kelainan patologis. Untuk membedakan dua konstipasi diatas dapat dilihat pada Tabel 2.1. yang dibedakan berdasarkan usia yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.1. Diferensial diagnosis konstipasi berdasarkan usia
16,17
DIFERENSIAL DIAGNOSIS KONSTIPASI BERDASARKAN USIA
17
Bayi Anak-anak 1 tahun
Konstipasi fungsional lebih dari 95 kasus
Penyebab organik Penyakit Hirschsprung’s
Penyebab metabolik: hipotiroid,
hiperkalsemi, hipokalemi, diabetes insipidus, diabetes
mellitus Kista fibrosis
Gluten enteropathy Spinal cord trauma or
abnormalities Neurofibromatosis
Keracunan logam berat Efek samping obat-obatan
Keterlambatan perkembangan Sexual abuse
Penyakit Hirschsprung’s Kongenital anorektal
malformasi Kelainan Neurologik
Encephalopathy Spinal cord abnormalities:
myelomeningocele, spina bifida, tethered cord
Kista fibrosis Penyebab Metabolik:
hipotiroid, hiperkalsemi, hipokalemi,
diabetes insipidus Keracunan logam berat
Efek samping obat-obatan
2.2. Etiologi
Kebanyakan konstipasi pada anak-anak hampir 95 akibat konstipasi fungsional, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.2. Konstipasi fungsional pada umumnya
terkait dengan perubahan kebiasaan diet, kurangnya makanan mengandung serat, kurangnya asupan cairan, kurang olah raga, gangguan perilaku atau psikologis, takut
atau malu ke toilet umum. Untuk meyakinkan diagnosis konstipasi fungsional perlu diwaspadai tanda-tanda peringatan yang mungkin menunjukkan adanya kondisi
patologis organik seperti Tabel 2.3. Tabel 2.2. Penyebab tersering konstipasi pada anak
1,17,18 1
Universitas Sumatera Utara
• Fungsional • Fisura ani
• Infeksi virus dengan ileus • Diet
•
Obat Table 2.3. Tanda-tanda peringatan untuk konstipasi organik pada bayi dan anak-anak.
Gejala atau tanda peringatan
17
Diagnosis
Pasase mekonium lebih dari 48 jam setelah kelahiran, kotoran bentuk kaliber kecil,
gagal tumbuh, demam, diare berdarah, muntah berwarna empedu, spingter anal
ketat, ampula rekti kosong padahal teraba massa tinja pada palpasi abdomen
Abdomen distensi, muntah berwarna empedu, ileus
Tonus dan reflek extremitas bawah turun, hilangnya kedutan anus, pilonidal dimple
or hair tuft Kelelahan, intoleransi dingin, bradikardi,
poor growth Poliuri, polidipsi
Diare, rash, gagal tumbuh, demam, pneumonia berulang
Diare setelah gandum dimasukkan dalam diet
Pada pemeriksaan fisik dijumpai bentuk
dan posisi abnormal pada anus Penyakit hirschsprung’s
Pseudo-obstruksi Kelainan medulla spinalis: tethered
cord, tumor medulla spinalis, myelomeningocele
Hipotiroidism Diabetes insipidus
Kista fibrosis Gluten enteropati
Malformasi kongenital anorektal : anus imperforata, stenosis anal,
anteriorly displaced anus
2.3. Patofisiologi
Pada orang dewasa normal, defekasi terjadi antara tiga kali setiap hari sampai tiga kali setiap minggu. Frekuensi defekasi pada anak-anak bervariasi menurut umur.
Bayi yang minum ASI pada awalnya lebih sering berhajat di bandingkan bayi yang minum formula. Namun mendekati usia 4 bulan, apapun susu yang diminumnya, rerata
buang air besar adalah dua kali per hari. Frekuensi defekasi normal pada anak terlihat pada Tabel 2.4.
1,17,19
Universitas Sumatera Utara
Patofisiologi konstipasi fungsional pada anak berhubungan dengan kebiasaan anak menahan defekasi akibat pengalaman nyeri pada defekasi sebelumnya, biasanya
disertai fisura ani. Pengalaman nyeri berhajat ini menimbulkan penahanan tinja ketika ada hasrat untuk defekasi. Kebiasaan menahan tinja yang berulang akan mereggangkan
rektum dan kolon sigmoid yang menampung tinja berikutnya. Tinja yang berada di kolon akan terus mengalami reabsorbsi air dan elektrolit dan membentuk skibala,
seluruh proses akan berulang dengan sendirinya, yaitu tinja menjadi keras dan besar sehingga lebih sulit dikeluarkan melalui kanal anus, dan menimbulkan rasa sakit
kemudian terjadi retensi tinja selanjutnya. Lingkaran setan terus berlangsung : tinja keras - nyeri waktu berhajat - retensi tinja - tinja makin banyak - reabsorbsi air - tinja
makin keras dan makin besar - nyeri waktu berhajat - dan seterusnya. Tabel 2.4. Frekuensi normal defekasi pada bayi dan anak.
1
Umur
1,17,19
Defekasiminggu Defekasihari
0-3 bulan : ASI 0-3 bulan : formula
6-12 ulan
1-3 Tahun 3 tahun
5-40 5-28
5-28 4-21
3-14 2.9
2.0 1.8
1.4 1.0
2.4. Gejala Klinis