tertentu yang meyakinkan bank bahwa dana itu tidak akan ditarik, kecuali pada saat jatuh tempo. Berbeda dengan giro, dana deposito akan mengendap di bank
karena para pemegangnya akan tertarik dengan tawaran bunga yang diajukan bank, disamping keyakinan para deposan bahwa pada saat jatuh tempo, bila dia
tidak ingin memperpanjang, dana tersebut tersedia kembali. Dana yang berasal dari deposito adalah termahal yang harus dipikul oleh bank yaitu berkisar antara
15 sampai 20 setahun. c. Tabungan Saving
Tabungan adalah simapanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati antara
nasabah dengan pihak bank, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lain yang dipersamakan dengan itu.
E. Alokasi Dana-Dana Bank
Dari berbagai sumber dana yang dihimpun, sudah selayaknya bank menerapkan strategi penempatan dana berdasarkan rencana alokasi yang tentu
mempunyai beberapa tujuan yaitu mencapai tingkat profitability yang cukup dan memepertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas
tetap aman. Dengan menggabungkan kedua keinginan diatas, maka alokasi dana- dana di bank harus diarahkan sedemikian rupa agar pada saat diperlukan, semua
kepentingan nasabah terpenuhi. Artinya bank harus menjaga agar para nasabah tidak merasa kecewa atas pelayanan dan ketepatan pelayanan bank. Alokasi dana-
dana bank pada dasarnya dibagi dalam dua bagian penting dari aktiva bank, yaitu:
non earning assets aktiva yang tidak menghasilkan dan earning assets aktiva yang menghasilkan.
1. Non earning assets aktiva yang tidak menghasilkan, terdiri dari primary reserve dan penanaman dana dalam aktiva tetap dan inventaris.
a. Primary reserve Primary reserve yang berbentuk uang tunai dalam kas dan uang tunai
dalam saldo rekening Bank Indonesia. Dana-dana dalam primery reserve adalah untuk kepentingan cash ratio atau penjagaan posisi likuiditas bank
berdasarkan peraturan Bank Indonesia selaku Bank Sentral. b. Penanaman dana dalam Aktiva Tetap dan investasi
Penanaman dana dalam benda tetap dan inventaris adalah untuk kepentingan kelancaran usaha bank seperti gedung kantor peralatan kantor baik
yang manual maupun yang canggih dengan teknik super modern. Kesemua ini demi menjaga standing bank dalam kehidupan dan perbankan. Dana ini
umumnya berasal dari modal awal dan dari cadangan modal bank. 2. Earning assets aktiva yang menghasilkan terdiri dari secondary reserve, kredit
pinjaman yang diberikan dan investasi jangka panjang. a. Secondary reserve
Penanaman dana dalam earning assets memang harus dilakukan bank, dalam keadaan yang bagaimanapun. Bank harus menyalurkan dananya dalam
bentuk kredit karena itu memang merupakan tugas utama bank. Penempatan dana-dana dalam secondary reserve juga mutlak untuk dilakukan demi tujuan
menyanggah likuiditas untuk memperoleh profit. Bank akan mengusahakan
sedemikian rupa agar tidak ada dana yang diam atau tidak produktif, karena bila itu terjadi berarti bank akan mengalami kerugian.
b. Kredit pinjaman yang diberikan Penempatan dana bank dalam bentuk wesel, cek, tagihan, efek-efek,
sertifikat deposit atau dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan surat-surat berharga lainnya yang diperdagangkan di bank, merupakan kewajiban utama
bank setelah kredit. Tentunya tidak semua dana bank ditempatkan dalam bentuk kredit.
c. Investasi jangka panjang Pola dari manajemen bank yang mengatur pengalokasian dana, pada
dasarnya adalah usaha bank untuk memaksimalkan dana yang ada agar produktif dan menghasilkan, di samping dana yang ditanam dalam bentuk
peralatan kantor ataupun perkantoran sebagai sarana untuk tetap menjamin kemegahan dan kepercayaan masyarakat.
F. Sumber Dana Bank Pihak Ketiga