Tri Pusat Pendidikan

B. Tri Pusat Pendidikan

Sepanjang kehidupannya manusia selalu memperoleh pengaruh atau pendidikan dari tiga tempat, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga tempat berlangsungnya pendidikan ini disebut dengan tri pusat pendidikan.

a. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang mula-mula dan terpenting. Sering juga disebut sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena memang orang tua dalam keluargalah yang terutama memiliki Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang mula-mula dan terpenting. Sering juga disebut sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena memang orang tua dalam keluargalah yang terutama memiliki

Pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga, oleh karena itu tugas utama keluarga dalam pendidikan anak adalah peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar berasal dari pendidikan kedua orang tuanya dan anggota keluarga yang lain (Indrakusuma, 1978). Keluarga juga membina dan mengembangkan perasaan sosial anak, seperti rasa tenggang rasa, suka menolong, hidup damai, kerjasama, kegotongroyongan, kepekaan, dan sebagainya.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan aspirasi anak, maka keluarga menyerahkan sebagian peran/tanggungjawabnya kepada jalur pendidikan formal (sekolah) maupun non formal (kursus, kelompok belajar, dsb).

Peran jalur pendidikan formal (sekolah) semakin lama semakin penting, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan aspek kognitif (pengetahuan) dan skill/psikomotorik (ketrampilan). Hal ini tidak berarti bahwa keluarga dapat melepaskan diri dari tanggung jawab pendidikan anaknya, diharapkan keluarga lebih banyak bekerja sama dan mendukung kegiatan pusat/lingkungan pendidikan lainnya (sekolah dan masyarakat).

b. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah disebut juga lingkungan kedua yang didirikan oleh masyarakat atau negara untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang sudah tidak mampu lagi memberi bekal persiapan hidup bagi anaknya. Sehingga pendidikan di sekolah berperan sebagai bagian dan lanjutan dari pendidikan keluarga, serta merupakan jembatan yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak (Indrakusuma, 1978).

Untuk mempersiapkan anak agar hidup dengan cukup bekal kepandaian dan kecakapan dalam masyarakat yang modern, telah tinggi kebudayaannya seperti sekarang ini, anak-anak tidak cukup hanya menerima pendidikan dan pengajaran dari lingkungan keluarganya saja. Maka dari itu, masyarakat atau negara mendirikan sekolah-sekolah. Kehidupan dan pergaulan di lingkungan sekolah Untuk mempersiapkan anak agar hidup dengan cukup bekal kepandaian dan kecakapan dalam masyarakat yang modern, telah tinggi kebudayaannya seperti sekarang ini, anak-anak tidak cukup hanya menerima pendidikan dan pengajaran dari lingkungan keluarganya saja. Maka dari itu, masyarakat atau negara mendirikan sekolah-sekolah. Kehidupan dan pergaulan di lingkungan sekolah

Sekolah sebagai pusat pendidikan adalah sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara optimal ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat itu.

c. Lingkungan Masyarakat

Dari ketiga macam pengaruh lingkungan pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat), kiranya lingkungan masyarakatlah yang cukup sulit dirancang agar selalu memberikan pengaruhnya yang baik untuk perkembangan anak didik. Karena lingkungan masyarakat itu sangat luas dan banyak berbagai pihak yang berperan dalam masyarakat tersebut, sehingga memerlukan pengawasan dan pengontrolan yang lebih agar suasana lingkungan masyarakat dapat memberikan pengaruh yang baik bagi pendidikan anak.

Masyarakat yang berperan aktif dalam bidang pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Kelompok ini berupa organisasi- organisasi pendidikan, sosial, politik, ekonomi, keagamaan dan sebagainya. Semua kelompok ini perlu dilibatkan secara aktif dalam membantu dan mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Pengelola atau pihak sekolah hendaknya mampu menganalisis kelompok masyarakat mana yang bisa dilibatkan dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sebagai gambaran dibawah ini disajikan skema tentang keterlibatan berbagai pihak dalam School District di Amerika menurut Hoy & Miskel (1987).

Sementara itu, Unruh (1974) mengelompokkan masyarakat menurut hubungannya dengan sekolah. Kelompok tersebut adalah: (1) Immadiate (pihak yang sangat cepat berhubungan dengan sekolah yaitu siswa, guru, dan orang tua siswa); (2) Associated (pihak yang tertarik pada sekolah); (3) Disassociated (pihak yang tidak tertarik dengan sekolah); dan

(4) Institusionalized (lembaga umum).

Gorton (1976) membahas kelompok-kelompok masyarakat yang banyak tertarik terhadap lembaga pendidikan antara lain: Organisasi orang tua siswa dan guru

Dewan Perdagangan Orang tua secara individual

Organisasi Veteran Keluarga orang tua

Kelompok-kelompok Pekerja Asosiasi pembayar pajak

Kelompok-kelompok Agama City Council & School Board Politikus

Organisasi bisnis komersial Organisasi Persaudaraan Kelompok-kelompok layanan

Organisasi Kesejahteraan Kelompok-kelompok khusus

Organisasi Pemerintah Pimpinan-pimpinan bisnis penting

· Pengelola Pers, Televisi & Radio