Tekad dan Kegigihan Demi Setetes Air Minum

Tekad dan Kegigihan Demi Setetes Air Minum

transportasi yang cukup tinggi tersebut, tidak membuat surut tekad masyarakat Desa Mawar untuk memperoleh air minum. Dibawah kepemimpinan Kepala Desa Yusak Olang, ratusan masyarakat Desa Mawar mulai bergotong royong melaksanakan pembangunan sarana air minum dengan sistem jaringan perpi- paan gravitasi sejak bulan Juli.

"Bahkan masyarakat desa kami yang tinggal dan mencari nafkah di Kalabahi dtang dan turut membantu pembangun- an dengan cara mengangkut material non-lokal seperti pipa dan semen. Sementara itu, anggota masyarakat lain- nya berswadaya mengumpulkan material lokal seperti pasir, kerikil dan batu," tukas Yusak yang sudah menjabat sebagai kepala desa selama sepuluh tahun.

Menunggu Tiga Tahun

Desa Mawar merupakan salah satu dari lima desa sasaran pembangunan

Masyarakat Desa Mawar bergotong royong mengangkut pipa.

Foto Istimewa

sarana air minum dengan sistem perpi- paan gravitasi di Kabupaten Alor yang

S Tenggara Timur yang berbatu dan batu. Sehingga terjemahan bebas Mawar Unicef ini dilaksanakan di Desa Mawar,

ulitnya kondisi geografis Desa

proses persiapannya dimulai sejak tahun Mawar, Kecamatan Pantar Timur,

Unicef, nama Mawar diambil dari dua

2006. "Untuk tahap pertama, pemba- Kabupaten Alor, Provinsi Nusa

kata dalam bahasa setempat. "Ma" memi-

liki arti rumah, sedangkan "war" berarti

ngunan sarana air minum dukungan

berbukit, terbukti bukan merupakan

Aimoli dan Maritain. Sedangkan Desa halangan bagi masyarakatnya untuk

adalah rumah di atas batu.

Kuneman dan Purnama akan dilaksa- membangun sarana air minum yang per-

"Penamaan Desa Mawar yang berarti

nakan paling cepat Oktober 2008 ini," te- tama di provinsi itu.

rumah di atas batu itu cukup menggam-

rang Abdurahman. Apabila mendengar nama Desa

barkan sulitnya kondisi geografis desa

Pria lulusan Universitas Muham- Mawar disebut, mungkin sebagian besar

tersebut yang berbatu dan topografinya

madiyah Malang ini optimis Desa Mawar orang akan menerka bunga mawar

yang berbukit," tambah Abdurahman

akan menjadi desa pertama di Provinsi banyak bertumbuhan di desa yang ter-

Sang yang lebih akrab dengan sapaan Pak

Nusa Tenggara Timur, atau bahkan yang letak di ujung paling timur Pulau Pantar,

Man. Apalagi Desa Mawar hanya dapat

pertama di seluruh Indonesia yang dapat Kabupaten Alor tersebut, sehingga desa

dijangkau dengan kapal motor dari kota

menikmati air siap minum. "Melihat par- itu dinamakan desa Mawar.

Kalabahi selama kurang lebih satu sete-

tisipasi masyarakat yang luar biasa, pa- Namun terkaan itu ternyata salah, selat antara Pulau Alor dan Pulau Pantar

ngah jam. Itupun kalau kondisi arus di

ling lambat November 2008 pembangun- menurut Abdurahman Sang, Kepala

an akan selesai 100 persen dan siap di- Bidang Sosial Budaya, Bappeda Ka-

sedang bersahabat, kalau tidak, per-

resmikan," tambahnya. bupaten Alor yang juga Penanggung

jalanan bisa dua kali lebih lama dari

Masyarakat di Desa Mawar, harus Jawab Operasional Kegiatan (PJOK)

waktu normal.

Namun tingkat kesulitan akses

menunggu tiga tahun sebelum akhirnya

Oktober 2008 31

Percik Percik

Yusak menambahkan, bahwa pada Agustus 2007, tim dari Bappeda Kabupaten Alor kembali ke Desa Mawar untuk melakukan proses penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) sete- lah beberapa bulan sebelumnya dilakukan survei detail dan penyusunan rencana teknis pembangunan jaringan perpipaan gravitasi.

Dalam rencana teknis itu, sistem per- pipaan di Desa Mawar dirancang dengan menggunakan satuan sambungan rumah

Partisipasi perempuan dalam pembangunan sarana air minum di Desa Mawar.

Foto Istimewa

yang dilengkapi meteran air. "Desa saya akan menjadi desa pertama di NTT yang

kebanyakan pembangunan sarana serupa memiliki sarana air minum dengan sam-

maka kontribusi kami dapat mencapai

lainnya. Pertama, sarana ini didesain bungan rumah," kata Yusak bangga.

angka Rp 100 juta," papar Yonatan de-

untuk menyediakan air minum, bukan Masih mengenai partisipasi dan

ngan antusias. Selain itu, juga disepakati

lagi air bersih. Air minum karena sistem kontribusi Desa Mawar, menurut

untuk mengumpulkan biaya sambungan

ini mengandalkan sumber mata air alami Yonatan Peni, ketua panitia pemba-

keran air sebesar Rp 10 ribu untuk satu

yang jernih dan segar dari sebuah mata ngunan sarana air minum Desa Mawar,

unit rumah dan Rp 1.000 untuk penggu-

air yang terletak di Desa Ombay di masyarakat sepakat menanggung peng-

naan air sebanyak 1 m3. "Dengan sistem

dataran tinggi Pulau Pantar. adaan material lokal seperti pasir, kerikil

sambungan rumah dan penggunaan air

Mata air tersebut jaraknya sekitar dan batu. Material tersebut harus

yang terukur, maka akan terjamin rasa

lima kilometer dan melalui jalan berbukit diangkut dari tepi pantai, menuju lokasi

keadilan bagi masyarakat," Yonatan

yang terjal dan curam. Bisa dibayangkan pembangunan yang topografinya menan-

menambahkan.

betapa sulitnya masyarakat Desa Mawar jak dan berjarak dua sampai tiga kilome-

dalam membangun sarana air minum ini. ter.

Sarana dengan Standar Air Minum

Setiap hari selama beberapa bulan, dengan "Apabila dihitung dalam bentuk uang,

Pembangunan sarana air minum di

Desa Mawar ini sedikit berbeda dengan

berjalan kaki sejauh puluhan kilometer memikul material yang berat seperti semen, pasir, kerikil dan pipa galvanis.

Kegigihan dan tekad masyarakat Desa Mawar dapat dijadikan panutan bagi masyarakat desa lainnya tidak hanya di Kabupaten Alor namun juga di Provinsi NTT. Bahwa dengan tekad yang kuat, gotong royong, kerja keras dan kepemimpinan desa yang berwibawa bukan tidak mungkin untuk mewujudkan sebuah keinginan. "Semoga Desa Mawar dapat menjadi contoh bagi masyarakat desa lainnya," harap Abdurahman Sang. Mari kita tunggu hasil kerja keras masyarakat Desa Mawar. „

Reza Hendrawam

Lokasi reservoir yang sedang dibangun berlatar pemandangan yang sangat indah.

Technical Project Officer UNICEF NTT

Foto Istimewa