II.3 Tinjauan Fungsi II.3.1 Dekripsi Penggunaan dan Kegiatan
Pelaku pada proyek ”Pembangunan kembali Kawasan Pasar Padang Bulan” ini dapat dikelompokkan secara umum menjadi beberapa bagian demikian juga
dengan kegiatan yang terjadi juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar.
Pelakunya antara lain : -
Pengunjung yaitu masyarakat baik yang berasal dari daerah sekitar dalam kota.
- Pedagang pasar yaitu pihak yang menjajakan barang dagangan di pasar.
- Pedagang pusat perbelanjaan yaitu pihak yang menjajakan barang
dagangan di pusat perbelanjaan. -
Pengelola yaitu pihak yang bertugas mengawasi, mengelola, dan memberikan pelayanan fasilitas kepada para pedagang baik di pasar
maupun pusat perbelanjaan Kegiatannya antara lain :
- Berdagang yang merupakan fungsi utama dari komplek bangunan ini.
Merupakan kegiatan menjajakan barang kepada para pengunjung, baik dalam benutk kios, los, retail, maupun pameran.
- Pembelian yang merupakan feedback dari kegiatan berdagang. Disini
pembeli akan membayar untuk barang yang diingininya. Secara lebih lengkap akan dibahas mengenai kronologis kegiatan dan pelaku
yang terdapat di komplek bangunan ini : II.3.1.1 Deskripsi kegiatan Pasar Padang Bulan
Dikarenakan oleh lokasi pasar yang berada pada pusat kota, maka pasar termasuk daerah yang hidup mulai dari pagi jam 06.00 sd 18.30 WIB.
Sedangkan untuk wilayah sekitarnya terdapat pedagang kaki lima yang beroperasi hingga malam hari, seperti pedagang bunga.
- Pada pukul 06.00 WIB barang dagangan mulai berdatangan ke pasar padang bulan. Kebanyakan merupakan barang dagangan yang berupa
sayur dan daging. - Pada pukul 06.30 WIB, pembeli mulai berdatangan. Sehingga suasana
pasar mulai ramai. - Pukul 06.30-18.00 WIB merupakan waktu dimana kegiatan berdagang
dilaksanakan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Jumlah dan Jenis KiosLos Pasar Padang Bulan
- Pukul 18.30 WIB pasar ditutup - Untuk para pedagang keliling yang ada di sekitar kawasan ini mulai
beroperasi dari pukul 18.00-02.00 WIB II.3.1.2 Deskripsi pengguna Pasar Padang Bulan
Berdasarkan hasil survey dan data yang ada, maka dapat diperoleh deskripsi pengguna struktur organisasi pengelola, pengunjung, dll dari
pasar Pringgan antara lain :
Pedagang dalam area pasar NO
JENIS DAGANGAN KIOS BUKA
KIOS TUTUP JUMLAH
Lantai 1
1 Sayur sebagian PKL
23 8
23 2
Buah sebagian PKL 28
28 3
Bunga PKL 7
7 4
Ikan hidup basah 32
32 5
Ayam daging 37
37 6
Makanan kedai kopi 5
5 7
Kelapa PKL 7
7 8
K. sampah, rempah, bumbu 34
34 9
Tas sekolah 25
25 10 Ikan kering sebagian PKL
37 37
11 Mainan 18
18 12 Tukang jahit
6 2
8 13 Peralatan dapur
26 26
14 Madu 3
3 15 Emas
17 17
16 Kelontong 30
30 17 Roti kering
11 11
18 Pakaian 60
60
Jumlah pedagang 406
2 408
Universitas Sumatera Utara
II.3.2 Deskripsi Prilaku
Berdasarkan sifat aktivitas yang dilakukan, perilaku pengguna komplek bangunan pasar dan pusat perbelanjaan ini dapat dikategorikan menjadi 2 dua yaitu :
- Bersifat statis
Perilaku pengguna yang lebih bersifat menetap pada satu tempat atau ruang. Kebiasaan pengguna ini merupakan kegiatan yang menjadi rutinitas
atau sementara dengan intensitas waktu yang lebih lama seperti aktivitas pengelola pasar dan pusat perbelanjaan dan para pedagang yang biasa
berjualan di kios. -
Bersifat dinamis Perilaku pengguna bangunan yang cenderung bergerak atau berpindah dari
satu tempat ke tempat lain dalam ruang lingkup bangunan, diantaranya aktivitas pengunjung dan pihak lain yang menggunakan fasilitas yang
disediakan di bangunan.
II.3.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
Mengenai deskripsi dari kebutuhan dan besaran ruang, maka hal ini akan didapatkan berdasarkan analisa kegiatan dan pengguna. Hal itu dikarenakan
untuk menentukan ruang yang dibutuhkan perlu diketahui terlebih dahulu jenis pengguna dan ruang apa saja yang dibutuhkannya.
Setelah mengetahui jenis pengguna dan kegiatannya, maka ruang-ruang yang dibutuhkannya akan disesuaikan dengan standar-standar yang sudah baku. Hal
itu bisa didapatkan dari buku-buku standar yang sudah umum yaitu Time Saver, Architect Data, atau buku standar lainnya.
II.3.4 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
Dalam perancangan pasar dan pusat perbelanjaan, ada persyaratan dan kriteria tertentu yang perlu diperhatikan antara lain fleksibillitas, keamanan pengunjung,
kenyamanan pengunjung yang dihubungkan dengan keadaan termal, pencahayaan, sirkulasi. Untuk lebih jelasnya akan dibahas sebagai berikut :
1. Fleksibilitas Secara harafiah fleksibilitas dapat didefenisikan sebagai kemampuan untuk
menyesuaikan diri. Kemudahan penyesuaian kios dan los untuk dapat menampung lebih banyak jumlah pedagang. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain : a. Pemilihan sistem strukur
b. Pembagian ruang
Universitas Sumatera Utara
c. Ketinggian ruang d. Tata letak stan, kios dan los
2. Kenyamanan Kenyamanan merupakan kepuasan atau kenikmatan dalam melakukan
aktivitasnya. Kenyamanan untuk ruang pusaat perbelanjaan dan pasar dipengaruhi faktor keadaan termal dan pencahayaan ruang pameran.
a. Kenyamanan ditinjau dari segi termal b. Kenyamanan ditinjau dari segi pencahayaan
3. Sirkulasi Perencanaan dan perancangan sistem sirkulasi pada bangunan terutama
ditekankan pada pola pengaturan pencapaian pejalan kaki, jalur sirkulasi pengunjung dan sirkulasi bangunan servis bangunan.
II.3.5 Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis
II.3.5.1 Pasar Pabean , Surabaya Studi banding yang didapatkan ini adalah berupa tugas akhir dari
mahasiswa Universitas Petra, Surabaya. Adapun data ini didapat melalui
website universitas terbut, melalui cara pendownloadan.
Pada kasus ini dibahas mengenai redevelopmen dari kawasan pasar pabean, Surabaya dengan pendekatan tema arsitektur prilaku. Dari studi
ini, penulis berharap mendapatkan konsep-konsep tertentu yang dianggap bisa disesuaikan dengan pasar Padang Bulan yang ada di Medan. Serta
sebagai bahan untuk membuka wawasan akan proses redevelopmen dari sebuah pasar tradisional.
Universitas Sumatera Utara
Gbr2.14 Desain Pasar Pabean Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
Gbr 2.15 Pasar Beringinharjo Dari studi yang dilakukan, diketahui bahwa bangunan ini mengambil
bentuk tema perilaku kebanyakan dalam proses desainnya. Hal itu tampak dari bentukan denah memanjang untuk mengakomodasi kemudahan parkir
masyarakat, bentukan bangunan yang mengambil bentukan arsitektur tropis, dan banyak hal lainnya
II.3.5.2 Pasar Beringharjo, Yogyakarta Pasar beringharjo merupakan salah satu pasar tradisional yang terdapat di
Surabaya. Dalam pasar ini, diketahui jenis-jenis pembagian yang jelas dari barang dagangan yang ada. Sehingga hal ini lebih memudahkan
pengunjung untuk mencari barang yang diinginkan. Pasar ini juga merupakan pasar 2 lantai, sehingga memudahkan bagi
penulis untuk mengambil contoh-contoh pemecahan yang mungkin dilakukan untuk lantai ke-2 di pasar tersebut.
Faktor kebersihan juga merupakan salah satu hal yang membuat penulis mengambil pasar ini sebagai contoh studi banding, karena ingin dihasilkan
suatu pasar tradisional yang bebas dari stereotip ”bau dan kotor”. Karena kedua hal diatas, dianggap telah terlalu melekat pada pasar tradisional.
Universitas Sumatera Utara
II.3.5.3 Pasar Tradisional BSD Pasar tradisional BSD merupakan salah satu contoh pasar hasil
redevelopmen pemerintah yang bisa dikatakan cukup berhasil. Pasar ini tidak memiliki bentuk yang luar biasa, namun berhasil membuat suatu
bentuk sederhana, dimana masyarakat yang berbelanja merasa cukup nyaman dan efektif.
Berdasarkan tanggapan masyarakat yang ada di salah satu website, pasar BSD ini dianggap salah satu pasar tradisional yang baik. Hal itu dimulai
dari sistem sirkulasi kendaraan dan ketersediaan lahan parkir untuk kendaraan. Kemudian masuk kedalam penataan kios-kios yang rapi,
terorganisasi dan fungsional. Sehingga pengunjung yang datang sama sekali tidak kesulitan menemukan barang yang dicari, dikarenakan adanya
pengelompokan yang jelas. Selain itu salah satu hal pendukung yang penting adalah pasar ini dikelola dengan baik, dimana semua petugas
pasar, mulai dari petugas pembersih, petugas parkir, sampai kepada pengelola mempunyai kerjasama yang baik.
Pada studi banding ini, penulis mengharapkan mendapatkan suatu sistem utilitas dari pasar tradisional yang efesien yang ada pada pasar ini,
sehingga dapat diterapkan dalam desain nantinya. Selain itu pengelolaan parkir dan sirkulasi kendaraan juga akan menjadi salah satu perhatian dari
studi banding ini.
Universitas Sumatera Utara
Gbr 2.16 Suasana Pasar BSD
Universitas Sumatera Utara
BAB III ELABORASI TEMA
III.1 Pengertian Tema
Adapun tema yang diambil dalam proyek ini adalah “Arsitektur Prilaku”. Yang dimaksud dengan Arsitektur Perilaku adalah pendekatan konsep perancangan bangunan
dengan menggunakan perilaku masyarakat sebagai tolak ukurnya. Sehingga nantinya unsur-unsur konsep perancangan yang dihasilkan adalah berhubungan dengan perilaku
masyarakat sekitar. Untuk lebih jelasnya akan dibahas masing-masing dari kata pembentuk tema tersebut,
antara lain : 1. Perilaku
Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta, maka yang dimaksud dengan perilaku adalah :
- Tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan tubuh tidak saja badan atau ucapan
2. Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil
proses perancangan tersebut. 3. Kesimpulan
Maka, dapat disimpulkan bahwa Arsitektur Perilaku adalah ilmu merancang
bangunan, baik mikro maupun makro yang dalam mendesain didasari oleh tanggapan atau reaksi individu yang muncul akibat adanya kegiatan yang biasa
dilakukan.
III.2 Perilaku Dalam Arsitektur
a. Perilaku sebagai suatu pendekatan
Pendekatan perilaku menekankan keterkaitan yang dialektik antara ruang dengan manusia yang memanfaatkan atau menghuni ruang tersebut.
Pendekatan ini menekankan perlunya memahami perilaku manusia atau masyarakat yang berbeda dari setiap daerah dari aspek norma, kultur, dan
psikologis.masyarakat
Universitas Sumatera Utara
b. Psikologis sosial manusia
Merupakan suatu bidang ilmu kejiwaan yang membahas tentang tingkah laku manusia sebagai individu pada lingkungan sosialnya. Yang dimaksud dengan
psikologi manusia adalah ilmu yang mempermasalahkan mengenai tingkah laku dan proses yang terjadi tentang tingkah laku tersebut. Maka psikologi selalu
berbicara tentang kepribadian manusia. c.
Konsep dalam kajian arsitektur lingkungan dan perilaku 1. Behaviour setting
Mengandung unsur-unsur sekelompok orang yang melakukan suatu kegiatan, aktivitas atau perilaku dari sekelompok orang tersebut, secara
konstan atau berkala, dan pada suatu tempat atau setting tertentu 2. Environmental perception
Interpretasi tentang suatu seting oleh individu, didasarkan latar belakang budaya, nalar dan pengalaman individu tersebut
3. Perceived environment Merupakan produk atau bentuk dari persepsi lingkungan seseorang atau
sekelompok orang 4. Environment cognition, image, and schemata
Merupakan suatu proses memahami dan memberi arti terhadap lingkungan 5. Environmental learning
Meliputi proses pemahaman yang menyeluruh tentang suatu lingkungan seseorang
6. Environmental quality Merupakan kualitas lingkungan yang memenuhi preferensi imajinasi ideal
seseorang atau sekelompok orang 7. Territory
Merupakan batas dimana organisme hidup menentukan tuntutannya, menandai serta mempertahankannya
8. Personal space and crowding Merupakan suatu batas yang tidak tampak di sekitar seseorang, dimana
orang lain tidak boleh atau merasa enggan untuk memasukinya. Apabila personal space tidak dapat dipertahankan maka akan timbul crowding
9. Environmental pressure and stress Merupakan faktor fisik yang menimbulkan rasa tidak enak, kehilangan
orientasi, tidak nyaman yang dapat menyebabkan stress.
Universitas Sumatera Utara
d. Psikologis Lingkungan
Menurut Holahan, psikologi lingkungan adalah bidang psikologi yang meneliti khusus hubungan antara lingkungan fisik dan tingkah laku dan pengalaman
manusia. Menurut UU no 41982, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya yang mempengaruhi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
e. Psikologi Manusia
Proses psikologi dalam interaksi antar manusia dengan lingkungan dapat selalu berhubungan seperti pada pembahasan berikut :
1. Persepsi 2. Kognisi pengenalan, yang terdiri dari :
a. Persepsi b. Imajinasi
c. Berfikir d. Nalar
e. Pengambilan keputusan 3. Motivasi alasan, yaitu kompleksitas proses fisik psikologi yang bersifat :
a. Keterarahan b. Keterangsangan
c. Energik f.
Arsitektur Untuk Mansusia Membahas bangunan yang berguna untuk manusia dan dirancang untuk
manusia individual. Untuk mewujudkannya kita harus menghargai arsitektur sebagai seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
Amos Rapoport mengatakan bahwa perancangan arsitektur pada dasarnya menyangkut pengorganisasian dari beberapa hal, yaitu :
1. Ruang.
2. Waktu.
3. Arti.
4. Komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
III.3 Perilaku Masyarakat Sekitar
Untuk dapat menghasilkan suatu perancangan dengan ”pendekatan perilaku masyarakat” yang lebih baik, maka sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu apa saja
yang menjadi kebiasaan maupun perilaku masyarakat di sekitar site. Adapun hal ini dapat diperoleh melalui hasil survey lapangan, antara lain :
III.3.1 Perilaku Masyarakat sekitar Pasar Padang Bulan No. Pengguna
Kelompok Kegiatan
Rincian 1.
Penjual • Jual-Beli
• Kegiatan lain
- Pedagang lebih memilih duduk di luar kios daripada di dalam kios karena lebih mudah
berinteraksi dengan pengunjung. - Barang dagangan dijajakan menjorok keluar
dari kios. - Pedagang pakaian akan menggantungkan
pakaiannya di luar kios. - Pedagang sayur akan meletakkan barang
dagangannya dalam keranjang di jalur sirkulasi pembeli.
- Pedagang biasa memanggil calon pembeli yang sedang lewat.
- Pada saat pembeli sedang tidak ada, pedagang yang letak kiosnya .berdekatan akan berkumpul
dan mengobrol. - Sebagian pedagang makan siang pada tempat
makan di area terbuka. - Beberapa pedagang, khususnya pedagang
pakaian biasanya membawa tikar untuk tempat istirahat .
- Sewaktu datang pada pagi hari, maka pedagang sayur seperti pedagang kelapa akan
memarut kelapa terlebih dahulu yang akan menghasilkan sampah yang tidak sedikit.
Biasanya sampah ini dibiarkan di samping
Universitas Sumatera Utara
• Membuang limbah
• Loading dock
kiosnya atau ada juga yang membuangnya langsung ke area sampah.
- Pasar basah berada di bagian dalam pasar. - Pedagang bumbu biasanya terletak di sekitar
pedagang daging dan sayur .
- Pedagang ayam potong biasanya membuang air rebusan ayam ke bagian depan pasar,
bukan ke saluran drainase pasar. - Pedagang ayam terkadang juga memanggang
ayam sesuai dengan permintaan pembeli. - Pedagang barang basah yang memiliki air
buangan biasanya pelan-pelan menuangkan saluran drainase pasar yang terbuka.
- Untuk loading dock dibuat di bagian depan pedagang kelontong dan sembako.
- Loading barang pada pagi hari dimulai pada pukul 4 pagi, ini biasanya hanya terjadi pada
pedagang basah, karena pedagang barang kering biasanya menyimpan barangnya dalam
kios.
2. Pembeli
Belanja
- Biasanya pembeli yang menuju ke bagian pasar barang basah akan terlebih dahulu
melihat-lihat barang pedagang kering karena berada di bagian depan.
- Kebanyakan pembeli hanya akan melihat
bagian tengah dan samping pasar. Sedangkan bagian sudut pasar jarang dikunjungi pembeli,
sehingga jumlah kios yang buka pada bagian itu juga sedikit.
- Pembeli biasa melakukan kegiatan tawar- menawar, yang rata-rata menghabiskan waktu
Universitas Sumatera Utara
• Kegiatan lain
kurang lebih 1 menit. - Setelah berbelanja daging biasanya pembeli
menuju ke tempat penjualan bumbu. - Pembeli biasanya paling lama berada di daerah
penjualan daging, karena menunggu daging dipotong dan dibersihkan.
- Pembeli biasanya adalah ibu-ibu, dan sebagian besar selalu menggunakan keranjang sewaktu
bebelanja. - Selain berbelanja, pembeli juga terkadang
makan pagi di sekitar pajak - Pengunjung yang membawa kendaraan
berusaha untuk memarkirkan kendaraannya sedekat mungkin dengan tempat ia berbelanja
- Jalan Pasar Padang Bulan yang sebenarnya jalan 1 arah, dijadikan menjadi jalan 2 arah
- Munculnya pedagang kaki lima khususnya
penjual sayuran dan buah karena kecenderungan pembeli yang ingin bersifat
peraktis, khususnya dalam membeli sayur atau daging untuk sedekat dan seefektif mungkin
berbelanja, sehingga kios yang paling menjorok ke bagian luar akan lebih laku.
- Penggunaan WC KM sebagian besar oleh pedagang, pengunjung jarang memakainya.
3. Pengelola
• Kerja
• Parkir
- Sebelum masuk dan bekerja, sebagian besar pengelola akan sarapan di sekitar pasar.
- Pekerjaan dimulai dari pukul 09.00-16.00 WIB. - Pengelola biasa sarapan dan makan siang di
dekat lokasi pasar.
- Pengelola biasa memarkir kendaraan di depan
kantornya.
- Untuk memarkir kendaraan, pengelola yang
menggunakan sepeda motor, memasukkan
Universitas Sumatera Utara
- kendaraanya ke dalam pasar.
4. Angkutan
Umum • Menaik-
turunkan penumpang
• Kegiatan lain
- Karena kebanyakan pengunjung menunggu pada bagian depan pasar, sehingga banyak
angkot yang berhenti dan menunggu pada jalan tersebut yang sering menimbulkan kemacetan.
- Angkot biasa menurunkan penumpang di depan area pasar.
- becak dayung dan mesin biasanya mengelompok pada keempat sudut pasar untuk
menunggu pembeli. - Becak dayung, mesin serta sepeda motor
biasanya menjadikan jalan Pasar Padang Bulan menjadi jalan 2 arah.
III.4 Keterkaitan Tema dengan Judul
Berdasarkan penjelasan yang telah dijelaskan di atas, maka diketahui bahwa perancangan dengan menggunakan tema perilaku merupakan perancangan yang
memperhatikan perilaku masyarakat sekitarnya sebagai acuan dalam mendesain, sehingga bangunan tidak hanya berdiri sebagai bangunan, akan tetapi mampu
memfasilitasi semua kebiasaan masyarakat yang tercipta akibat adanya kegiatan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis, yang ingin merancang bangunan pasar
dengan menekankan perilaku masyarakat sebagai alat penyaluran perancangannya. Pemilihan tema arsitektur perilaku sesuai dengan masyarakat sekitar dianggap sangat
cocok untuk bangunan pasar dan pusat perbelanjaan hal itu dikarenakan kedua tipologi bangunan itu sangat erat kaitannya dengan peranan masyarakat sekitar. Dikarenakan
kebanyakan kegiatan yang terjadi di lingkungan tersebut sangat dipengaruhi oleh perilaku tersebut.
Alasan di ataslah yang menyebabkan penulis berkesimpulan bahwa judul proyek ”Pembangunan Kembali Kawasan Pasar Padang Bulan” ini akan berjalan selaras dengan
Tabel 3.1
Perilaku Masyarakat Sekitar
Universitas Sumatera Utara
penerapan tema Arsitektur Perilaku dengan pendekatan dengan masyarakat sekitar. Sehingga bisa dikatakan bahwa hal di atas memiliki keterkaitan satu dengan yang lain.
III.5 Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Tema Sejenis III.5.1 Els Colors Kindergarten
Arsitek : RCR Arqutecs
Memamerkan sebuah kesederhanaan di dalam komposisi yang dicapai lewat penempatan berdampingan bagian-bagian yang dibedakan dengan warna.
Kelas, area umum, dan cafe disebar melewati dua persegi empat, dengan level yang sama, yang dihubungkan dengan sebuah gang yang berada di tengahnya,
dan juga memberikan akses ke ruang terbuka di dalam bangunan. Baja digunakan untuk elemen struktur vertikal, beton, untuk elemen
horizontal, dan kaca-kaca berwarna merah, jingga dan kuning yang transparan digunakan untuk dinding, yang membantu menciptakan sebuah lingkungan yang
menyenangkan, dimana imajinasi anak-anak dapat tumbuh dengan lebih ekspresif dan liar.
Pada bangunan ini, hal yang dapat dipelajari adalah penggunaan warna dan bentuk yang sesuai dengan perilaku anak-anak, sehingga bangunan akan
lebih terkoneksi dengan penggunanya
Universitas Sumatera Utara
Gbr 3.2 Toyama Children
III. 5.2 Toyama Children Center
Digunakan oleh anak-anak 5-12 tahun dengan fasilitas seperti hall bermain, relaxation area, workshop hall, galeri mainan, dll. Bentuk massa
bangunan berupa penggabungan dua lingkaran dengan penampilan bangunan yang rekreatif, imajinatif dan ceria. Pencahayaan menggunakan cahaya alami dan
skylight dan menggunakan sistem penghawaan alami. Interior bangunan didominasi oleh bentuk segienam dan lingkaran, sehingga ruangan tidak menjadi
kaku dan monoton. Berdasarkan hasil pengamatan yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa
toyama children center ini banyak mengambil penerapan tema bangunan baik dalam denah maupun bentuk bangunan itu sendiri.
Gbr 3.1
Els Colors Kindergarten
Universitas Sumatera Utara
Gbr 3.3 Glenaire Center
III.5.3 Glenaire Retirement Center
Berada di Cary, carolina utara. Terdiri dari unit hunian dam cluster 1 lantai dan apartemen berlantai banyak, healthcare center, dan fasilitas pendukung
lainnya. Yang menjadi fokus adalah adanya connecting bridges selasar yang menghubungkan unit-unit dengan fasilitas hunian.. kompleks ini juga dirancang
dengan suasana yang nyaman dan segar dengan menanam pepohonan yang cukup banyak di sekitar site.
Pada bangunan ini, dapat disimpulkan mengambil perilaku dari orangtua yang lebih menyenangi kondisi tenang. Hal itu tampak dari penggunaan warna
hijau, serta penggunaan pepohonan yang cukup banyak untuk menimbulkan kesan asri.
Universitas Sumatera Utara
Panti asuhan Site
Jalan Jamin Ginting
Pemukiman Penduduk
Gbr 4.1 data site
BAB IV ANALISA
IV.1 Analisis Kondisi Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Site