Kondisi Pemanfaatan Lahan Sekitar Solo Paragon
4.4 Kondisi Pemanfaatan Lahan Sekitar Solo Paragon
Kelompok jenis pemanfaatan lahan di kawasan penelitian sebelum adanya pembangunan apartemen Solo Paragon, penggunaan lahannya didominasi oleh permukiman dan terdapat sedikit perdagangan jasa pada bagian periferi (menghadap jalan utama). Kawasan tersebut belum ramai dan kurang hidup berbeda dengan kondisi sekarang setelah pembangunan apartemen Solo Paragon berjalan. Karena semenjak ada isu-isu akan dibangunnya apartemen Solo Paragon, masyarakat berlomba untuk mengadakan kegiatan komersial yang dekat dengan keberadaan apartemen Solo Paragon.
Kondisi pemanfaatan lahan saat ini meliputi kegiatan permukiman, perdagangan, jasa, perkantoran, dan lain-lain yang umumnya mengelompok di sep anjang periferi Jalan Yosodipuro yakni di sebelah utara Solo Paragon, sedangkan pemanfaatan lahan untuk kegiatan permukiman mengelompok di bagian enclave kawasan Solo Paragon.
Secara umum pola pemanfaatan lahan di kawasan Solo Paragon yang terbentuk saat ini cenderung mengikuti pola jaringan jalan berdasarkan tingkat aksesibilitasnya. Pemanfaatan lahan untuk kegiatan komersial pada umumnya mengelompok pada jaringan jalan kolektor, Secara umum pola pemanfaatan lahan di kawasan Solo Paragon yang terbentuk saat ini cenderung mengikuti pola jaringan jalan berdasarkan tingkat aksesibilitasnya. Pemanfaatan lahan untuk kegiatan komersial pada umumnya mengelompok pada jaringan jalan kolektor,
Adapun jenis pemanfaatan lahan di kawasan penelitian sebelum dan sesudah adanya pembangunan Solo Paragon antara lain :
1. Pemanfaatan lahan untuk kegiatan permukiman Sebelumnya perumahan di kawasan penelitian adalah peruntukan yang dominan. Karena sebelum RTRW 1993-2013 ditetapkan, peruntukan di Kelurahan M angkubumen adalah peruntukan perumahan. Sehingga terdapat rumah-rumah yang mendominasi kawasan tersebut. Sekarang ini, sebagian rumah-rumah warga pada bagian periferi terdapat guna lahan permukiman dengan rumah-rumah lama/kuno, yang sudah ada dari jaman dahulu, dan kini sebagian mereka mengubah fungsi bangunan rumah mereka atau mengalami “suksesi”, yaitu penggantian fungsi lama (permukiman) menjadi fungsi baru (komersial). Sedangkan untuk guna lahan permukiman pada kawasan Solo Paragon hanya dijumpai pada bagian enclave di dalam kampung-kampung yang sejak dahulu terbentuk secara sendirinya. Namun sekarang banyak yang meengubah fungsi bangunannya menjadi kost-kostan. Seperti yang dikutip dalam hasil wawancara berikut : “Namun tetap, ada hal positif yang diterima warga, yakni
warga banyak yang mulai melakukan adaptasi dengan cara membuka kost-kostan baik untuk para pekerja kasar/kuli, dan karyawan Solo Paragon nantinya. Sejauh ini, warga lumayan
diuntungkan dengan adanya kost-kostan. dan kini semenjak adanya pembangunan Solo Paragon, banyak warga yang membuka kost- kostan di rumah mereka”(Ketua RW V Kelurahan M angkubumen)
Kost-kostan Dibangun Sebelum Pembangunan Dibangun Se sudah Pe mbangunan
Solo Paragon Sumber : Peneliti, 2010
Solo Paragon
Sumber : Peneliti, 2010
Gambar 4.7
Gambar 4.8 Rumah Se be lum Pe mbangunan Solo Rumah Se sudah Pe mbangunan
Paragon
Solo Paragon
Sumber : Peneliti, 2010
Sumber : Peneliti, 2010
2. Pemanfaatan lahan untuk kegiatan pendidikan Selain dominan kawasan perumahan, juga dominan dengan kawasan pendidikan. Banyak sekali sarana pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi baik formal maupun swasta. Kini setelah adanya pembangunan Solo Paragon, muncul pendidikan-pendidikan swasta yang baru dibangun di kawasan tersebut. Berikut adalah contoh gambar sarana pendidikan di sekitar Solo Paragon.
Gambar 4.10 Sarana Pe ndidikan Se be lum
Gambar 4.9
Sarana Pe ndidikan Se sudah Pembangunan Solo Paragon Pe mbangunan Solo Paragon
Sumber : Peneliti, 2010 Sumber : Peneliti, 2010
3. Pemanfaatan lahan untuk kegiatan kesehatan memang banyak terdapat sarana kesehatan mulai dari rumah sakit, apotek, praktek dokter sampai dengan klinik kesehatan. Terdapat Rumah Sakit swasta yang terletak di Jalan Ronggowarsito tepatnya di sebelah selatan Solo Paragon yaitu RS PKU M uhammadyah. Sebelah utara Solo Paragon kini terdapat klinik kesehatan dan bermacam-macam apotek. Berikut adalah gambar Klinik kesehatan di sebelah utara Solo Paragon:
Gambar 4.12 Sarana Ke se hatan Se be lum
Gambar 4.11
Sarana Ke se hatan Se sudah Pe mbangunan Solo Paragon Pe mbangunan Solo Paragon
Sumber : Peneliti, 2010
Sumber : Peneliti, 2010
4. Pemanfaatan lahan untuk kegiatan perdagangan dan jasa Zona pada Jalan Yosodipuro sebelum adanya pembangunan Solo Paragon merupakan kawasan mix use mulai dari 4. Pemanfaatan lahan untuk kegiatan perdagangan dan jasa Zona pada Jalan Yosodipuro sebelum adanya pembangunan Solo Paragon merupakan kawasan mix use mulai dari
a. Toko dan Ruko
Pada periferi zona Jalan Yosodipuro memiliki keragaman jenis toko jika ditinjau dari jenis barang dagangannya. Antara lain : mini market, toko alat jahit, toko kain, toko barang-barang elektronik, toko furniture, toko perlengkapan rumah tangga, showroom, dan kios-kios maupun warung- warung kecil lainnya. Toko tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok penduduk sekitar Kelurahan namun cakupan pelayanannya sampai p enduduk se Kota Surakarta. Toko tersebut muncul setelah adanya perubahan wujud kawasan di sekitar zona Jalan Yosodipuro setelah adanya pembangunan Solo Paragon yang dahulunya merupakan kawasan mati. Keberadaan toko dan warung di Jalan Yosodipuro bagian timur sebagai akibat adanya kawasan pendidikan TK – SD dan berseberangan dengan Rumah Sakit sehingga lebih bertujuan untuk memenuhi kebutuhan murid dan penjenguk pasien. Dan masih banyak pula toko yang berada di sepanjang Jalan Dr. M uwardi, diantaranya toko pakaian, toko buku, toko makanan, dan lain-lain. Di sepanjang jalan Dr. M uwardi memang selain menjadi kawasan kompleks pendidikan, tetapi pada malama harinya kawasan tersebut berubah menjadi kawasan kuliner di malam hari. Ini merupakan salah satu potensi bagi perkembangan sekitar Solo Paragon.
Gambar 4.13
Gambar 4.14
Toko Se be lum Pembangunan
Toko Se sudah Pe mbangunan
Solo Paragon
Solo Paragon
Sumber : Peneliti, 2010
Sumber : Peneliti, 2010
Untuk ruko, sebelum pembangunan Solo Paragon terdapat satu ruko yang belum terisi/tersewa. Kini ruko-ruko menjamur di sekitar Solo Paragon. Ruko-ruko ini dijumpai di sebelah barat Solo Paragon, terletak pinggir jalan Yosodipuro dan sebagian lain di dalam gang kecil. Kegiatan ini berkembang dan tetap ramai walaupun area parkirnya tidak begitu luas. Seperti yang tertera pada Gambar 4.15 di bawah ini.
Gambar 4.15 Ruko Baru Se sudah
Pe mbangunan Solo Paragon
Sumber : Peneliti, 2010
b. Pasar Satu-satunya pasar yang letaknya dekat dengan Solo Paragon dan satu-satunya pasar milik Kelurahan M angkubumen adalah Pasar Nangka. Pasar tradisional b. Pasar Satu-satunya pasar yang letaknya dekat dengan Solo Paragon dan satu-satunya pasar milik Kelurahan M angkubumen adalah Pasar Nangka. Pasar tradisional
Gambar 4.16
Pasar Tradisional nangka
Sumber : Peneliti, 2010
c. Restoran
Untuk restoran, sebelum pembangunan Solo Paragon jarang dijumpai di sepanjang jalan khususnya jalan arteri sekunder (jalan utama). Kini setelah pembangunan Solo Paragon, resrtoran berkembang dan banyak dijumpai pada sepanjang Jalan Yosodipuro dan sepanjang Jalan Dr. M uwardi. M ulai dari restoran, cafe, sampai dengan warung makan dan PKL yang berdagang makanan di pinggir jalan. Jenis restoran sebelum Solo Paragon dibangun tepatnya pada Jalan Cipto M angunkusumo dan cafe sesudah Solo Paragon dibangun seperti pada Gambar 4.17 dan Gambar
4.18 di bawah ini :
Gambar 4.17
Re storan Se be lum Pe mbangunan Solo
Paragon
Sumber : Peneliti, 2010
Gambar 4.18 Kafe Se sudah Pe mbangunan
Sumber : Peneliti, 2010 Solo Paragon
d. Laundry dan Salon Kegiatan laundry dan Salon banyak dijumpai di sekitar Solo Paragon, baik sebelum pembangunan itu berlangsung maupun sudah berlangsung. Ini dikarenakan daerah tersebut menjadi lokasi yang strategis untuk mendirikan laundry dan salon. Dan untuk kegiatan salon terus berkembang di sekitar Solo Paragon ini dengan sasaran menengah ke atas. Sehingga membentuk pandangan bahwa sekitar Solo Paragon menjadi sentra beraneka macam salon. Pada Gambar 4.19 dan Gambar 4.20 di bawah ini adalah gambar salon yang ada sebelum pembangunan Solo Paragon dan sesudah pembangunan Solo Paragon.
Gambar 4.19
Gambar 4.20
Salon Sebelum Pe mbangunan
Salon Sesudah Pe mbangunan
Solo Paragon
Solo Paragon
Sumber : Peneliti, 2010
Sumber : Peneliti, 2010
Sedangkan Gambar 4.21 dan Gambar 4.22 adalah gambar laundry yang sebelum Solo Paragon dibangun sudah ada di jalan Hasanudin, dan gambar laundry yang baru-baru ini dibangun setelah pembangunan Solo Paragon di Jalan Yosodipuro.
Gambar 4.21
Gambar 4.22
Laundry Se be lum
Laundry Se sudah
Pe mbangunan Solo Paragon
Pe mbangunan Solo Paragon
Sumber : Peneliti, 2010
Sumber : Peneliti, 2010
e. Perhotelan
Banyak terdapat hotel di sekitar kawasan penelitian yang dari awal sebelum Solo paragon berdiri, hotel-hotel itu sudah ada. Seperti hotel Agas dan hotel Suka M arem. Dan ada pula hotel yang dibangun setelah Solo Paragon ada seperti hotel De Solo. Dan dari berbagai level mulai dari hotel bintang satu sampai dengan hotel bintang tiga.
Berikut gambar hotel-hotel yang berada di sekitar Solo Paragon sebelum Solo Paragon berdiri seperti pada Gambar
Gambar 4.23 Hote l di jalan Hasanudin
Sumber : Peneliti, 2010
f. Bimbingan Belajar
Berhubung daerah sekitar Solo Paragon juga merupakan kawasan dekat dengan kawasan pendidikan, sehingga untuk kegiatan bimbingan belajar kian menjamur di daerah tersebut. Dahulunya banyak dibangun bimbingan belajar di sepanjang Jalan Dr. M uwardi, namun kini semenjak Solo Paragon dibangun, muncul lagi bimbingan belajar yang berada di sebelah utara dan barat Solo Paragon. Selain
yang menitikberatkan pendidikan, ada pula tempat kursus untuk mengasah skill di dunia model yang letaknya di ruko sebelah barat Solo Paragon. Salah satu bangunan Bimbingan Belajar sesudah Solo Paragon berdiri yang terletak di sebelah utara Solo Paragon tepatnya di Jalan Yosodipuro dapat dilihat pada Gambar
Bimbingan
Belajar
Gambar 4.24 Bimbingan Be lajar Se sudah
Pe mbangunan Solo Paragon
Sumber : Peneliti, 2010
g. Praktek Dokter Praktek dokter sering ditemui di sekitar kawasan Solo Paragon, baik di sepanjang periferi maupun di kawasan perumahan dan permukiman di belakang koridor (enclave). Konsumen dari praktek dokter adalah masyarakat di sekitar kawasan penelitian, khusus untuk dokter spesialis jangkauan pelayanan telah mencapai masyarakat di luar wilayah studi.
h. Bengkel dan tambal ban Belum terdapat bengkel resmi atau yang bersifat formal di daerah sekitar Solo Paragon, yang ada hanya bengkel informal di pinggir-pinggir jalan kolektor sekunder dan sudah ada sebelum SOlo Paragon dibangun. Seperti pada Gambar 4.25 berikut ini :
Gambar 4.25 Be ngkel dan Tambal Ban di
Jalan Cipto Mangunkusumo
Sumber : Peneliti, 2010
i. Kegiatan jasa lainnya Kegiatan jasa lainnya yang dimaksud adalah kost -kostan, jasa privat mengemudi mobil, warnet, wartel, dan lain-lain yang ditemui di seluruh wilayah penelitian.
5. Pemanfaatan lahan untuk perkantoran
a. Perkantoran pemerintah
Perkantoran Pemerintah yang terdapat di wilayah studi antara lain : Perkantoran Pemerintah (Kantor Kelurahan M angkubumen) dan Kantor Dinas
Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi (Disperindagkop). Salah satu bangunan perkantoran pemerintah dapat dilihat pada Gambar 4.26.
Gambar 4.26
Kantor Ke lurahan Mangkubume n
Sumber : Peneliti, 2010 Sumber : Peneliti, 2010
Gambar 4.27 Kantor Ke uangan Sesudah Pembangunan
Solo Paragon
Sumber : Peneliti, 2010
c. Bank
Untuk kegiatan Bank, hanya terdapat 1 kantor cabang saja yaitu LIPPO BANK, karena peruntukan bank lebih dominan di sepanjang Jalan Slamet Riyadi atau di sebelah selatan Solo Paragon. Karena memang perkembangan untuk kegiatan Bank berada di Jalan utama Kota Surakarta yaitu Jalan Slamet Riyadi. Sementara ini juga terdapat ATM yang terletak di depan Solo Paragon.
d. Asuransi Terdapat satu asuransi yang letaknya di Jalan kolektor sekunder yaitu Jalan Wora Wari. Untuk kegiatan asuransi, dapat dilihat pada Gambar 4.28.
Gambar 4.28 Kantor Asuransi Se sudah
Pe mbangunan Solo Paragon Sumber : Peneliti, 2010
Berdasarkan hasil olah data proporsi kegiatan komersial (perdagangan, jasa, pendidikan, perkantoran dan kesehatan) pada bagian periferi sebelum dan sesudah Solo Paragon dibangun di wilayah tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :
Tabe l 4.5 Proporsi Ke giatan Kome rsial Pada Bagian Pe rife ri Kawasan Pe ne litian Se be lum dan Se sudah Pe mbangunan Solo Paragon
No Je nis Ke giatan &Fungsi Bangunan Jumlah Bangunan
1. Pe rdagangan
Se be lum
Se sudah
Se be lum Se sudah
T oko elektronik
1 3 T oko kelontong
T oko pakaian
8 6 T oko furniture
T oko pulsa
1 1 T oko pulsa
T oko wallpaper
T oko boneka
T oko alat jahit
1 1 T oko mesin foto copy T oko elektronik
T oko tas
1 2 Showroom motor
T oko makanan
T oko kelontong
T oko minimarket
T oko buku
Jumlah
2. Jasa dan Kost-kostan Jumlah Bangunan Se be lum
Se sudah
Se be lum Se sudah
Pelatihan setir mobil
1 1 Foto copy
Warnet
1 1 Rias pengantin
Kursus keterampilan
3 Pe ndidikan Jumlah Bangunan Se be lum
Se sudah
Se be lum Se sudah
TK
Sekolah swasta
SD
Bimbingan belajar
SMP
- Bimbingan belajar
Jumlah
4 Pe rkantoran Jumlah Bangunan Se be lum
Se sudah
Se be lum Se sudah
Kantor kelurahan
1 3 Kantor notaris
Kantor asuransi
Kantor cabang
Kantor notaris
Jumlah
5 Ke se hatan Jumlah Bangunan Se be lum
Se sudah
Se be lum Se sudah
Praktek dokter
Praktek dokter
Apotek
Apotek
Klinik bersama
5 12 Sumber : Hasil Olah Data, Tahun 2010
Jumlah
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa proporsi kegiatan komersial pada bagian periferi kawasan penelitian sebelum dan sesudah adanya pembangunan Solo Paragon mengalami pertambahan. Di bawah ini adalah proporsi kegiatan komersial pada bagian enclave sebelum dan sesudah Solo Paragon dibangun di wilayah tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :
Tabe l 4.6 Proporsi Ke giatan Kome rsial Pada Bagian Enclave Kawasan Pe ne litian Se be lum dan Se sudah Pe mbangunan Solo Paragon
No Je nis Ke giatan &Fungsi Bangunan Jumlah Bangunan
1. Pe rdagangan
Se be lum
Se sudah
Se be lum Se sudah
T oko kelontong
11 13 T oko furniture
T oko kelontong
1 4 T oko pulsa
T oko makanan
T oko pulsa
Jumlah
15 22
2. Jasa dan Kost-kostan Jumlah Bangunan Se be lum
Se sudah
Se be lum Se sudah
2 1 Rias pengantin
Wartel
Kursus keterampilan
3 Pe ndidikan Jumlah Bangunan Se be lum
Se sudah
Se be lum Se sudah
TK
Sekolah swasta
SD
Bimbingan belajar
Jumlah
4 Pe rkantoran Jumlah Bangunan Se be lum
Se sudah
Se be lum Se sudah
Kantor notaris
Kantor notaris
Jumlah
5 Ke se hatan Jumlah Bangunan Se be lum
Se sudah
Se be lum Se sudah
Praktek dokter
2 4 Apotek
Praktek dokter
Apotek
3 5 Sumber : Hasil Olah Data, Tahun 2010
Jumlah
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa proporsi kegiatan komersial pada bagian periferi kawasan penelitian sebelum dan sesudah adanya pembangunan Solo Paragon mengalami pertambahan. Berikut ini adalah peta yang menunjukkan guna lahan atau pemanfaatan lahan yang ada di sekitar Solo Paragon pada tahun 2006 (sebelum ada isu pembangunan Solo aragon) dan tahun 2010 (sesudah pembangunan Solo Paragon) :
Gambar 4.29 Peta Pemanfaatan Lahan S ekitar S olo Paragon Tahun
2006
Gambar 4.30 Peta Pemanfaatan Lahan S ekitar S olo Paragon Tahun