Diagnosis Efek anemia Manifestasi klinis

2.2.3 Diagnosis

Anemia biasanya didiagnosis dengan menganalisa hitung darah len gkap. Pemeriksaan yang lebih sederhana seperti pemeriksaan hapusan darah menggunakan mikroskop juga dapat membantu. Berikut adalah tabel penetuan batas ambang hemoglobin oleh WHO. WHO, 2008 : Tabel 2.5. Ambang hemoglobin digunakan untuk mendefinisikan anemia, WHO, 2008 1 gdL = 0.6206 mmolL Kelompok usia dan jenis kelamin Ambang Hb gdl Ambang Hb mmoll Perempuan, Tidak hamil 15tahun 12.0 7.4 Laki-laki 15 tahun 13.0 8.1 Sumber : WHO, 2008. Worldwide prevalence of anemia 1993 -2005

2.2.4 Efek anemia

Pada anemia berat, viskositas darah bisa jatuh ke serendah 1,5 kali dari air yang mana nilai normal adalah sekitar 3. Ini menyebabkan kurangnya resistensi terhadap aliran darah di pembuluh darah perifer, sehingga peredaran aliran melalui jaringan ke jantung meningkat lebih dari normal dan keadaaan ini menyebakan peningkatan output jantung Colledge et al, 2006. Selain itu, hipoksia yang dihasilkan dari kurangnya transportasi oksigen oleh darah menyebabkan pembuluh darah jaringan perifer membesar dan memungkinkan peningkatan lebih lanjut volume kembalinya darah ke jantung. Buse et al, 2005. Hal ini dapat meningkatkan curah jantung tiga sampai empat kali dari nilai normal disertai peningkatan beban kerja pada jantung.Peningkatan curah jantung pada anemia adalah efek dari kompensasi tubuh untuk mengimbangi penurunan suplai oksigen ke jaringan. Guyton dan Hall, 2006

2.2.5 Manifestasi klinis

Manifestasi klinis anemia adalah hasil dari kurangnya perfusi oksigen ke jaringan walau apa pun etiologi yang mendasari suatu anemia itu. Angka kejadian, tingkat penurunan sel darah merah,volume plasma, dan pernafasan mempengaruhi tanda - tanda dan gejala anemia mencakup :  palpitasi,  pusing  sinkop  pucat pallor pada kulit,konjungtiva, mukosa oral a tau nail bed  dispnoe  takikardi

2.3 Anemia dan Diabetes Melitus Tipe 2