FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN REMAJA

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN REMAJA

Di dalam kepribadian Remaja,ada dua faktor tetap yang mempengaruhi.Yaitu faktor luar (external) dan faktor dalam (internal).Tetapi karena isi faktor luar selalu berubah keadaanya dan penerimaan pengaruh external oleh faktor internal itu juga berubah sebagai akibat perkembanganya.

1. Faktor Ajar, Faktor Luar (External) Ada dua golongan besar yang termasuk faktor luar yang mempengaruhi

manusia.Dua golongan itu ialah golongan organis,yaitu manusia,binatang dan tumbuh-tumbuhan dan golongan anorganis,termasuk di dalamnya adalah keadaan alam, dan benda-benda.Termasuk di dalam keadaan alam adalah iklim,perkehidupan (petabi, pelaut, pegungungan, perdagangan,dan sebagainya) dan termasuk keadaan benda yaitu benda-benda alam yang bukan hasil budaya dan yang merupakan hasil budaya,misalnya keadaan perumahan bangunan- bangunan,dan sebagainya.

Ini semua member warna dalam perkembangan seseorang. Oleh karena itu sikap dan sifat seseornag anak kota berlainan dengan anak dari desa. Bukan perbedaanya kualitas dan yang lainya,melainkan hanya berbeda dalam bentuk atau gambarnya. Perbedaan itu disebabkan oleh faktor dalamnya.

Faktor dalam yang manakah yang menerima pengaruh itu?, sampai di mana ketajaman penerimaanya?, untuk apakah pengaruh itu diterima? dan sebagainya, menentukan warna seorang remaja, disamping faktor luarnya.

2. Faktor Dalam, Faktor Dasar (Intern) Terdapat beberapa faktor internal perkembangan kepribadian remaja,yaitu:

a. Perkembangan Seksualitas Merupakan perkembangan yang terbawa oleh perkembangan jasmani yang

mendekati kesempurnaan dalam masa remaja,matang pulalah kalenjar-kalenjar kelamin dalam dirinya,bagi remaja putra maupun remaja putri. Hal ini menumbuhkan adanya desakan-desakan baru di dalam jiwa si anak ,yaitu desakan yang menghendaki layanan kebutuhan seksualitas.

b. Perkembangan Fantasi Perkembangan ini bermula pada fase masih kanak-kanak.Tetapi arah

perkembanganya berubah pada waktu remaja,setelah menyaksikan tumbuhnya tubuh yang lain dari biasanya pada lawan jenisnya.Remaja putra bangga dengan kumisnya,tetapi ia tidak mengerti untuk apakah fungsi kumis itu sebenarnya.Remaja putrid bangga dengan kukunya,dsb.Kedunya saling berfantasi,walaupun merek tidak tahu faedahnya.hal ini mempengaruhi terhadap faktor kepribadian remaja.

c. Perkembangan Emosi Perkembangan ini mulai nampak pada masa pemuda fase negatif.Pada saat itu emosi remaja serba tidak menentu.Merasa sangat gelisah,rasa gundah,tetapi ia tidak mengerti.mengapa ia demikian resah,gelisah,sedih.Ia bersikap menolak perintah harapan,tetapi ia tidak mengerti apa yang akan diperbuat setelah menolak semuanya itu. Pada akhir fase ini,para remaja berusah untuk menjadi pusat perhatian dari lingkunganya.Ia bersikap egois,bahkan ia merasa serba super,sehingga mau tidak mau lawan jenisnya tertarik,mengagumi dan akhirnya berserah diri padanya.

Ini semuanya hanya berlangsung dalam waktu yang singkat,kemudian ia berkembang menjadi harmonis sedikit demi sedikit. Sikap introvertnya mulai kembali ekstovet.Ia mulai memuja sesuatu yang baik,apakah keadaan alam,sesuatu hasil seni ataukah lawan jenisnya.Ia bersikap memuja,baik kepada gurunya yang menghargai karyanya ataukah itu orang tuanya yang memuji kepandainya,apakh itu seorang gadis yang mengaguminya entah karena apapun.Di sinilah ia mulai menemukan akunya kembali.Ia mulai percaya kepada kepribadianyanya lagi.

d. Perkembangan Kemauan/keinginan Perkembangan kemauan/keinginan ini sedikit demi sedikit berbelok ke arah

yang dibutuhkan oleh desakan jasmani dan rohaninya waktu itu.Kadang-kadang keinginan itu demikian mendesak menuntut pemenuhan.Untuk itu di dalam perkembangan kemauan dan keinginan harus perlu pengawasan dari orang tua.

e. Perkembangan Fikiran Pada tahap perkembangan ini Remaja cenderung akan berkembang

sendiri.Anak hanya mampu menerima pengaruh yang bersifat materiil dan kurang dapat menerima pengaruh yang bersifat spiritual,lebih-lebih yang bertingkat tinggi.

f. Perkembangan Aestetik. Jika pada masa negative,aspek aestetika seakan-akan mengalami kemunduran,maka pada masa-masa berikutnya,sedikit demi sedikit mulai bangun kembali.Seakan-akan jiwa pemuda menjelang dewasa ini telah mampu menghayati dunia luar lebih mendalam,sehingga mampu merasakan apa yang dilihat,apa yang didengar dan apa yang dirasakanya,sehingga mampu menggerakan jiwanya,di dalam perkembangan kepribadianya.