Mengatasi Masalah yang Terjadi

A. Mengatasi Masalah yang Terjadi

Ada pendapat yang mengatakan bahwa anak- anak tidak pernah merasa menghadapi masalah. Dunia anak-anak adalah dunia barmain. Semua yang terjadi adalah kesenangan semata. Bila ada anak yang merasa menghadapi masalah,biasanya terjadi tidak dalam waktu yang lama. Setelah itu,anak-anak tentu melupakan masalahnya. Pendapat ini berangkat dari asumsi bahwa anak-anak belum bisa berpikir secara dewasa.”Namanya juga anak-anak,”demikian komentar yang seakan-akan membenarkan pendapat tersebut.

Penulis tidak sepakat dengan pendapat tersebut. Sebab,meskipun anak-anak, pikiran dan perasaannya pun sudah tumbuh dan berkembang. Seiring dengan berjalanya waktu, tentu pikiran dan perasaanya tidak sebagaimana orang dewas karena pengalman dan proses waktu yang berbeda. Dengan demikian anak-anak tentu mempunyai atau mengenal masalah dalam hidupnya.

1. Kesulitan Dalam Memahami Diri Sendiri Tidak jarang anak didik mengalami kesulitan dalam memahami diri sendiri.

Memahami diri sendiri terkait dengan sekolah adalah menyadari kehadirannya di sekolah dalam rangka belajar. Kesadaran semacam ini ini bila dilupakan oleh anak didik tentu akan membuatnya mengalami kemunduran atau berkurangnya semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Memahami diri sendiri terkait dengan anak didik yang menjalani aktivitas sekolah dalam memahami tujuan dari belajar.

2. Kesulitan dalam Memahami Lingkungan Kesulitan dalam memahami lingkungan yang dialami oleh anak didik perlu

mendapatkan perhatian dari bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah. Sebab ketidakmampuan anak didik dalam memahami lingkungannya juga sangat berpengaruh terhadap tumbuh berkembanganya .sudah barang tentu hal ini terkait pula dengan kemampuannya dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Secara garis besar, lingkungan yang mesti di pahami oleh anak didik adalah lingkungan keluarga, lingkungkan tempat tinggal , dan lingkungan sekolah contoh: ada anak didik yang sesungguhnya berprestasi di sekolah, namun tiba-tiba mengalami kemunduran dalam belajarnya, setelah ditelusuri penyebabnya ia mengalami masalah dalam lingkungan keluarganya. Anak didik yang meras takut , bingung, cemas, atau tidak tenang dengan keadaan yang terjadi di keluarganya termasuk anak yang mengalami kesulitan dalam memahami lingkungannya.

Demikian pula dengan lingkungan tempat tinggal anak didik. Ada lingkungan atau tempat tinggal yang kondusif dan masyarakatnya mendukung anak seusia sekolah untuk belajar, namun ada pula lingkungan tempat tinggal yang tidak mendukung. Apabila lingkungan tempat tinggal yang tidak atau kurang memberikan dukungan dalam belajar dan anak didik mengalami kesulitan dalam memahami lingkungan , sehingga mengalami masalah dalam belajarnya. Lingkungan utama ketika anak didik menjalani proses belajar mengajar adalah lingkungan sekolah. Di sinilah anak didik jangan sampai mengalami kesulitan dlam memahami lingkungan sekolahnya, termasuk lingkungan sekolah ini adalah para guru, temen-teman sekolah, segala fasilitas yang dimiliki dsekolah , peratura tata tertib, dalam proses belajar mengajar., pelajaran tambahan atau kegiatan lain yang menunjang pengembangan diri anak didik i sekolah. Dengan memahami lingkungan secara baik, anak didik lebih mudah dalam mengikuti proses belajar mengajar yang sedang di jalaninya.

3. Kesulitan dalam Menyalurkan Bakat dan Minat Anak didik yang mengalami kesulitan dalam menyalurkan bakat dan

minatnya sudah tentu harus mendapatkan bantuan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, menyalurkan bakat dan minat ini penting untuk diperhatikan terlebih bila kaitannya dengan pendidikan yang sedang dijalani anak didik atau arah dari masa depan yang menjadi cita-citanya.

Sebenarnya,anak didik yang di pandang sedang tidak mengalami kesulitan dala menyalurkan minat dan bakat akan tetap perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Anak didik harus terus menerus Sebenarnya,anak didik yang di pandang sedang tidak mengalami kesulitan dala menyalurkan minat dan bakat akan tetap perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Anak didik harus terus menerus

4. Kesulitan dalam Memecahkan Masalah Anak didik yang kesulitan dalam memecahkan masalah sudah barang tentu

menjadi kewajiban bagi guru atau konselor untuk membantunya dalam bimbingan dan konseling yang dilaksanakannya. Ketidakmampuan anak didik dalam mengatasi masalah biasanya berangakat dari ketidakmampuannya dalam mengidentifikasi masalahnya, dengan demikian anak didik berperan aktif dalam mengatasi masalahnya sendiri.