Dasar Teoritis Kewenangan Mahkamah Konstitusi

39

BAB II STATUS BADAN HUKUM YAYASAN PENDIDIKAN PASCA

PEMBATALAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI Pasca pembatalan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Badan Hukum Pendidikan memberikan implikasi hukum tertentu dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Salah satu permasalahan pasca putusan mahkamah konstitusi tersebut adalah bagaimana status badan hukum yayasan pendidikan, Agar mendapat suatu gambaran yang kongkrit perlu kiranya ditelaah terlebih dahulu mengenai kewenangan mahkamah konstitusi yang merupakan lembaga yang baru diintrodusir pada perubahan Undang-Undang Dasar 1945 yang berfungsi menjaga kemurnian konstitusi dengan kewenangan untuk menguji konstitusionalitas suatu undang- undang terhadap Undang-Undang Dasar serta kewenangan lainnya yang terkait dengan funginya sebagai the guardian of constitution , memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara, memutus sengketa pemilu, memutus pembubaran partai politik serta mengadili dan memutuskan pendapat DPR mengenai usul pemberhentian presiden.

A. Kewenangan Mahkamah Konstitusi di Indonesia

1. Dasar Teoritis Kewenangan Mahkamah Konstitusi

Indonesia telah membuat sejarah baru dalam membentuk sistem bernegara modern. Hal ini ditandai dengan lahirnya berbagai lembaga negara, salah satunya Universitas Sumatera Utara adalah Mahkamah Konstitusi. Sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman, Mahkamah Konstitusi diharapkan mampu menegakkan konstitusi dan prinsip-prinsip negara hukum sesuai dengan kewenangan yang diberikan. Mahkamah Konstitusi juga diharuskan mampu memberi keseimbangan check and balances antara lembaga negara dan menyelesaikan sengketa konstitusional agar hukum dasar yang terkandung dalam UUD tetap terjaga. Pembentukan mahkamah konstitusi sebagai lembaga yang tersendiri karena adanya kebutuhan suatu pengadilan yang secara khusus melakukan pengujian terhadap produk undang-undang. Secara teoritis kewenangan mahkamah konstitusi didasari oleh prinsip-prinsip negara hukum yang dianut di Indonesia. Perkembangan kemajuan dan teknologi serta semakin kompleksnya kehidupan masyarakat menuntut adanya pengembangangan prinsip negara hukum. Perlindungan terhadap hak-hak rakyat merupakan unsur utama dari suatu negara hukum, disamping unsur-unsur lainnya, Secara lebih terperinci, unsur-unsur minimal yang penting dari suatu negara hukum adalah sebagai berikut 45 : a Kekuasaan lembaga negara tidak absolut. b Berlakunya prinsip trias politica. c Pemberlakuan sistem checks and balances. d Mekanisme pelaksanaan kelembagaan Negara yang demokratis. e Kekuasaan lembaga kehakiman yang bebas. f Sistem pemerintahan yang transparan. g Adanya kebebasan pers h Adanya keadilan dan kepastian hukum. 45 Munir Fuady, Teori Negara Hukum Modern Rechtstaat, Op.Cit. hlm 10-11. Universitas Sumatera Utara i Akuntabilitas publik dari pemerintah dan pelaksanaan prinsp good governance. j Sistem hukum yang tertib berdasarkan konstitusi k Keikutsertaan rakyat untuk memilih para pemimpin di bidang eksekutif, legislatif bahkan judikatif sampai batas-batas tertentu. l Adanya sistem yang jelas terhadap pengujian suatu produk legislatif , eksekutif maupun judikatif untuk disesuaikan dengan konstitusi. Pengujian tersebut dilakukan oleh pengadilan tanpa menyebabkan pengadilan menjadi super body. m Dalam negara hukum, segala kekuasaan negara harus dijalankan sesuai dengan konstitusi dan hukum yang berlaku. n Negara hukum haus melindungi hak asasi manusia. o Negara hukum harus memberlakukan prinsip due process yang substansial. p Prosedur penangkapan, pengeledahan, pemeriksaan, penyidikan, penuntutan, penahanan, penghukuman, dan pembatasan-pembatasan hak-hak si tersangka pelaku kejahatan haruslah dilakukan secara sesuai dengan prinsip due proses yang prosedural. q Perlakuan yang sama di antara warga negara di depan hukum. r Pemberlakuan prinsip majority rule minority protection. s Proses impeachment yang fair dan objektif. t Prosedur pengadilan yang fair, efisien, reasonable, dan transparan. u Mekanisme yang fair, efisien, reasonable dan transparan tentang pengujian terhadap tindakan aparat pemerintah yang melanggar hak-hak warga negara, seperti melalui Pengadilan Tata Usaha Negara. v Penafsirannya yang kontemporer terhadap konsep Negara hokum mencakup jugaa persyaratan penafsiran hak rakyat yang luas terasuk hak untuk mendapat pendidikan dan tingkat hidup berkesejahteraan, pertumbuhan ekonomi yang bagus, pemerataan pendapatan, dan sistem politik dan pemerintahan yang modern. Selanjutnya ada dua unsur dalam hukum yang terpenting sehingga hukum tidak menabrak prinsip-prinsip negara hukum adalah “kepastian” certainly dan prediktif. Oleh karena itu dalam prinsip negara hukum tidak boleh berlaku surut ex post facto . Dalam kasus Inggris yaitu Black-Clawson Internasional Ltd v. Papierwerke AG tahun 1975 hakim Lord Diplock menyatakan bahwa ECS Wade, 1985: 102 : Universitas Sumatera Utara The acceptance of the rule of law as a constitutional principle rquires that a citizen, before commitiing himself to any course of action, should be able to know what are the legal consequences that will flow from it . Penerimaan ajaran rule of law sebagai prinsip konstitusi memerlukan syarat bahwa sebelum melakukan suatu tindakannya, seseorang warga negara harus mengetahui apa yang menjadi konsekuensi hukum sebagai akibat dari tindakannya tersebut. 46 Dalam suatu negara hukum, mengharuskan adanya pengakuan normatif dan empirik terhadap prinsip supremasi hukum, yaitu bahwa semua masalah diselesaikan dengan hukum sebagai pedoman tertinggi. Pengakuan normatif mengenai supremasi hukum terwujud dalam pembentukan norma hukum secara hierarkis yang berpuncak kepada supremasi konstitusi. Sedangkan secara empiris terwujud dalam perilaku pemerintahan dan masyarakat yang mendasarkan diri pada aturan hukum. 47 Menurut pendapat Tom R.Tyler, yang dikutip oleh Muhammad Yamin menyebutkan bahwa : People obey the law because they believe that it is proper to do so, they react to their experiences by evaluating their justice or injustice, and in evaluating the justice of their experiences they consider factors unrealated to outcome, such as wheather they had a chance to state their case and been treated with dignity and 46 Ibid. hlm 12. 47 Sri Rahayu Oktoberina et al., Butir-butir pemikiran dalam hukum-Memperingati 70 Tahun Prof.Dr.B.Arief Sidharta , PT. Refika Aditama, Bandung, 2008, hlm.205. Universitas Sumatera Utara respect 48 . Orang mematuhi hukum karena mereka percaya bahwa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan jadi mereka bereaksi terhadap pengalaman mereka dengan mengkaji keadilan dari pengalaman mereka untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan akibat seperti apahkah mereka memiliki kesempatan untuk mengajukan kasus mereka dan diperlakukan dengan penuh martabat dan rasa hormat. Dengan demikian segala tindakan dari pemerintahan harus didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang sah dan tertulis. Peraturan perundang-undangan tersebut harus ada dan berlaku terlebih dahulu atau mendahului perbuatan yang dilakukan. Dengan demikian, setiap perbuatan harus berdasarkan aturan atau rules dan procedures. Menurut pakar hukum Eropa, Friedrich Julius Stahl, berpendapat bahwa negara hukum dalam arti formal mengandung unsur-unsur berupa : a Pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia. b Pemisahan Kekuasaan. c Pemerintahan berdasarkan undang-undang. d Peradilan administrasi. 49 Menurut pandangan Paul Scholten, unsur-unsur negara hukum adalah : a Diakuinya hak-hak asasi manusia. 48 Tom R. Tyler, Why People obey the law, Chelsea, Michigan : Printed in the United State of America by Book Crafters Inc, 1990, hlm.178, seperti dikutip oleh Muhammad Yamin, Gadai Tanah sebagai Lembaga Pembiayaan Rakyat Kecil, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2004, hlm.120-121. 49 Padmo Wahjono, Pembangunan Hukum Indonesia, Indhill Co, Jakarta, 1989, hlm 30. Universitas Sumatera Utara b Adanya pemisahan kekuasaan. c Adanya pemerintahan yang berdasarkan undang-undang. 50 Sedangkan menurut Friedman bahwa negara hukum identik dengan rule of law. Istilah recht staat mengandung arti pembatasan kekuasaan negara oleh hukum. 51 A.V. Dicey memberi rumusan unsur-unsur rule of law yaitu : a Supremasi hukum, dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan. Seseorang hanya bisa di hukum jika melangar hukum. b Kesamaan warga negara di dalam hukum, baik dari rakyat biasa maupun bagi pejabat. c Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh undang-undang dan keputusan- keputusan pengadilan. 52 Pengadopsian teori dan prinsip negara hukum diterapkan melalui beberapa amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar konstitusi negara Republik Indonesia. Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 menerapkan prinsip pemisahan kekuasaan antara cabang-cabang kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif dan auditatif yang diwujudkan dalam pelembagaan organ institusi pemerintah yang sederajat sekaligus saling mengontrol dan mengimbangi satu sama lainnya checks and balances . Akibatnya, struktur parlemen berubah menjadi “dua kamar” 50 Muhammad Thair Azhary, Negara Hukum Suatu Studi Tentang Prinsip-prinsipnya Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini , Bulan Bintang, 1992, hlm.9 51 Friedmen, Legal Theory, Stren Sou Limted, London, 1960, hlm.456. 52 Moh.Mahfud M.D, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 1993, hlm.19. Universitas Sumatera Utara bikameral yang terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat DPR dan Dewan Perwakilan Daerah DPD. Kedua kamar parlemen tersebut secara bersama-sama menjadi Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR, seperti kongres Amerika Serikat yang terdiri dari House of Representatives and Senate. 53 Sehubungan diterapkan prinsip cheks and balances pengawasan dan keseimbangan itu, Fungsi kelembagaan yang tertinggi seperti MPR sebelum perubahan Undang-Undang Dasar 1945 tidak ada lagi, tetapi yang ada adalah lembaga tinggi negara. Adapun hubungan antara lembaga tinggi negara lebih bersifat fungsional, bukan hirerarki vertikal dan horizontal . Karenanya jika terjadi sengketa antara lembaga negara diselesaikan melalui lembaga kekuasaan kehakiman yaitu Mahkamah Konstitusi. Pembentukan Mahkamah Konstitusi bermula dari ide dan pendapat Hans Kelsen 54 ,yang mengusulkan dibentuknya suatu lembaga yang diberi nama ”Verfassungsgerichtshoft” atau Mahkamah Konstitusi Constitutional Court. Gagasan Kelsen ini kemudian diterima dengan bulat dan diadopsikan kedalam naskah Undang-Undang Dasar Tahun 1920 yang disahkan dalam konvensi Konstitusi pada tangga 1 Oktober 1920 sebagai Konstitusi Federal Austria. Menurut Hans Kelsen kemungkinan muncul konflik antara norma yang lebih tinggi dengan yang lebih rendah, bukan saja berkaitan antara undang-undang statute dan putusan pengadilan, tetapi juga berkaitan dengan hubungan antara 53 Abdul Rasyid Thalib, Wewenang Mahkamah Konstitusi dan Implikasinya dalam Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006, hlm.222. 54 Beliau merupakan Guru Besar Kenamaan dari Unversitas Wina Vienna Universitas Sumatera Utara konstitusi dan undang-undang. Suatu undang-undang statute hanya berlaku dan dapat diberlakukan jika sesuai dengan konstitusi, dan tidak berlaku jika bertentangan dengan konstitusi. Suatu undang-undang hanya sah jika dibuat berdasarkan ketentuan-ketentuan konstitusi.Karena itu diperlukan suatu badan atau pengadilan yang secara khusus untuk menyatakan inkonstitusionalitas dari suatu undang-undang yang sedang berlaku Lebih lanjut Hans Kelsen menyatakan 55 ” There may be a special organ established for this purpose , for instance, a special court, as so called ”constitutional court” or the control of the constitutionality of statutes, the so called ”judicial review”may be conferred upon the ordinary court, and especially upon the supreme court .” Jadi pada awalnya mahkamah konstitusi merupakan suatu lembaga yang dimaksudkan hanya untuk menguji konstitusionalitas constitutional review dari suatu undang-undang terhadap konstitusi, karena itu mahkamah konstitusi sering disebut juga “ the guardian of the constitution”pengawal konstitusi.

2. Dasar Yuridis Kewenangan Mahkamah Konstitusi