Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Cidahu, Sukabumi

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Cidahu, Sukabumi

walnya hanya ada 10 rumah yang

pa ton tinja orang satu kampung setiap mempunyai dan memakai jam-

maupun oleh donor. Proyek tidak efektif

dan berdosa menjadikan warga Ciseke A ringkali tidak digunakan masyarakat. barangan tersebut yang menyebabkan

hari dibuang ke kebun atau sungai. ban. Munculnya rasa jijik, malu

menjangkau kelompok masyarakat

miskin. Jamban dibangun, tetapi se-

Betapa jahat perbuatan BAB sem-

tidak mau lagi membuang kotoran sem- orang lain terganggu, tidak nyaman dan barangan. Jijik dan malu adalah sikap

bahkan menjadi sakit. Dalam ajaran seseorang untuk menolak terhadap suatu

Merasa Malu, Bersalah dan Ber-

agama Islam diyakini kebersihan adalah obyek psikologi dalam hal ini tinja

dosa

bagian dari iman, membuang kotoran berserakan.

Manusia membuang kotoran karena

sembarangan menyebabkan lingkungan Dalam tempo sekitar empat bulan,

merasa tinja tidak ada manfaatnya. Tinja

menjadi kotor. Perbuatan membuang warga yang berjumlah 121 rumah yang

dijauhkan dari dirinya karena merasa ter-

kotoran sembarangan bagi sebagian dihuni 138 keluarga, mampu membe-

ganggu, berbau, tidak enak dipandang,

orang menganggap dosa. baskan diri dari buang air besar (BAB)

dan bagi yang tahu dapat menyebabkan

Merasa jijik dan malu atas perbuatan sembarangan. Mereka dengan sukarela

penyakit. Ketika menjauhkan tinja dari

yang menyebabkan tinja berserakan dan sesuai kemampuan sendiri memba-

dirinya berarti mendekat kepada orang

dijadikan pintu masuk dalam pendekatan ngun jamban dekat tempat tinggalnya.

lain bisa anaknya, keluarganya ataupun

STMB. Rasa jijik dan malu dipicu dengan Ketika ditanya kenapa membuat jamban

tetangganya.

cara mengajak warga berdiskusi langsung di dalam rumah, seorang ibu menjawab,

Pemahaman ini yang kemudian

di lokasi dimana mereka biasa "Enak saja, tidak usah jauh-jauh pergi

diangkat oleh fasilitator dengan cara

melakukan BAB secara terbuka. Pada BAB kalau malam hari saat sakit perut". Kecamatan Cidahu menjadi dikenal karena munculnya penyakit Polio pada tahun 2005. Penyebaran penyakit ini dikarenakan lingkungan yang kotor, masyarakat membuang tinja sembarang di sungai, kolam ataupun di kebun. Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menco-

membantu masyarakat menghitung bera-

ba menerapkan pendekatan pembangun- an sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di salah satu dusun di Ciseke.

Pembangunan jamban selama ini kurang optimal khususnya dalam mem- bangun perubahan perilaku masyarakat. Pendekatan tersebut memiliki karakteris- tik berorientasi kepada konstruksi fisik jamban tanpa upaya pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang memadai.

Desain jamban seringkali mahal bagi keluarga miskin. Subsidi material tidak

Warga desa yang belum terbebas dari BAB sembarangan sedang dipicu untuk

dapat dilanjutkan baik oleh pemerintah

membuat jamban keluarga.

Oktober 2008 29

Percik Percik

mampu secara total mengajak secara tup hidung selama berdiskusi. Sebagian

berubah. Mereka yang berani muncul ini

totalitas seluruh komponen masyarakat dari mereka merasa malu atas perbuatan

terus diberi semangat untuk dapat mem-

yang ada di Ciseke terlibat dalam analisa yang telah mereka lakukan sendiri.

pengaruhi warga lain sampai jumlahnya

permasalahan, perencanaan, pelak- Rasa malu diangkat oleh fasilitator

cukup untuk secara mandiri mengorgan-

sanaan serta pemanfaatan dan pemeli- untuk menjadi faktor yang bisa memoti-

isir perubahan warga tersisa lain.

haraan fasilitas yang telah dibangun vasi mereka melakukan perubahan. Per-

Dengan kepemimpinan Ujang,

masyarakat Ciseke membentuk kelom-

sendiri.

Hal yang terpenting adalah inisiatif dia berubah. Melakukan perubahan me-

tanyaan kemudian apakah warga berse-

pok kerja bernama Tim Pemberantas

berasal dari masyarakat. Keputusan rupakan salah satu puncak psikologi

Kotoran yang beranggotakan tujuh orang

secara total atau keseluruhan dilakukan masyarakat dalam pendekatan ini.

yaitu Dudu (tokoh kampung), Ukin

(ketua RT), Idim (ketua pemuda), Adah

masyarakat dan dilaksanakan secara

dan Neneng. Setelah tim terbentuk,

kolektif. Solidaritas masyarakat (laki-

Kepercayaan dan Harga Diri Ma-

mereka mulai membuat peta dan rencana

laki, perempuan, kaya miskin) sangat

syarakat

diperlukan dalam pelaksanaan pen- Walaupun rasa jijik dan malu telah

kerja masyarakat untuk membuat jam-

dekatan ini. Semua dibuat oleh mengusik pikiran, namun ketika dita-

ban. Sebagai langkah awal, mereka

masyarakat, tidak ada ikut campur pihak warkan apakah warga mau berubah,

menutup MCK dan mengeringkan kolam

luar. Dengan langkah dan ketulusan umumnya mereka tidak bisa menjawab.

di lokasi MCK. Terbukti pada esok

petugas umumnya akan muncul natural Banyak yang memberikan berbagai

harinya kolam sudah kering.

Dudu adalah orang pertama yang

leader.

alasan mengapa BAB sembarangan,

membuat tanki septik. Ia sangat men-

seperti tidak punya biaya, tidak ada per-

dukung program ini karena menurutnya

Bebas dari BAB

hatian pemerintah, proyek jamban yang

Berawal kegiatan sosialisasi di Desa ada dibangun sembarangan dan seba-

program ini akan membuat lingkungan

Tangkil yang dihadiri Camat Cidahu, gainya.

jadi lebih bersih. Karena itu, Dudu mau

aparat desa, termasuk tokoh agama, Di Dusun Ciseke, Cidahu, Sukabumi,

mencontohkan membuat tanki septik

tokoh masyarakat, dan para kader desa. ketika petugas menawarkan siapa

kepada warga. Selain mengeringkan

Pertemuan ini difasilitasi petugas sanitasi diantara warga yang bersedia menjadi

kolam dan menutup MCK, yang

dan petugas promosi kesehatan ketua dan membimbing warga lain untuk

dilakukan masyarakat adalah bergotong-

Puskesmas Cidahu. Langkah selanjutnya melakukan perubahan semua diam.

royong membuat lubang tanki septik bagi

mereka menyebutnya dengan istilah Seorang warga yang bernama Ujang me-

orang yang tidak mempunyainya.

Perkembangan selanjutnya pembuat-

'pemicuan'.

ngatakan bahwa tidak mungkin mereka

Pemicuan dimaksudkan memberi membuat jamban kalau tidak ada bantu-

an jamban menjadi meluas dan muncul

penjelasan kepada masyarakat bahwa an dari pemerintah karena penghasilan

rasa harga diri ketika keluarga sudah

membuang kotoran sembarangan dapat warga Ciseke hanya Rp 13 ribu/hari.

membuat jamban. Biaya yang dihabiskan

menyebabkan lingkungan menjadi kotor, "Jangankan untuk membuat jamban

masyarakat untuk membuat jamban

berbau dan dapat menyebarkan berbagai untuk makan pun susah," tegasnya.

bervariasi sesuai kemampuan masya-

penyakit. Rencana kerja masyarakat Kemudian dengan setengah emosi,

rakat, mulai dari Rp 100 ribu- Rp 500

membuahkan hasil. Dalam tempo empat seorang tokoh masyarakat mengatakan,

ribu.

bulan Kampung Ciseke, Desa Tangkil, "Wajib mana antara menafkahi keluarga

Prinsip pembangunan Sanitasi Total

Kecamatan Cidahu, Kabupaten dengan membuat jamban". Kontan

Berbasis Masyarakat (STBM) tidak me-

Sukabumi bebas dari BAB sembarangan. perkataannya membuat warga yang lain

nerapkan adanya bantuan finansial atau

Masyarakat Desa Ciseke tidak sendiri- ikut mengiyakan. Menghadapi warga

subsidi secara langsung kepada keluarga.

an. Banyak desa di Indonesia telah bebas yang tetap menyatakan tidak mau

Dalam pemicuan, telah diyakini BAB

dari BAB sembarangan melalui interven- berubah, pertanyaan-pertanyaan yang

sembarangan membuat mereka bersalah,

si pemerintah daerah, LSM dan organ- lebih tajam untuk memicu rasa malu,

jijik dan malu. Mereka berjanji akan

isasi lain. Departemen Kesehatan mela- takut penyakit, rasa bersalah lebih diper-

memperbaiki perilakunya sendiri. Ban-

porkan pada 2007 tidak kurang 160 desa tajam.

tuan finansial akan merusak tatanan

bebas dari BAB sembarangan dan 2008 Dalam situasi yang sulit tersebut

psikologi yang sudah dibentuk.

sebanyak 200 kabupaten mencoba pen- petugas mengawali sendiri memimpin

Pendidikan disampaikan dengan

dekatan ini di daerahnya. „ masyarakat untuk melakukan perubahan.

semangat tidak menggurui, tidak

memaksa dan tidak mempromosikan

Dr. Hening Darpito

Namun di antara mereka biasanya ada

jamban. Petugas mampu mempengaruhi

Water and Environmental Sanitation Specialist

saja satu dua orang yang berani melawan

bahwa masyarakat sendiri sebagai

UNICEF

pemikiran warga lainnya yang tidak mau

pemimpin. Kepemimpinan masyarakat