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain-lain.
Dilihat dari bentuk respon stimulus, perilaku dibedakan menjadi 2 dua, yaitu:
a. Perilaku tertutup covert behavior
Dalam perilaku tertutup, respon terhadap stimulus berupa perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang mau menerima
stimulus, yang kemungkinan belum dapat diamati dengan jelas oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka overt behavior
Dalam perilaku terbuka, respon terhadap stimulus sudah jelas, berupa praktik yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
Menurut Lawrence Green 1980 dalam Soekidjo Notoatmodjo 2003, perilaku dipengaruhi oleh 3 tiga faktor utama, yaitu:
a. Faktor pendorong predisposing
Faktor pendorong meliputi pengetahuan, sikap, keyakinan, tradisi, kepercayaan, sistem nilai, pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan, dan
lain-lain yang berkenaan dengan motivasi seseorang untuk bertindak. b.
Faktor pendukung enabling Faktor pendukung meliputi ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana,
yang mendukung dan memfasilitasi terjadinya perilaku. c.
Faktor penguat reinforcing Faktor penguat meliputi keluarga, tokoh agama, tokoh masyarakat,
petugas kesehatan, dan juga undang-undang atau peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah.
Pengukuran perilaku dapat dilakukan dengan memberikan seperangkat angket tentang perilaku yang telah dilakukan berhubungan dengan objek
tertentu. Dalam hal ini menggunakan metode mengingat kembali recall.
15
5. Seksualitas