Kata Pinjaman Italia Rusia

mengalami retensi dalam bahasa-bahasa berkerabat. Inovasi dijadikan sebagai landasan pengelompokan bahasa didasarkan pada fakta bahwa inovasi dalam satu bahasa tidak mungkin terjadi secara tersendiri dan pasti mempunyai hubungan dengan inovasi pada bahasa-bahasa kerabatnya. Namun perlu diperhatikan bahwa inovasi bersama dapat terjadi secara kebetulan melalui proses perubahan paralel parallel development or drift. Misalnya, dalam banyak bahasa Oseanik moderen, konsonan hilang pada akhir kata C → ___. Dalam bahasa Enggano, pulau di selatan Sumatera, inovasi yang sama juga terjadi. Namun, bahasa-bahasa Oseanik tidak berada dalam satu kelompok dengan bahasa Enggano karena bahasa ini tidak mempunyai kemiripan lain dengan bahasa-bahasa Oseanik. Atas dasar itu, faktor-faktor berikut harus dihindarkan: a. perubahan bunyi yang sangat tidak biasa; b. perubahan-perubahan fonologis, khususnya perubahan-perubahan yang tidak biasa terjadi secara bersamaan dalam bahasa-bahasa berkerabat; c. perubahan-perubahan yang berkorespondensi dengan perubahan- perubahan yang tidak ada hubungannya dengan perubahan-perubahan gramatikal dan semantik.

2.1.1.7 Kata Pinjaman

Langacker 1972:333 . memberikan penjelasan mengenai kata-kata pinjaman. Meskipun tidak dapat disangkal bahwa kosakata dasar bersifat uni- versal yang memperkecil kemungkinan adanya pinjam-meminjam, ada baiknya diperhatikan secara serius kemungkinan adanya kata-kata pinjaman. Dia mengatakan bahwa : Universitas Sumatera Utara Borrowed lexical items often disobey otherwise general phonotactic restrictions of the borrowing language. Long lexical items that cannot be broken down into familiar morphemes are also likely to have been borrowed. Sapir 1921:197 mempunyai pandangan yang senada dengan Langacker tersebut. Dia mengatakan bahwa kata-kata pinjaman sering melanggar sistem fonetik bahasa yang meminjam meskipun kata-kata pinjaman tersebut telah mengalami modifikasi fonetik. Gudschinsky 1956 menjelaskan cara untuk menentukan kata-kata non- kerabat akibat adanya pinjaman baik dari bahasa-bahasa kerabat maupun bahasa-- bahasa nonkerabat. Menurut Gudschinsky 1956:181, kata-kata dalam .bahasa yang diteliti yang mempunyai bentuk dan arti yang sama atau mirip dengan kata-kata dalam bahasa nonkerabat yang mempunyai atau pernah mempunyai hubungan budaya dengan bahasa yang, diteliti harus dicurigai sebagai kata-kata pinjaman. Untuk menentukan kata-kata pinjaman dari bahasa-bahasa kerabat, harus dilihat frekuensi munculnya fonem-fonem tertentu dalam bahasa-bahasa yang dibandingkan. Fonem-fonem yang frekuensi pemunculannya sangat terbatas dianggap merupakan pinjaman dari bahasa yang menunjukkan frekuensi yang tinggi pemunculan fonem-fonem tersebut. Dalam membandingkan dialek Huautta dan San Miguel bahasa Mazatec, misalnya, terlihat bahwa kata nai ayah dalam kedua dialek itu bukanlah kata-kata kerabat karena pemunculan ai dalam dialek San Miguel hanya terbatas pada istilah-istilah keagamaan, sedangkan dalam dialek Huautla, pemunculan klaster itu tidak terbatas. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitiannya terhadap delapan bahasa nusantara, Kridalaksana 1963-1973 mengatakan bahwa kata-kata yang sama bentuk dan artinya dalam dua bahasa nonkerabat dianggap sebagai pinjaman dari sesamanya. Kridalaksana yang mengutip Gudschinsky 1956:181 membuat kekeliruan dengan mengabaikan masalah kontak budaya antara dua bahasa nonkerabat. Persamaan bentuk dan arti tidak bisa dijadikan sebagai dasar untuk menentukan bahwa kata- kata tertentu merupakan pinjaman jika kedua bahasa dalam mana kata-kata itu dijumpai tidak mempunyai atau tidak pernah mempunyai kontak budaya. Masalah lain yang perlu mendapat perhatian dalam penelitian tersebut ada- lah, Kridalaksana tidak menunjukkan penerapan rumus-rumus penentuan pasangan-pasangan kata kerabat dan penentuan waktu pisah bahasa-bahasa itu serta penentuan standar kesalahan. Langkah seperti ini akan menyulitkan pembaca untuk mengetahui apakah ada kekeliruan dalam penerapan rumus-rumus tersebut. Uraian tentang kata-kata pinjaman loan words ini sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan dalam pengumpulan dan pemilihan data yang termasuk dalam daftar kosakata dasar yang dijadikan peneliti sebagai alat penjaring data.

2.1.1.8 Kata-Kata Tabu