Merasa Malu Ketika Ada Tamu

Merasa Malu Ketika Ada Tamu

T watu, Kabupaten Serang, berkumpul untuk buang air besar (BAB) setiap hari. hinggapi perasaan mereka. Apalagi bila si

idak biasanya, di pelataran rumah jukan Kali Benyu yang berada tepat di na ketika ada tamu dan tiba-tiba ingin pak RT 01/RW 04 Desa Pe- belakang rumahnya. Kali yang kotor dan membuang hajat. lamunan, Kecamatan Kramat- berbau itu menjadi tumpuan hidup warga

Rasa bingung dan malu tentu meng-

belasan warga yang mayoritas ibu-ibu Bahkan untuk semua sistem pembuangan tamu sampai tutup hidung sesudah men- rumah tangga. Sambil berdiri melingkar, kotoran rumah tangga pun di kali itu.

cari kakus ke belakang rumah, tapi ter- mereka mendengarkan beberapa fasilita-

Pada Senin, 14 Juli 2008, puluhan fa- nyata tidak ditemukan. "Biasanya kalau tor memberi pencerahan berkaitan pola silitator Sanitasi Total Berbasis Masya- ada tamu yang ingin berak, saya bawa ke hidup bersih dan sehat di desa tersebut.

rakat (STBM) yang sudah mendapatkan rumah saudara yang ada kakusnya," ujar Sudah sejak puluhan tahun, sebagian training of trainer (TOT) selama tiga hari Marsiyah, warga RT 01/RW 04 Desa Pe- besar rumah warga Desa Pelamunan dan sebelumnya diterjunkan ke beberapa RT lamunan. desa-desa tetangga tidak memiliki jam- di tiga desa yaitu Desa Pelamunan, Pega-

Alasan utama yang selalu diungkap- ban sendiri. Warga melakukan praktik dingan, dan Margasana, Kecamatan Kra- kan warga mengapa sampai saat ini be- 'dolbon' (dobol di kebon) atau 'dolli' (do- matwatu, Kabupaten Serang, Provinsi lum memiliki jamban keluarga adalah ti- bol di kali), tempat yang menurut mereka Banten.

dak atau belum mempunyai uang. Kea- dirasa aman dan nyaman untuk mem-

daan ini sebenarnya bukan persoalan buang hajat.

warga yang miskin atau tidak mempunyai "Kami, warga di sini, kalau mau berak

Keadaan Ekonomi

Sebenarnya, warga sadar dan me- uang untuk itu. Terbukti, mereka seba- ya langsung turun ke kali ini," tutur Ha- ngerti arti pentingnya mempunyai jam- gian besar mempunyai rumah yang cukup janah, warga RT 04/RW 01 Desa Pega- ban sendiri di rumah. Mereka sangat me- bagus, bahkan beberapa diantaranya dingan kepada Percik seraya menun- nyadari saat ditanya fasilitator, bagaima- mempunyai sepeda motor. Paling seder-

hana, hampir semua dari warga mem- punyai telepon seluler.

Melihat kenyataan seperti ini, se- benarnya ketiadaan jamban di setiap ke- luarga bukan semata faktor keadaan eko- nomi. Tapi lebih kepada belum adanya kesadaran warga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Jamban pun tidak harus mewah de- ngan biaya yang mahal. Cukup yang sederhana disesuaikan dengan kemam- puan ekonomi. Untuk apa jamban yang mewah sementara perilaku BAB masih tetap sembarangan.

Ada faktor lain yang menyebabkan warga ketergantungan pada bantuan pe- merintah untuk membangun jamban. Ini merupakan bagian dari kesalahan masa lalu dalam penerapan kebijakan yang jus- tru cenderung memanjakan warga. Se- mentara dalam program STBM, dituntut kemandirian kemampuan dari warga.

Iwa Rasniwa, salah satu fasilitator mengungkapkan tidak mudah mempe- ngaruhi warga untuk bersegera memba- ngun jamban keluarga. "Perlu kesabaran

Seorang fasilitator sedang memberikan pencerahan berkaitan pola hidup bersih dan sehat

dalam menyelami keadaan dan keinginan

di Desa Pelamunan, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten. Foto Bowo Leksono

warga," katanya. „ Bowo Leksono