Kondisi Perekonomian

4.6 Kondisi Perekonomian

Kondisi perekonomian warga sekitar apartemen Solo Paragon bermacam-macam mulai dari tingkat ekonomi menengah ke bawah sampai dengan menengah ke atas. Dan dari data yang diperoleh, mengalami kenaikan harga tanah dari tahun ke tahun. Ditambah dengan adanya Solo Paragon membuat harga tanah di sekitarnya melambung tinggi. Sehingga di antara mereka banyak yang justru menjual tanah milik mereka, mengontrakkan, atau dipertahankan karena menganggap tanah mereka adalah aset yang sangat berharga. Seperi pernyataan dalam wawancara berikut ini :

“Tanah milik pribadi saya juga naik, demikian juga dengan harga pajak bumi dan bangunannya (PBB). Warga lain pun juga mengakui hal itu. Kenaikan harga tanah kami sekarang di RW 5 Kelurahan Mangkubumen yang bagian dalam sekitar 3 juta rupiah/meter. Dan harga

pajak terakhir yang saya bayarkan sekitar 500.000 ribu rupiah” (Ketua RW V Kelurahan M angkubumen)

Berikut Tabel 4.13 dan Tabel 4.14 adalah data harga tanah di sekitar Solo Paragon yang terbagi menjadi 2 antara di bagian periferi dan bagian enclave :

Tabe l 4.13 Harga Tanah di Se kitar Solo Paragon

Harga (pe r me te r) Harga (pe r me te r) No

Klasifikasi Se be lum Ada Solo Se sudah Ada Solo

± 4-5 juta rupiah 2 Enclave

± 2 juta rupiah

± 2-3 juta rupiah Sumber : Hasil Olah Data BPN, Tahun 2010

± 1 juta rupiah

Tabe l 4.14 Harga Pajak Bumi dan Bangunan di Se kitar Solo

Paragon

Harga (pe r me te r) No

Harga (pe r me te r)

Klasifikasi Se be lum Ada Solo Se sudah Ada Solo

1 Periferi ± 750.000 ribu rupiah

rupiah ± 300.000 ribu

2 Enclave ± 500.000 ribu rupiah

rupiah

Sumber : Hasil Olah Data PBB, Tahun 2010

Karakteristik perekonomian kawasan Solo Paragon dapat dilihat dari sebaran jenis kegiatannya, visualisasi aktivitas perekonomian dan intensitasnya. Jenis aktivitas perekonomian mencakup aktivitas formal dan informal. Sedangkan intensitas aktivitas perekonomian dapat dilihat dari visualisasi pergerakan penduduknya dan terjadinya aktivitas ekonomi serta kesempatan kerja yang tersedia terutama kesempatan bekerja ke dalam Solo Paragon.

Jenis aktivitas ekonomi mengalami peningkatan baik jenis maupun jumlahnya. Terdiri dari kegiatan perdagangan dan jasa, seperti munculnya ruko-ruko, toko, restoran, cafe, salon, laundry, kost-kostan dan masih banyak lagi kegiatan baik yang mendukung perdagangan dan jasa, ataupun mendukung banyaknya sarana pendidikan di sekitar kawasan penelitian. Indikasinya berupa aktivitas perekonomian yang sangat berhubungan dengan adanya Solo Paragon dan pemenuhan kebutuhan di kawasan pendidikan dekat Solo Paragon.

Intensitas kegiatan ekonomi dapat dilihat dari banyaknya aktivitas ekonomi yang ada di sekitar kawasan penelitian. Jenis yang paling menggambarkan aktivitas tersebut dan paling intens adalah perdagangan

dan jasa seperti bany aknya toko, salon dan restoran. Aktivitas tersebut dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB terutama pada malam hari, di sepanjang koridor Jalan Dr. M uwardi ramai pedagang kaki lima yang berjualan beraneka ragam jajanan kuliner malam hari.

Sedangkan kesempatan bekerja adalah perbandingan antara penduduk yang bekerja dengan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk yang siap terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif. Karena keterbatasan data, untuk angkatan kerja diasumsikan sebagai usia angkatan kerja atau usia produktif yaitu usia 14 tahun ke atas.

Berikut adalah tabel kesempatan bekerja pada masing-masing Kelurahan M angkubumen, Kelurahan Penumping, dan kelurahan Sriwedari.

Tabe l 4.15 Jumlah Penduduk Be rdasarkan Usia Ke rja di Ke lurahan

Mangkubume n

Ke l. Umur

Laki -laki

Pe re mpuan

Sumber : Monografi Kelurahan Mangkubumen, Tahun2009

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Kelurahan M angkubumen yang termasuk usia belum produktif (0-14 tahun) adalah sebesar 2704 jiwa. Dan yang termasuk usia angkatan

kerja atau usia produktif (14-59 tahun) adalah sebesar 6440 jiwa, kerja atau usia produktif (14-59 tahun) adalah sebesar 6440 jiwa,

Tabe l 4.16 Jumlah Penduduk Be rdasarkan Usia Ke rja di Ke lurahan

Pe numping

Ke l. Umur

Laki -laki

Pe re mpuan

Sumber : Monografi Kelurahan Penumping, Tahun 2009

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Kelurahan Penumping yang termasuk usia belum produktif (0-14 tahun) adalah sebesar 1684 jiwa. Dan yang termasuk usia angkatan kerja atau usia produktif (14-59 tahun) adalah sebesar 3747 jiwa, sedangkan yang termasuk usia non produktif (60 ke atas) adalah sebesar 186 jiwa.

Tabe l 4.17 Jumlah Penduduk Be rdasarkan Usia Ke rja di Ke lurahan

Sriwe dari

Ke l. Umur

Laki -laki

Pe re mpuan

0-4

5-9

10 - 14

Sumber : Monografi Kelurahan Sriwedari, Tahun 2009

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Kelurahan Sriwedari yang termasuk usia belum produktif (0-14 tahun) adalah sebesar 1638 jiwa. Dan yang termasuk usia angkatan kerja atau usia produktif (14-59 tahun) adalah sebesar 3637 jiwa, sedangkan yang termasuk usia non produktif (60 ke atas) adalah sebesar 196 jiwa.

Berikut adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di Kelurahan mangkubumen, Kelurahan Penumping dan Kelurahan Sriwedari.

Tabe l 4.18 Jumlah Penduduk Me nurut Mata Pencaharian di Ke lurahan

Mangkubume n

No

Mata Pe ncaharian

Jumlah

1 Petani mandiri

2 Buruh tani

5 Buruh industri

6 Buruh bangunan

9 899 (Sipil/ABRI)

10 Pensiunan

Sumber : Monografi Kelurahan Mangkubumen, Tahun 2009

M ata pencaharian p enduduk Kelurahan M angkubumen paling banyak adalah buruh industri. Dan jumlah pedagang mencapai angka 1143 jiwa. Berikut adalah tabel jumlah penduduk Kelurahan Penumping menurut mata pencaharian :

Tabe l 4.19 Jumlah Penduduk Me nurut Mata Pencaharian di Ke lurahan

Pe numping

No

Mata Pe ncaharian

Jumlah

1 Petani mandiri

2 Buruh tani

5 Buruh industri

6 Buruh bangunan

9 76 (Sipil/ABRI)

Sumber : Monografi Kelurahan Penumping, Tahun 2009

Berdasarkan monografi penduduk kelurahan, mata pencaharian penduduk Kelurahan Penumping paling banyak adalah buruh industri. Berikut adalah tabel jumlah penduduk Kelurahan Sriwedari menurut mata pencaharian :

Tabe l 4.20 Jumlah Penduduk Me nurut Mata Pencaharian di Ke lurahan

Sriwe dari

No

Mata Pe ncaharian

Jumlah

1 Petani mandiri

2 Buruh tani

5 Buruh industri

6 Buruh bangunan

9 87 (Sipil/ABRI)

Sumber : Monografi Kelurahan Sriwedari, Tahun 2009

Berdasarkan monografi penduduk kelurahan, mata pencaharian penduduk Kelurahan Sriwedari paling banyak adalah buruh industri. Jumlah penduduk angkatan usia kerja atau produktif di Kelurahan yang menjadi kawasan dominan Solo Paragon sangat banyak. Sehingga ini menjadi kesempatan warga sekitar untuk menjadi pekerja di Solo Paragon. Karena isu yang berkembang bahwa pembangunan apartemen Solo Paragon mengutamakan perekrutan tenaga kerja terutama bagi warga sekitar. Namun pada prakteknya isu tersebut tidak benar. Karena perekrutan tenaga kerja warga sekitar hanya sebagai tenaga kerja bawah/kasar yakni security (satpam), gardener (tukang kebun) dan mekanik. Seperti yang dikutip dalam wawancara berikut :

“Pernyataan bahwa Solo Paragon mengutamakan perekrutan tenaga kerja di sekitar Solo Paragon itu tidak benar adanya, karena mereka hanya mengambil 15 orang saja dari warga dan dijadikan sebagai gardener/tukang kebun dan security/satpam, mekanik. Itupun haya untuk formalitas saja hanya sekedar agar orang lain tahu bahwa Solo Paragon telah merekrut warga sekitar yang berada di Kelurahan Mangkubumen, Kelurahan Sriwedari, dan Kelurahan penumping yang menjadi lokasi atau wilayah bagian pembanguna n Solo Paragon.” (Ketua RW V kelurahan M angkubumen)

Sumber : Hasil Wawancara, Tahun 2010

Gambar 4.32

Diagram Jumlah Warga Se kitar yang Be ke rja di Solo Paragon

Dokumen yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN - Identifikasi kerusakan dan desain teknik perbaikan outer ringroad Kota Madiun

0 0 133

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Partisipasi petani dalam kegiatan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (sl-ptt) di Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen

0 0 73

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Anteseden dan Konsekuens Kepemimpinan Transformasional (Studi Pada Karyawan PT Pos Indonesia di Surakarta)

0 0 137

Hubungan sosial asosiatif pemerintah dan pedagang dalam pembangunan pasar Parang Magetan

0 0 142

Pengaruh intensitas kebisingan terhadap tekanan darah pada pekerja di “Rakabu Furniture” Surakarta

2 2 60

Hubungan intensitas penerangan terhadap kelelahan mata pada karyawan di PT. Manyar Mandiri Tbk, Kartasura, Sukoharjo

1 3 37

Pengaruh paparan bising terhadap gangguan pendengaran pada pekerja di PT. ge lighting Indonesia Yogyakarta

0 0 45

PENGGUNAAN MEDIA DAN KESENJANGAN KEPUASAN (Studi Tentang Tayangan Berita Liputan 6 Petang di SCTV dan Program Reportase Sore di Trans TV terhadap Kepuasan Menonton Siaran Berita Televisi dalam Usaha Mendapatkan Informasi yang Aktual di Kalangan Anggota DP

0 0 75

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN TEPI SUNGAI BENGAWAN SOLO (Bengawan Solo Riverside Development)

4 8 189

1 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Sekolah Menengah Internasional di Jakarta Dengan Penekanan Pada Green Architecture TUGAS AKHIR - Konsep perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Internasional di Jakarta dengan penekanan pada green architecture

4 17 55