juga menjadi semakin bagus dan lancar karena mereka sudah semakin bebas penuh serta emosinya pun stabil.
4. Kestabilan Emosi
Menurut Cyssco dalam Marito, 2005: 20, stabil merupakan asal kata dalam bahasa Inggris stable mempunyai arti tetap, seimbang, atau dapat kembali pada
posisi semula. Emosi yang stabil menunjukkan emosi yang tetap, tidak mengalami perubahan, atau tidak cepat terganggu meskipun dalam keadaan sedang
menghadapi masalah. Individu yang mempunyai emosi stabil mampu mengekspresikan dengan tepat, tidak berlebihan, sehingga emosi yang sedang
dialami tidak tidak mengganggu aktivitas lain. Kestabilan emosi adalah keadaan dimana individu mampu menampilkan reaksi
yang tidak berlebihan atas rangsangan yang diterima. Kemampuan mengekspresikan emosi dengan tepat, sehingga aktivitas lain tidak terganggu.
Kemampuan mengatasi dan menerima gejolak naik turunnya emosi serta dapat mengarahkan emosi tidak menyenangkan kedalam bentuk pemahaman yang lebih
positif. Kestabilan emosi merupakan satu tahapan yang harus dicapai oleh individu untuk dapat lebih tenang dalam menghadapi segala permasalahan, baik
yang disebabkan oleh faktor ekstern, maupun intern.
a. Ciri-ciri Kestabilan Emosi
Menurut Eysenk dan Wilson dalam Marito, 2005: 22-23, untuk menentukan stabil tidaknya emosi seseorang, perlu diperhatikan beberapa
sifat berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
1 Rasa Harga Diri Rasa percaya diri yang mengandung arti percaya terhadap kemampuan-
kemampuan diri yang tinggi. Dalam hal ini individu menganggap diri sebagai manusia yang berguna dan berharga serta disukai orang lain.
2 Kebahagiaan Sifat riang, optimis, puas dengan keadaannya, dan mempunyai rasa
damai dengan alam sekitar. 3 Kecemasan
Sifat tenang, tenteram, menolak ketakutan-ketakutan yang irrasional. Pada umumnya remaja wanita mempunyai tingkat kecemasan yang
tinggi dibandingkan remaja laki-laki. 4 Keformilan
Sifat hati-hati, teliti, disiplin, serius, dan memperhatikan tata nilai. 5 Kebebasan
Menyukai banyak kebebasan dan keterikatan pada orang lain untuk membuat keputusan. Memandang bahwa dirinya adalah tuan untuk
menentukan nasibnya sendiri sehingga dia dapat mengambil tindakan realistis untuk masalah yang dihadapi.
6 Hipokondrisiasis Hipokondria adalah kecemasan yang tidak beralasan mengenai
kesehatan diri atau rasa pedih tanpa alasan. Remaja yang hipokondria selalu memberikan penafsiran yang bukan-bukan tentang segala gejala
yang mungkin timbul pada mereka.
Universitas Sumatera Utara
7 Rasa Bersalah Individu yang mempunyai kestabilan emosi hanya mempunyai
kecendrungan sedikit untuk menyalahkan diri sendiri di dalam mengatasi segala masalah.
b. Cara-cara Memperoleh Kestabilan Emosi
Saran Aplikasi Pengendalian Emosi Ginanjar, 2004: 237 :
N o
Kondisi Emosi
Gelomba ng Otak
Lakukan Ucapkan
Hasil Emosi
Gelombang Otak
1 Marah Beta
Astaghfirullah Tenang
Alfa relaks
2 Sedih Kehilangan
Beta Inna lilahi
Pasrah Alfa
relaks 3 Bahagia
Beta Alhamdulillah Terkendali
Alfa relaks
4 Kagum Beta
Subhanallah Tenang
Alfa relaks
5 Takut Beta
Allahu Akbar Normal
Alfa relaks
6 Panik Beta
Laa hawlaa walaa
quwwata illa billah
Ikhlas Alfa
relaks
7 Cemas Beta
Laa ilaaha illallah
Siap Mental
Alfa relaks
Catatan : 1. Gelombang Beta 9-13 Hz pada otak adalah ketika manusia sedang menghadapi masalah
atau tantangan berat concious mind. 2. Gelombang Alfa 7 Hz adalah ketika manusia rileks, emosinya
90
2.2 Penelitian Terdahulu