Definisi Ekosistem Televisi dan Radio

2.1.1 Definisi Ekosistem Televisi dan Radio

Untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh dan mendalam mengenai industri kreatif, maka perlu dilakukan pemetaan ekosistem dari subsektor televisi dan radio terhadap kondisi ideal, yaitu suatu kondisi yang diharapkan terjadi dan merupakan best practices dari industri kreatif televisi dan radio yang berjalan di negara-negara yang sudah maju dan berdaya saing, dan kondisi aktual dari industri kreatif televisi dan radio di Indonesia untuk memahami dinamika yang terjadi di negeri ini.

Pemahaman antara kondisi ideal subsektor televisi dan radio dengan kondisi aktualnya dapat memberikan gambaran mengenai kebutuhan dari sebsektor ini sehingga dapat berkembang dengan baik dengan mempertimbangkan potensi (kekuatan dan peluang) dan permasalahan (tantangan, kelemahan, ancaman, dan hambatan) yang dihadapi.

Ekosistem subsektor televisi dan radio adalah sebuah sistem yang menggambarkan hubungan saling ketergantungan (interdependent relationship) antara setiap peran di dalam proses penciptaan nilai kreatif dengan lingkungan sekitar yang mendukung terciptanya nilai kreatif.

Untuk menggambarkan hubungan saling ketergantungan tersebut, dibuatlah sebuah peta ekosistem yang terdiri atas empat komponen utama, yaitu:

1. Rantai Nilai Kreatif (Creative Value Chain) adalah rangkaian proses penciptaan nilai kreatifdimana transaksi sosial, budaya, dan ekonomi terjadi didalamnya. Pada setiap proses, terdapat aktivitas utama, aktivitas pendukung, dan peran utama yang terkait dengan setiap proses yang terjadi. Pada subsektor televisi dan radio, proses yang terlibat dalam rantai nilai kreatif yang terjadi adalah kreasi–produksi–distribusi–komersialisasi.

Terdapat dua jenis industri yang terlibat pada rantai nilai kreatif (Creative value chain),yaitu industri utama yang merupakan penggerak dalam subsektor televisi dan radio, serta industri pendukung (backward-forward linkage industry) yang berfungsi untuk mendukung pengembangan industri kreatif utama.

2. Lingkungan Pengembangan (Nurturance Environment) adalah lingkungan yang dapat menggerakkan dan meningkatkan kualitas proses penciptaan nilai kreatif dari konten acara yang dihasilkan, meliputipendidikan dan apresiasi.

a. Pendidikan adalah proses pembelajaran yang meliputi peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang sangat berpengaruh pada penciptaan orang kreatif. Kegiatan pendidikan ini meliputi: (1) pendidikan formal, yaitu pendidikan di sekolah yang di peroleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas; (2) nonformal, yaitu pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang; dan (3) informal, yaitu pendidikan yang diperoleh dari keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

b. Apresiasi merupakan tanggapan terhadap karya, orang kreatif, serta proses penciptaan nilai kreatif yang menstimulasi peningkatan kualitas karya, orang, dan proses kreatif tersebut. Apresiasi dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu apresiasi oleh pasar

26 Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Televisi dan Radio Nasional 2015-2019

(konsumen, khalayak,dan customer) dan apresiasi terhadap orang, karya, dan proses kreatif. Kegiatan apresiasi oleh pasar dapat ditunjukkan dari konsumsi serta tanggapan pasar terhadap karya, orang, dan proses kreatif,sedangkan kegiatan apresiasi untuk orang dan karya kreatif dapat berupa penghargaan, pemberian insentif, dan juga apresiasi terhadap HKI (Hak Kekayaan Intelektual).

Kegiatan apresiasi oleh pasar dapat ditingkatkan melalui proses peningkatan literasi masyarakat terhadap kreativitas, sedangkan kegiatan apresiasi untuk orang dan karya kreatif dapat ditingkatkan dengan mengomunikasikan orang serta karya kreatif tersebut kepada masyarakat. Dengan adanya kegiatan apresiasi yang baik, maka orang-orang kreatif akan terdorong untuk terus berkreasi.

3. Pasar (Market) - Konsumen, Khalayak, dan Customer adalah pihak yang mengapresiasi karya kreatif dari subsektor televisi dan radio. Ketiga jenis pasar tersebut memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Berikut penjelasannya.

a. Konsumen adalah orang yang membeli karya kreatif berupa konten acara dari industri subsektor televisi dan radio.

b. Khalayak adalah orang yang menonton karya kreatif dari subsektor televisi dan radio, yang dapat dibedakan menjadi dua: khalayak umum yang menikmati konten acara hanya dengan kepekaan indrawi, dan khalayak ahli yang menikmati konten acara dengan pengetahuan yang khusus. Khalayak ahli memiliki peran yang vital dalam pengembangan industri televisi dan radio karena mereka menciptakan wacana, kritik, dan kurasi yang dapat meningkatkan kualitas dari konten acara serta meningkatkan kualitas pemahaman dari pasar terhadap kreativitas.

c. Customer adalah pihak yang membeli menggunakan jasa dari subsektor televisi dan radio untuk meningkatkan kesejahteraan bisnisnya.

4. Pengarsipan (Archiving) adalah proses preservasi terhadap karya kreatif dan dokumentasi karya kreatif tersebut yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan (orang kreatif, pemerintah, lembaga pendidikan, pelaku bisnis, komunitas, dan intelektual) yang terlibat di dalam ekosistem televisi dan radio sebagai media pembelajaran dan literasi.

Proses pengarsipan pada umumnya dilakukan melalui tahapan pengumpulan-restorasi- penyimpanan-preservasi. Proses restorasi hanya dilakukan apabila dokumen atau hal yang perlu diarsipkan tersebut sudah mengalami kerusakan atau ketidaksesuaian sehingga perlu dilakukan proses perbaikan tanpa mengubah nilai atau makna aslinya sebelum dilakukan proses penyimpanan dan preservasi.

Keempat komponen ini dalam subsektor televisi dan radio mempunyai peran yang berbeda dan saling berinteraksi sehingga membentuk sebuah siklus dalam sebuah ekosistem subsektor televisi dan radio yang dapat menghasilkan rantai nilai kreatif secara berkelanjutan. Melalui ekosistem ini diharapkan proses penciptaan nilai kreatif, aktivitas,dan output dari setiap proses dan peran yang terlibat didalamnya dapat terpetakan dengan baik sehingga rencana pengembangan yang dibuat akan lebih sistematis dan tepat sasaran.

BAB 2: Ekosistem & Ruang Lingkup Industri Televisi dan Radio Indonesia 27

Televisi dan Radio Nasional 2015-2019 ana Pengembangan eatif: Renc

Ekonomi Kr

Ga

dio

n Ra

vis i da le

m Te

te

sis ko

eta E

2-1P

ar