2.7. Faktor-faktor yang mempengaruhi konstipasi
2.7.1. Diet serat Konstipasi merupakan masalah kesehatan yang mempengaruhi 20 populasi di
dunia.
26
Tidak semua penelitian menunjukkan korelasi positif antara asupan rendah serat terhadap konstipasi. Konstipasi pada anak dapat saja terjadi akibat kurang atau
banyaknya asupan serat dibandingkan anak yang tidak konstipasi namun banyak faktor pembaur yang dapat menyebabkan konstipasi pada anak termasuk masalah dehidrasi dan
faktor psikosomatik perlu diperhatikan, akan tetapi sampai saat ini sebagian besar bukti menunjukkan asupan serat merupakan faktor penting penyebab konstipasi pada anak.
Asupan serat harus ditingkatkan secara bertahap di masa kanak-kanak, karena diet serat penting bagi kesehatan anak-anak terutama dalam hal menormalkan BAB,
selain itu serat juga berperan penting untuk mengurangi resiko terjadinya penyakit kanker, resiko penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus pada saat dewasa. Menurut
American Academy of Pediatric Committee on Nutrition, diet serat yang direkomendasikan pada anak-anak sekitar 0,5 gkgbb, sedangkan menurut American
Health Foundation untuk anak di atas usia 2 tahun minimal diberi diet serat dengan formula usia + 5 ghari dan maksimal usia + 10 ghari.
27
28
Berdasarkan studi pemberian serat dalam jumlah besar di masa kanak-kanak tidak akan mengganggu pertumbuhan anak, dan tidak menggangu absorbsi mineral dan
vitamin yang larut dalam lemak.
29
Universitas Sumatera Utara
2.7.2. Jumlah cairan Dari penelitian ditemukan peningkatan asupan jumlah cairan tidak diperlukan
karena tidak membantu menyembuhkan konstipasi, tetapi banyak laporan dari penderita konstipasi dimana untuk menyembuhkan konstipasi yaitu dengan cara mengkonsumsi
banyak cairan seperti air putih dan jus untuk mencegah dehidrasi. Penambahan cairan pada kolon dan masa tinja membuat pergerakan usus menjadi lebih lembut dan mudah di
lalui. Oleh karena itu penderita yang mengalami konstipasi sebaiknya mengkonsumsi banyak cairan setiap hari yaitu sekitar delapan gelas setiap hari.
22,23
2.7.3. Aktifitas anak Kurangnya aktifitas dapat mempengaruhi terjadinya konstipasi. Tetapi saat ini
masih belum diketahui bagaimana proses ini terjadi, sebagai contoh konstipasi sering terjadi setelah kecelakaan dan sakit, dimana penderita hanya berbaring di tempat tidur
dan kurang melakukan aktifitas.
22
2.7.4. Obat yang di minum Konstipasi fungsional dapat disebabkan oleh efek samping obat. Pada umumnya
obat-obatan yang menyebabkan konstipasi adalah obat-obat dari golongan antikolinergik, analgetik, golongan neurally actings agents seperti opioid, antihipertensi,
senyawa yang mengandung kation seperti suplemen zat besi dan preparat kalsium.
10
Universitas Sumatera Utara
2.8. Glucomannan