DKI JAKARTA DKI JAKARTA DKI JAKARTA DKI JAKARTA DKI JAKARTA

B. DKI JAKARTA B. DKI JAKARTA B. DKI JAKARTA B. DKI JAKARTA B. DKI JAKARTA

Oleh Ranggoaini Jahja

Jakarta terletak tujuh meter di atas permukaan laut, dengan luas daratan total sebesar 664 km 2 . Jakarta adalah ibu kota Indonesia. Selain Kota Jakarta, provinsi ini juga mencakup 110 pulau yang berserakan di Teluk Jakarta, yang bernama Kepulauan Seribu. Menurut sensus provinsi pada tahun 2000, penduduk Jakarta diperkirakan berjumlah 13,6 juta (Bappeda Jakarta, n.d.). Provinsi ini memiliki kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia, yang pada tahun 2000 tercatat sebesar 12.635 orang per km 2 (BPS, 2000g).

Mayoritas penduduk Jakarta adalah Muslim (85,5 %). Penduduk lainnya menganut agama Kristen Protestan (5,20%), Katolik Roma (4,77%), Buddha (3,56%), dan Hindu (0,97%) (Kedutaan Besar Indonesia di Kanada, 1996). Menurut sensus 2002 Biro Statistik tingkat provinsi, pada triwulan ketiga tahun 2002, ada tiga sektor yang menyumbangkan 68,56% perekonomian Jakarta – perdagangan, hotel dan rumah makan (23,96%), manufaktur (21,42%) dan sektor keuangan dan jasa usaha (23,18%) (BPS DKI, 2002).

Dibandingkan dengan Indonesia secara keseluruhan, Jakarta mempunyai indeks pembangunan dan gender yang baik, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 23. Belanja per kapita dan akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan air bersih jauh lebih tinggi dari rata- rata.

Tabel 23: Indikator Pembangunan dan Gender - 1999

Tingkat Melek (Perempuan) 96.8 84.1 Tingkat Melek (Laki-laki)

98.9 92.9 Rata-Rata Lama Bersekolah (Perempuan)

9.0 6.1 Rata-Rata Lama Bersekolah Perempuan (Laki-laki)

10.4 7.3 Belanja per Kapita (Rp. 000,-)

578.8 Penduduk tanpa akses ke air bersih (1998)

51.9% Penduduk tanpa akses ke layanan kesehatan (1998)

21.6% Sumber: UNDP/BPS, 2001: 78, 80, 82

Bentuk-Bentuk Perdagangan Bentuk-Bentuk Perdagangan Bentuk-Bentuk Perdagangan Bentuk-Bentuk Perdagangan Bentuk-Bentuk Perdagangan Jakarta terutama merupakan daerah penerima dan transit untuk perdagangan. Ada banyak

bentuk perdagangan yang ditemukan di sini. Perdagangan domestik terutama adalah perdagangan perempuan dan gadis untuk tujuan eksploitasi seksual dan sebagai pembantu rumah tangga. Juga ada laporan mengenai kasus-kasus perdagangan anak untuk dijadikan pengemis dan perdagangan perempuan untuk pengedaran obat-obatan terlarang. Sebagai daerah transit untuk perdagangan internasional, para perempuan dan gadis transit di Jakarta untuk bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga, pekerja seks dan pekerjaan lain dalam industri hiburan, seperti sebagai penari.

Kunjungan Provinsi

Kerja Seks Komersial – Domestik Kerja Seks Komersial – Domestik Kerja Seks Komersial – Domestik Kerja Seks Komersial – Domestik Kerja Seks Komersial – Domestik Para perempuan dan gadis dibawa ke Jakarta dari banyak daerah lain untuk bekerja dalam

industri seks di Jakarta. Mereka berasal dari semua bagian Pulau Jawa, namun khususnya dari komunitas-komunitas tertentu di Jawa Timur dan Barat, dari Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan dari komunitas Tionghoa di seluruh Indonesia (Moeliono & Anggal, 1996).

Sejumlah studi mengenai lokalisasi di Jakarta menunjukkan bahwa sebagian besar perempuan berasal dari Jawa Barat. Dalam sebuah studi mengenai lokalisasi Kramat Tunggak, lebih dari separuh populasi di sana berasal dari Jawa Barat (Sedyaningsih-Mamahit, 1999). Lihat bagian V C, Jawa Barat, untuk informasi lebih lanjut mengenai fenomena perdagangan gadis asal Jawa Barat untuk industri kerja seks komersial.

Selama tahun 2002 sampai awal 2003, pers memberitakan bahwa polisi berhasil membongkar sejumlah sindikat perdagangan perempuan dan remaja di Jakarta. Pada bulan Desember 2002, sebuah stasiun televisi menyiarkan kisah kepolisian di Indramayu yang berhasil mencegah empat kasus perdagangan dari beberapa desa di sana. Para korban tersebut, yang berusia 16-18 tahun, mengatakan bahwa pelaku perdagangan menawarkan mereka pekerjaan sebagai pelayan di rumah makan dan bar di Provinsi Riau. Namun dari penyelidikan yang dilakukan terungkap bahwa para pelaku perdagangan ternyata berniat mengirim para gadis ke Riau dan Jakarta untuk bekerja di dalam industri seks (‘Derap Hukum,’ 2002).

Kerja Seks Komersial – Internasional Kerja Seks Komersial – Internasional Kerja Seks Komersial – Internasional Kerja Seks Komersial – Internasional Kerja Seks Komersial – Internasional Belakangan ini semakin marak berita di media mengenai para gadis yang diperdagangkan ke

Jepang dengan kedok sebagai penari tradisional yang kemudian dipaksa untuk bekerja sebagai pekerja seks komersial. Berita dari kalangan pers menunjukkan bahwa sejumlah perempuan dari Bali dan Jawa Barat dikirim oleh para agen di Jakarta, atau mereka transit di Jakarta dalam perjalanan menuju Jepang untuk bekerja dalam industri seks (‘Pengiriman Artis,’ 2002). Lihat bagian III C, Pekerja Seks Komersial, untuk informasi lebih lanjut mengenai perdagangan perempuan Indonesia ke Jepang dengan kedok sebagai penari tradisional.

Pekerjaan Rumah Tangga ( Pekerjaan Rumah Tangga ( Pekerjaan Rumah Tangga ( Pekerjaan Rumah Tangga ( Pekerjaan Rumah Tangga ( Domestic Work Domestic Work) – Internasional Domestic Work Domestic Work Domestic Work ) – Internasional ) – Internasional ) – Internasional ) – Internasional Jakarta merupakan tempat transit bagi banyak buruh migran. Banyak PJTKI yang berkantor

pusat di Jakarta, dan juga, banyak penampungan yang terletak di sini. Para buruh migran yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta terutama terbang ke Kawasan Timur Tengah. Sejumlah buruh migran lain mungkin transit di Jakarta dalam perjalanan menuju tempat transit lain untuk berangkat dengan kapal laut ke Singapura, Malaysia, Hong Kong, atau negara lain. Lihat bagian III A, Buruh Migran, untuk informasi lebih lanjut tentang perdagangan di dalam sistem buruh migran di Indonesia.

Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia

Pembantu Rumah Tangga Anak Pembantu Rumah Tangga Anak Pembantu Rumah Tangga Anak Pembantu Rumah Tangga Anak Pembantu Rumah Tangga Anak Jakarta merupakan daerah penerima bagi pembantu rumah tangga anak. Ada beragam laporan

tentang jumlah anak yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, mulai dari 23 sampai 55% dari jumlah total pembantu rumah tangga (Susilo dan Soeparno, 1993:9; Adiningsih, 2002; YKAI, 2001:1; Blagbrough, 1995:15). Sebuah studi memperkirakan bahwa pada tahun 1999 ada 70.792 anak (10-18 tahun) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta (‘YKAI: PRT Harus’, 2002). Sementara studi yang dilakukan oleh Universitas Atmajaya memberikan estimasi yang jauh lebih tinggi, yaitu bahwa jumlah pembantu rumah tangga anak di Jakarta dapat mencapai 770.000 anak (Blagbrough, 1995: 15). Semua studi menunjukkan bahwa kebanyakan (lebih dari 90%) pembantu rumah tangga anak berjenis kelamin perempuan dan berpendidikan rendah (‘YKAI: PRT Harus,’ 2002; Astuti et. al., 2000: 34; Susilo dan Soeparno,1993: 8).

Pembantu rumah tangga di Jakarta terutama datang dari daerah lain di Pulau Jawa. Pada umumnya keluarga atau teman merekrut anak untuk mengisi pekerjaan di kota. Gaji mereka mungkin akan dibayarkan langsung ke orang tua, atau ditahan oleh majikan sampai sang anak hendak pulang kampung. Pembantu rumah tangga anak mengalami berbagai perlakuan sewenang-wenang, antara lain jam kerja yang panjang, waktu istirahat yang sedikit, upah yang jauh di bawah standar upah minimum, penahanan upah, kebebasan bergerak yang terbatas, kekerasan fisik dan mental, serta pelecehan seksual dan pemerkosaan (Wawancara, 2002). Untuk informasi lebih lanjut, mohon lihat bagian III B, Pembantu Rumah Tangga.

Prostitusi Anak Prostitusi Anak Prostitusi Anak Prostitusi Anak Prostitusi Anak Tidak jelas seberapa parah situasi prostitusi anak di Indonesia. Kendati demikian, ada

sejumlah indikasi bahwa mungkin hingga 30% pekerja seks mungkin berusia di bawah 18 tahun (Irwanto et al., 2001: 30; Hull et al., 1998: 42, Hull et al., 1999: 70). Di Jakarta, pekerja seks anak dapat ditemukan di taman umum, sudut jalan, dan di kafe serta diskotek, juga di rumah bordil di kawasan lokalisasi (Irwanto et al., 1998). Para gadis itu mungkin saja ditipu atau diperdaya untuk dijadikan pekerja seks. Namun ada juga indikasi bahwa orang tua dari beberapa daerah di Jawa secara sadar mengirim anak perempuan mereka ke Jakarta untuk bekerja dalam industri seks (Wawancara, 2002).

Salah satu bentuk kerja seks yang hanya ditemukan di Jakarta adalah eksploitasi seksual terhadap gadis belia di kios makanan dan minuman di Jakarta Utara. Mereka ditipu oleh perekrut atau dijual oleh orang tua mereka untuk bekerja di kios-kios makanan ini. Pemilik kios tidak memberikan gaji kepada para gadis itu. Sehingga untuk bertahan hidup, para gadis terpaksa melakukan hubungan seks dengan pelanggan agar dapat memperoleh penghasilan tambahan (Irwanto et al., 2001). Lihat bagian III C, Pekerja Seks Komersial, untuk informasi lebih lanjut tentang industri seks di Indonesia.

Kunjungan Provinsi

Perdagangan Narkoba Perdagangan Narkoba Perdagangan Narkoba Perdagangan Narkoba Perdagangan Narkoba Di samping itu, ada indikasi bahwa perempuan dipaksa untuk bekerja sebagai pengedar

narkoba, memasukkan atau membawa keluar narkoba dari Indonesia. Tim peneliti Pusat Kajian Wanita dan Jender Universitas Indonesia mempelajari kasus 11 perempuan yang berusia antara 22-45 tahun, yang dipenjara di Penjara Perempuan Tangerang, Jakarta, karena dinyatakan bersalah dalam kasus perdagangan narkoba. Dari ke-11 kasus ini, ada 6 perempuan asing dari Thailand, Myanmar dan Nigeria yang divonis bersalah. Kebanyakan direkrut melalui jalur hubungan pribadi dengan pelaku perdagangan, yang mungkin mula-mula berteman atau mengencani mereka sebelum melibatkan mereka dalam pengedaran narkoba. Beberapa dari para perempuan yang diwawancara menguraikan situasi dan kejadian yang mengindikasikan bahwa mereka mungkin merupakan korban perdagangan manusia, yang ditipu atau dipaksa membawa narkoba ke dalam atau keluar Indonesia. Semua perempuan asing menyatakan bahwa mereka kurang memahami proses peradilan terhadap diri mereka. Kebanyakan tidak didampingi oleh penerjemah selama diadili dan banyak yang menandatangani dokumen yang isinya tidak mereka mengerti. Enam dari semua perempuan yang dipelajari telah dijatuhi hukuman mati untuk keterlibatan mereka dalam perdagangan narkoba (Wawancara, 2003). Lihat bagian III E, Bentuk-Bentuk Perdagangan Lain, untuk informasi lebih lanjut tentang studi ini.

Dim (nama samaran), adalah seorang janda berusia 45 tahun asal Bangkok yang saat ini sedang menunggu eksekusinya di Penjara Perempuan Tangerang. Ia tertangkap basah membawa 400 gram heroin ke Indonesia. Di pengadilan, ia diputuskan bersalah dan dijatuhi vonis hukuman mati.

Ia hidup dalam kesusahan sejak suaminya menceraikannya 10 tahun silam. Setiap pagi setelah kedua anaknya berangkat sekolah, ia menjajakan makanan di sudut sebuah jalan yang sibuk di Bangkok. Sebagai seorang pedagang kaki lima, ia sering kali harus bermain petak umpet dengan polisi yang hendak menggusurnya. Makanan yang dijualnya adalah makanan Nigeria. Terkadang tak seorang pun membeli barang dagangannya, sehingga ia harus pulang dengan tangan kosong.

Suatu hari, kawannya Dina dan Omar, pacarnya yang berkebangsaan Nigeria, mengunjunginya. Din menanyakan bagaimana usaha yang dijalankannya. Dim kemudian menjawab bahwa ia tengah mengalami kesulitan untuk menghidupi diri dan keluarganya dan bahwa keinginannya hanyalah mempunyai cukup uang untuk mengirim kedua anaknya ke universitas. Kemudian Dina menawarkan pekerjaan dengan bayaran yang besar. Dim lalu diundang ke rumah Omar untuk membahas tawaran itu. Di sana Omar menghidangkan makanan yang lezat dan anggur bagi Dim. Tak lama kemudian ia merasa tubuhnya melayang-layang, dan serasa berada di surga. Semua masalahnya pun lenyap begitu saja. Ketika ia sudah setengah sadar, ia menemukan dirinya dikurung di sebuah ruangan. Di situ ia dipaksa untuk menelan 45 pil yang masing-masing sebesar jari kelingking. Ia kemudian disuruh terbang ke Indonesia dan setelah tiba, pergi ke hotel untuk mengosongkan isi perutnya.

Karena ia baru pertama kali pergi ke Indonesia, ia tidak mengenal dengan baik medan di Bandara Soekarno-Hatta. Saat ia tergesa-gesa ingin pergi ke belakang, ia diamankan oleh bagian keamanan bandara. Tes narkotika yang dilakukan terhadap dirinya kemudian memperkuat kecurigaan aparat bahwa ia berniat menyelundupkan heroin ke Indonesia.

Di pengadilan, amat sulit baginya untuk mengerti apa yang sedang berlangsung, karena ia tidak dapat berbahasa Inggris maupun Indonesia. Sehingga ia amat terkejut ketika mengetahui bahwa ia telah dijatuhi vonis hukuman mati.

Sumber: Wawancara 2003 dengan Pusat Kajian Wanita dan Jender, Universitas Indonesia

Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia

Rute Perdagangan dan Migrasi Rute Perdagangan dan Migrasi Rute Perdagangan dan Migrasi Rute Perdagangan dan Migrasi Rute Perdagangan dan Migrasi Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta merupakan pintu gerbang internasional bagi penerbangan

langsung dan transfer dari dan ke sejumlah kota di luar negeri, dan untuk penerbangan dalam negeri ke seluruh Indonesia.

Sedangkan Pelabuhan Tanjung Priok, yang terletak tepat di sebelah selatan pusat kota, melayani kapal kargo juga kapal penumpang berskala nasional ke sebagian besar daerah di Indonesia.

Bus dan kereta api juga menghubungkan Jakarta dengan kebanyakan kota lain di seluruh Jawa dan Sumatra serta Bali dengan fasilitas feri.

Kerja Seks Komersial-

Indramayu, Karawang, dan Cianjur Jakarta Utara (Mangga

Domestik

di Jawa Barat Sulawesi Utara, Jawa Besar dan Hayam Wuruk), Timur, dan Jawa Tengah

dan sejumlah lokasi lain di seluruh Jakarta

Kerja Seks Komersial-

Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi

Via Jakarta ke Jepang,

Internasional

Utara

Malaysia, Singapura

Pekerjaan Rumah

Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Via Jakarta ke Timur Tangga – Internasional Tengah, NTB

Tengah, Hong Kong, Singapura, Malaysia

Pembantu Rumah

Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa

Jakarta

Tangga Anak

Timur

Prostitusi Anak

Jawa Barat dan Jawa Timur

Jakarta

Perdagangan Narkoba Jakarta, Thailand, Myanmar, Nigeria Jakarta

Kunjungan Provinsi