2.2.3 Jenis-jenis Perubahan Bunyi
Proto-bahasa berkembang menjadi bahasa-bahasa kontemporer dengan adanya perubahan-perubahan bunyi dari bunyi-bunyi proto-bahasa.
Menurut Crowley 1992:38 terdapat sejumlah perubahan bunyi yakni lenisi, fortisi, afresis, apakop, sinkop, reduksi klaster, haplologi, eksresens,
epentesis atau anaptiks, protesis, metatesis, fusi, unpaking, pemisahan vokal, asimilasi, disimilasi, perubahan tak normal, penghilangan fonem, dan
penambahan fonem. Di samping perubahan-perubahan bunyi tersebut, Keraf 1991: 92 mencatat perubahan-perubahan bunyi lainnya, yakni perpanjangan
pengimbang, labialisasi, dan paragog. Di bawah ini disajikan penjelasan dan data Crowley 1992:38-51 tentang
jenis-jenis perubahan bunyi tersebut.
2.2.3.1 Lenisi dan Fortisi
Lenisi lenition adalah perubahan bunyi dari keras menjadi lemah yakni bersuara voiced menjadi tidak bersuara voiceless, misalnya
b menjadi p. Perubahan bunyi keras b menjadi bunyi lemah p lebih mungkin
terjadi dari p menjadi b. Tetapi perubahan bunyi lemah menjadi keras
dapat terjadi meskipun sangat jarang. Perubahan tersebut dinamakan fortisi fortition.
Lenisi juga mencakup perubahan akibat adanya penghilangan bunyi seperti diuraikan di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3.2 Afresis
Afresis aphaeresis adalah hilangnya konsonan awal pada suatu kata. Lihat contoh berikut:
b. Angkamuthi maji
→ aji
makanan nani
→ ani
tanah ampu
→ ampu
gigi
2.2.3.3 Apokop
Apokop apocope adalah hilangnya bunyi vokal pada posisi akhir kata. Lihat contoh berikut:
b. Ambrym Tenggara utu
→ ut
kutu aηo
→ a
lalat
asue →
asu tikus
2.2.3.4 Sinkop
Sinkop syncope adalah hilangnya bunyi vokal pada posisi tengah kata. Lihat contoh berikut:
b. Lenakel namatana
→ nimrin
matanya maskulinfeminin
nalimana →
nelmin tangannya
makulinfeminin masa
→ mha
air pasang rendah
Universitas Sumatera Utara
2.2.3.5 Reduksi Klaster
Reduksi klaster adalah rangkaian konsonan tanpa adanya bunyi vokal di antaranya dengan menghilangkan satu atau lebih konsonan. Lihat contoh berklut
ini: b. Inggris
b. Pidgin Melanesi
district
distikt distrik
distrik post
post pos
pos ground
gnd graun
tanah paint
pint pen
cat
tank
tk ta
tanki
Dalam bahasa Inggris, kata government yang diucapkan dengan menghilangkan konsonan
n dalam gvmn alih-alih
gvnmn merupakan reduksi klaster.
2.2.3.6 Haplologi
Haplologi haplology adalah perubahan akibat hilangnya suku kata secara menyeluruh ketika suku kata tersebut ditemukan pada suku kata berikutnya yang
mirip dengan suku kata itu. Misalnya, kata library diucapkan dengan laibi
alih-alih laibi.
2.2.3.7 Pertambahan Bunyi
Dalam bahasa Inggris Moderen, penutur sering mengucapkan something dengan menambahkan bunyi
p sehingga menjadi smpi alih-alih smi. Kehadiran bunyi p tersebut merupakan contoh pertambahan
bunyi. Pertambahan bunyi pada banyak bahasa terjadi pada konsonan pada akhir
Universitas Sumatera Utara
kata melalui penambahan bunyi vokal sehingga membentuk struktur konsonan vokal KV dengan menghindarkan terbentuknya klaster pada akhir kata.
Perhatikan contoh berikut: b. Inggris
b. Maori calf
ka:fe anak lembu
court ko:ti
pengadilan korofa
golf golf
cook kuki
memasak map
mapi peta
Ada beberapa jenis pertambahan bunyi seperti disebutkan di bawah ini.
2.2.3.8 Ekskresen