Sasaran dan Indikasi Strategis Pengembangan Televisi dan Radio

4.3 Sasaran dan Indikasi Strategis Pengembangan Televisi dan Radio

Untuk mencapai tujuan pengembangan televisi dan radio maka terdapat 14 sasaran strategis yang dapat diindikasikan oleh 40 indikasi strategis. Sasaran dan indikasi strategis pengembangan televisi dan radio meliputi:

1. Meningkatnya kualitas pendidikan yang mendukung penciptaan orang kreatif di bidang televisi dan radio secara berkelanjutan.

a. Adanya metodologi pendidikan ilmu komunikasi yang mengutamakan kreativitas dengan tetap menekankan pentingnya etika keprofesian.

b. Adanya nomenklatur pendidikan ilmu komunikasi yang terbaru dan sesuai.

c. Adanya institusi pendidikan tingkat tinggi di bidang ilmu komunikasi yang terakreditasi dan bersertiikasi di setiap provinsi.

d. Jumlah institusi ilmu komunikasi dengan ketersediaan fasilitas yang memenuhi standar meningkat.

e. Adanya lembaga sertiikasi yang diakui secara nasional dan atau internasional di setiap provinsi di Indonesia.

f. Pembangunan institusi pendidikan ilmu komunikasi baru di setiap provinsi di Indonesia yang belum memilikinya.

2. Meningkatnya kualitas tenaga kerja kreatif (orang kreatif) di bidang televisi dan radio.

a. Adanya buku laporan hasil pemetaan tenaga kerja televisi dan radio yang dapat diakses oleh publik.

b. Jumlah tenaga ahli dengan sertiikasi kompetensi di industri televisi dan radio meningkat.

BAB 4: Rencana Pengembangan Televisi dan Radio Indonesia 85 BAB 4: Rencana Pengembangan Televisi dan Radio Indonesia 85

d. Adanya kebijakan kewajiban penerapan kode etik profesi.

e. Adanya kebijakan perlindungan kerja terhadap para pelaku kreatif di industri televisi dan radio.

3. Terciptanya pusat pengetahuan sumber daya budaya lokal yang akurat dan terpercaya serta dapat diakses secara mudah dan cepat.

a. Adanya laporan hasil pemetaan sumber daya alam dan budaya di setiap provinsi di Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk memperkaya konten lokal televisi dan radio.

b. Jumlah jurnal penelitian dan pengembangan sumber daya alam dan budaya Indonesia yang dapat digunakan untuk memperkaya konten lokal televisi dan radio.

c. Jumlah jurnal tingkat nasional maupun internasional terkait riset dan pengembangan sumber daya alam dan budaya untuk meningkatkan ragam dan kualitas konten penyiaran.

d. Adanya bank data pengetahuan sumber daya alam dan budaya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber inspirasi konten lokal televisi dan radio.

4. Meningkatnya wirausaha kreatif lokal di bidang televisi dan radio yang menghasilkan konten yang berkualitas dan berdaya saing.

a. Adanya laporan hasil pemetaan unit usaha televisi dan radio di Indonesia.

b. Adanya program bimbingan bagi unit usaha televisi dan radio di Indonesia.

5. Meningkatnya usaha kreatif lokal di bidang televisi dan radio yang berdaya saing

a. Adanya laporan hasil analisis KBLI untuk industri televisi dan radio secara berkelanjutan

6. Meningkatnya keragaman dan kualitas karya kreatif lokal di konten televisi dan radio.

a. Adanya festival konten lokal kreatif skala nasional setiap tahun.

b. Adanya kebijakan yang mengatur proporsi kewajiban jumlah konten lokal televisi untuk setiap segmen usia.

7. Meningkatnya ketersediaan pembiayaan bagi industri televisi dan radio lokal yang sesuai,mudah diakses, dan kompetitif.

a. Penyusunan skema pembiayaan untuk modal awal industri televisi dan radio.

8. Meningkatnya diversiikasi dan penetrasi pasar konten televisi dan radio di dalam negeri dan luar negeri.

a. Adanya alokasi dana sebagai dukungan bagi konten kreatif televisi dan radio untuk mengikuti ajang penghargaan di dalam maupun luar negeri.

b. Adanya workshop bagi unit usaha televisi dan radio untuk meningkatkan kualitas produk agar sesuai dengan standar pasar internasional.

c. Jumlah konten televisidan radio yang disiarkan di luar negeri.

9. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur yang memadai dan kompetitif.

a. Proporsi wilayah yang mendapat akses dan peningkatan kecepatan internet di Indonesia meningkat.

b. Proporsi wilayah kota yang memiliki daya tangkap siaran televisi dan radio yang memadai di Indonesia meningkat.

c. Jumlah gangguan infrastruktur pemancar siaran televisidan radio menurun.

86 Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Televisi dan Radio Nasional 2015-2019

10. Meningkatnya ketersediaan teknologi tepat guna yang mudah diakses dan kompetitif.

a. Adanya program kerja sama dengan pengembang perangkat lunak pemrograman.

b. Adanya perangkat lunak lokal yang dikembangkan khusus untuk memenuhi kebutuhan standar perangkat lunak pemrograman.

11. Terciptanya regulasi yang mendukung penciptaan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri televisi dan radio.

a. Adanya kebijakan subsidi pajak fasilitas alat-alat penyiaran dan pemrograman.

b. Adanya kebijakan transfer pengetahuan bagi industri televisi dan radio asing yang melakukan proses pemrograman di Indonesia.

12. Meningkatnya partisipasi aktif pemangku kepentingan dalam pengembangan industri televisi dan radio secara berkualitas dan berkelanjutan.

a. Adanya lembaga survey konten penyiaran milik pemerintah yang independen.

b. Meningkatnya jumlah asosiasi keprofesian media yang aktif dan berjalan dengan baik.

c. Adanya kebijakan standar birokrasi yang memfasilitasi penyelenggaraan penyiaran konten televisi dan radio agar lebih mudah dan cepat.

d. Jumlah pertemuan rutin antara pihak pemerintah dengan pihak industri televisi dan radio yang diadakan dalam satu tahun.

13. Meningkatnya apresiasi kepada orang/karya/wirausaha/usaha kreatif lokal di bidang televisi dan radio baik itu di dalam dan luar negeri.

a. Jumlah pelaku/karya/usaha kreatif televisi dan radio yang ikut serta dalam festival dan event internasional.

b. Adanya ajang penghargaan nasional di bidang media yang secara resmi diselenggarakan oleh pemerintah.

14. Meningkatnya tingkat apresiasi masyarakat terhadap konten lokal yang mengusung kebudayaan dan SDA lokal.

a. Jumlah konten lokal maupun orang kreatif dalam televisi dan radio yang menerima penghargaan berskala nasional.

b. Jumlah penonton dan rating konten kreatif yang berkualitas mengalami peningkatan .

c. Jumlah tulisan terkait konten televisi dan radio di media massa yang sukses dipublikasikan meningkat.