Perhitungan Kamar Mandi Perhitungani Jumlah Parkir Perhitungan Kebutuhan dan Besaran Ruang NO Nama Ruang

Stand : 230 Los : 210

b. Perhitungan Kamar Mandi

Berdasarkan asumsi, maka jumlah toilet yang ada adalah 4 buah dengan perincian : 2 buah toilet pria dengan masing-masing 4 ruang WC. 2 buah toilet wanita dengan masing-masing 4 ruang WC

c. Perhitungani Jumlah Parkir

Parkir mobil : 15 x Jumlah pengunjung 15 x 1740 Diasumsikan setiap pengendara motor berpenumpang 4-5 orang 2614 70 mobil Parkir motor : 45 x Jumlah pengunjung 45 x 1740 Diasumsikan setiap pengendara motor berpenumpang 2 orang 7832 392 motor

d. Perhitungan Kebutuhan dan Besaran Ruang NO Nama Ruang

Satuan Luas persatuan m2 Luas keseluruhan m2 Keterangan Sumber

1. Utama Pasar

Stand 230 buah 9 2070 3 x 3 Asumsi Los 209 buah 9 1881 3 x 3 Asumsi PKL 72 buah 4 288 2 x 2 Asumsi Area makan PKL bergerobak 36 buah 6 216 3 x 2 Asumsi Jumlah 4455 Sirkulasi 1782 40 Total 6237

2 Pendukung

K. Pengelola

R. Pimpinan 1 buah 12 9 3 x 3 Data Universitas Sumatera Utara Arsitek R.Kerja Pegawai 10 orang 2,31 23,1 Tiap 1 orang 1,65 x 1,4 Data Arsitek Ruang Arsip 1 4 4 2 x 2 Asumsi Janitor 1 1,5 1,5 1,5 Data Arsitek KM WC 1 3,65 3,65 Tiap 2 orang 2,15 x 1,7 Data Arsitek Jumlah 41,25 Sirkulasi 16,5 40 Total a 57,75 Ruang Terbuka Ruang Terbuka 200 Asumsi Jumlah 200 Sirkulasi 80 40 Total b 280 Toilet 11 buah 8,5 93,5 Tiap 4 orang 2,15 x 3,40 Data Arsitek Jumlah 93,5 Sirkulasi 37,4 40 Total c 131 Musholla Ruang Shalat 50 1,25 36 Asumsi Ruang Wudhu 2 6 12 Asumsi Jumlah 48 Sirkulasi 19,2 40 Total d 67,2 Dok Bongkar Muat Truk 5 buah 24,5 122,5 3,5m x 7m Data Arsitek Pick Up 17 buah 12,5 212,5 2,5m x 5 m Data Arsitek Ruang Penerima 4 16 64 4m x 4m Asumsi Universitas Sumatera Utara Ruang Administrasi 1 4 4 2m x 2m Asumsi Jumlah 403 Sirkulasi 161,2 40 Total e 564,2 Total a+b+c+d+e 1.100,15 3 Tambahan Area Sampah Bak sampah 4 buah 40 160 8x6 Asumsi Jumlah 160 Sirkulasi 64 40 Total a 224 Gudang Gudang 12 buah 6 72 3mx2m Asumsi Jumlah 72 Sirkulasi 28,8 40 Total b 100,8 Keamanan Pos Satpam 2 buah 9 18 3mx3m Asumsi Jumlah 18 Sirkulasi 7,2 40 Total c 25,2 Ruang Mesin Ruang Panel 1 35 35 5m x 7m Asumsi Ruang Tangki 1 35 35 5m x 7m Asumsi Ruang Pompa 1 35 35 5m x 7m Asumsi Ruang Genset 2 35 70 5m x 7m Asumsi Jumlah 175 Sirkulasi 70 40 Total d 245 Total a+b+c+d 595 Total Keseluruhan Pasar 7932,15 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Program Ruang

C. Plaza NO Nama Ruang

Satuan Luas persatuan Luas keseluruhan Keterangan Sumber Ruang Makanan R. makan 85 4.25 361,25 Tiap 4 orang 1,7x2,15 Data Arsitek Kamar Mandi 2 5,4825 10,96 Tiap 3 orang 2,15 x 2,55 Data arsitek Wastafel 1 1,575 1,57 Tiap 3 orang 0.75 x 2,10 Data Arsitek Janitor 1 1,5 1,5 1 x 1,5 Data Arsitek Jumlah 375,28 Sirkulasi 150,12 40 Total a 525,4 Retail Makanan Ruang Saji 10 3,75 37,5 1,5 x 2,5 Data Arsitek Dapur 10 6 60 2 x 3 Asumsi Gudang 10 1,5 15 1 x 1,5 Asumsi Jumlah 112,5 Sirkulasi 45 40 Total b 157,5 Retail Etalase 20 3,6 72 1,2 x 3m Data arsitek Display 20 20 400 4m x 5m Data arsitek Gudang 20 3 60 1,5m x 2m Data arsitek Kasir 10 3 30 1,5m x 2m Data arsitek Jumlah 562 Sirkulasi 224,8 40 Total c 786,8 Total Plaza 1469,7 Total Pasar Tradisional : 7932,15 m2 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 kebutuhan parkir pasar Total Plaza : 1469,7 m2 Total Keseluruhan : 9.401,85 m2 Kebutuhan Parkir Parkir Jumlah luas m2 total sumber Truk Sampah 2 120 240 4mx30m Asumsi Roda 4 70 buah 12,5 875 2,5mx5m Data Arsitek Roda 2 392 buah 2 784 1m x 2m Data Arsitek Becak 30 buah 2.5 70 1,5m x 1,6m Asumsi Ruang Karcis 4 6 24 1,5m x 2m Asumsi Jumlah 1993 Sirkulasi 797,2 40 Total 2790.2 Total besar ruang yang diperlukan untuk parkir kendaraan baik pengunjung pasar, maupun pengunjung pusat perbelanjaan adalah 2790,2 m2 Untuk total luas keseluruhan bangunan ditambah dengan luas parkir adalah 12.192,05 m2. IV.2.4 Bentuk IV.2.4.1 Penentuan Pola Masa Bangunan Penentuan pola massa bangunan dipertimbangkan berdasarkan pembandingan antara jenis massa tunggal dan jenis massa majemuk multi massa. Yaitu : KRITERIA MASSA TUNGGAL MULTI MASSA Hubungan dan Sifat Kegiatan Pengelompokan ruang jelas, hubungan anatar ruang lebih erat dan mudah diawasi Pengelompokan ruang jelas, hubungan antar kegiatan lebih terpisah, pengawasan lebih sulit Bentuk Site Bentukan bangunan lebih sulit, peletakan massa dan sistem struktur sangat tergantung kepada topografi site Bentuk bangunan lebih fleksibel, peletakan massa dan sistem struktur dapat mengikuti pola site Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Jenis Massa Bangunan Luas Lahan Lebih kecil karena ada fasilitas yang digunakan bersama Lebih luas karena setiap massa memiliki fasilitas masing-masing Struktur Lebih sulit karena adanya faktor modul, dilatasi, fungsi dan besaran ruang yang berbeda Lebih mudah karena sistem struktur yang digunakan dapat berbeda-beda sesuai fungsi dan besaran ruang Bentuk Bangunan Lebih sulit karena adanya faktor modul dan struktur Bentukan lebih bervariasi Sirkulasi dan Pencapaian Lebih mudah dan sederhana Lebih sulit karena adanya beberapa pencapaian dan jalur sirkulasi Orientasi Lebih jelas Kurang jelas karena adanya orientasi massa lain Efesiensi Pelayanan Lebih cepat dan lebih hemat Lebih sulit dan boros Iklim Pemanfaatan energi alam kedalam bangunan sangat terbatas Energi alam dapat dimanfaatkan secara penuh Berdasarkan pembandingan di atas, maka jenis massa yang diambil adalah massa tungal. Dimana pasar akan dibuat dalam satu bangunan sehinggamenjadi kesatuan yang utuh dari fungsi pasar itu sendiri. IV.2.4.2 Bentuk Dasar Bangunan Pemilihan bentuk dasar bangunan dipertimbangkan faktor-faktor : - Kesesuaian site - Orientasi bangunan - Konstruksi bangunan - Efesiensi ruang - Ekonomi bangunan - Kesan atau tampilan yang ingin dicapai Kriteria Bentuk Dasar Massa Bangunan Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Bentuk Dasar Massa Bangunan Kesesuaian bentuk site Baik Baik Kurang baik Orientasi bangunan Baik, orientasi jelas Baik, orientasi ke segala arah Tidak jelas Efesiensi ruang Efesien Kurang efesien Tidak efesien Sistem struktur dan konstruksi bangunan Lebih mudah Cukup sulit Mudah Kesan yang ingin dicapai Baik Baik Kurang baik Ekonomi bangunan Lebih hemat Hemat Tidak ekonomis Berdasarkan penjelasan diatas, maka bentuk bangunan yang akan diambil untuk pasar dan pusat perbelanjaan adalah bentuk persegi, karena bentuk ini lebih efisien dan memiliki orientasi yang jelas. Sedangkan untuk plaza ruang terbuka akan digunakan bentuk lingkaran, karena memiliki orientasi ke segala arah dan mampu menghubungkan dua bangunan lainnya. IV.2.4.3 Modul Bangunan Satuan modul yang digunakan pada perencanaan dan perancangan gedung pameran ditentukan dengan pertimbangan terhadap beberapa faktor yaitu : - Modul kegiatan, penentuan modul kegiatan didasarkan pada fungsi utama bangunan sebagai pusat belanja baik tradisional maupun modern yaitu dengan menggunakan modul kios 2m x 2m atau 3m x 4m dengan sirkulasi sebesar 40 . - Modul struktur, pemilihan modul struktur dipengaruhi dimensi, kekuatan, dan bentangan dari sistem struktur yang digunakan - Modul bahan, pemilihan modul bahan terutama ditekankan pada dimensi material alami, namun tidak tertutup kemungkinan digunakan material sintesis sesuai dengan fungsi dari bagian bangunannya. Sehinnga dapat ditarik kesimpulan, modul antara pasar dengan pusat perbelanjaan akan disesuaikan, memperhatikan baik itu modul struktur maupaun modul kegiatan. Sehingga diharapkan nantinya akan diperoleh modul struktur yang tetap nyaman untuk kegiatan masyarakat. Universitas Sumatera Utara IV.2.4.4 Ketinggian Bangunan Ketinggian bangunan ditentukan dari : - Jarak pandang manusia skala intim. Yaitu : 1 DH 2, dimana D = jarak pengamat terhadap objek dan H = ketinggian objek - Sudut elevasi pandang manusia yaitu 27” DH = 2 pada sudut pandang 27” - Berdasarkan peraturan pemerintah setempat - Ketinggian bangunan di lingkungan sekitar skyline kawasan Berdasarkan hal tersebut, maka diketahui bahwa dengan tinggi bangunan pusat perbelanjaan yang kurang lebih 20 m, maka jarak antara bangunan dengan pedestrian pejalan kaki minimal kurang lebih 20 m juga. Namun hal ini juga akan disesuaikan dengan keadaan site. IV.3 Analisis Teknologi IV.3.1 Struktur