3. Status badan hukum yayasan pendidikan ditinjau dari lahirnya Undang-
Undang Badan Hukum Pendidikan nomor 9 tahun 2009.
Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan merupakan eksekusi terhadap
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 yang mengamanatkan otonomisasi perguruan tinggi .
Berdasarkan Pasal 53 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa,
1. Penyelenggara danatau satuan pendidikan formal yang didirikan pemerintah atau masyarakat berbentuk Badan Hukum Pendidikan.
2. Badan Hukum Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berfungsi memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik.
3. Badan Hukum Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berprinsip Nirlaba dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk memajukan
satuan pendidikan. 4. Ketentuan Badan Hukum Pendidikan diatur dengan undang-undang
tersendiri. Berawal dari pasal tersebut, terhadap yayasan pendidikan yang berdiri atau
sudah ada sebelum keluarnya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Badan Hukum Pendidikan masih tetap dipertahankan keberadaanya, dan hal ini sesuai
dengan pasal 64 Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan yang menyatakan bahwa, ” pada saat Undang-Undang ini berlaku, izin satuan pendidikan formal yang
sudah dikeluarkan dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya masa berlakunya atau sampai dicabut sebelum masa berlakunya berakhir”.
Selain itu, satuan pendidikan formal atau yayasan pendidikan harus menyesuaikan mengenai tata kelola dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut dan
hal ini sesuai dengan Pasal 67 Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk satuan pendidikan formal yang didirikan oleh masyarakat atau yayasan pendidikan sesudah berlakunya Undang-Undang Badan Hukum
Pendidikan, maka semua ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan diberlakukan secara penuh.
Yayasan Pendidikan yang didirikan sebelum keluarnya Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan dianggap sebagai Badan Hukum penyelenggara
pendidikan formal. Berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 5 Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan yang menyatakan bahwa, ” Badan Hukum Pendidikan
Penyelenggara yang
selanjutnya disebut
BHP Penyelenggara
adalah Yayasan,perkumpulan atau Badan Hukum lain sejenis yang telah menyelenggarakan
pendidikan formal dan diakui sebagai Badan Hukum Pendidikan”. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa yayasan pendidikan merupakan Badan Hukum
Pendidikan yang diakui oleh Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan formal yang didirikan oleh masyarakat.
Yayasan pendidikan memiliki organ-organ yang terdiri dari Pendiri atau Pembina, Pengurus dan Pegawas. Pengurus Yayasan Pendidikan bertanggung jawab
atas semua pengelolaaan atau penyelenggaraan yayasan pendidikan sesuai dengan pasal 31 Undang-Undang Yayasan dengan menunjuk unit-unit pelaksana kegiatan
pendidikan formal atas persetujuan dari Pendiri atau Pembina Yayasan Pendidikan sesuai dengan Pasal 35 ayat 3 Undang-Undang Yayasan.
Dan berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan yang menyatakan bahwa,”organ Badan Hukum Pendidikan adalah unit organisasi
Universitas Sumatera Utara
yang menjalankan fungsi Badan Hukum Pendidikan, baik secara sendiri maupun secara bersama-sama, sesuai dengan tujuan Badan Hukum Pendidikan”. Jadi dapat
dikatakan bahwa, di dalam Badan Hukum Pendidikan tersebut terdapat juga unit-unit pelaksana seperti Yayasan Pendidikan yang menjalankan fungsi Badan Hukum
Pendidikan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan formal, baik itu pemimpin organ pengelola pendidikan maupun pimpinan organ pengelola.
Berdasarkan Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan menyatakan bahwa,
Pemimpin organ pengelola pendidikan adalah pejabat yang memimpin pegelolaan pendidikan dengan sebutan Kepala SekolahMadrasah atau sebutan lain
pada pendidikan
dasar dan
pendidikan menengah
atau Rektor
untuk universitasinstitut,
Ketua untuk
Sekolah Tinggi
atau Direktur
untuk PoliteknikAkademi pada pendidikan tinggi.
Sementara berdasarkan Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan menyatakan bahwa,
Pemimpin organ pengelola pendidikan adalah pemimpin organ pengelola pendidikan dan semua pejabat di bawahnya yang diangkat dan atau ditetapkan oleh
pemimpin organ pengelola pendidikan atau ditetapkan lain sesuai dengan Anggaran Dasar danatau Anggaran Dasar Rumah Tangga Badan Hukum Pendidikan.
Maksud dari Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan bahwa Pemimpin organ pengelola pendidikan tersebut sama halnya dengan posisi
Pengurus Yayasan pada Yayasan Pendidikan yang segala sesuatu diatur berdasarkan Anggaran Dasar dan anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Badan Hukum Pendidikan dan Yayasan Pendidikan tersebut merupakan Badan Hukum yang mengkhususkan diri
pada bidang Pendidikan, hanya saja proses pendiriannya berbeda. Oleh sebab itu, Yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan atau Yayasan Pendidikan tesebut
sebelum berlakunya Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan dapat menjadi Badan Hukum Pendidikan dengan penyesuaian tata kelola penyelenggaraan pendidikan
paling lambat 6 enam tahun sesuai dengan pasal 67 ayat 1 dan 2 Undang- Undang Badan Hukum Pendidikan. Sedangan untuk pihak masyarakat yang ingin
berperan aktif dalam dunia pendidikan setelah keluarnya atau berlakunya Undang- Undang Badan Hukum Pendidikan dapat mendirikan Badan Hukum Pendidikan
Masyarakat yang selanjutnya disebut BHPM Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan sesuai dengan proses pendirian Badan Hukum Pendidikan
Masyarakat yang ditentukan dalam Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan.
4. Status badan hukum yayasan pendidikan ditinjau dari putusan Mahkamah