Latar Belakang Pembangunan Kembali Pasar Padang Bulan (Arsitektur Perilaku)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang bersaing dengan negara maju dan negara berkembang lainnya. Indonesia juga merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau dan daerahnya mempunyai potensi sumber daya yang berbeda-beda. Oleh karena itu Indonesia menerapkan sistem otonomi daerah dalam mengatur negaranya. Sistem otonomi daerah merupakan suatu sistem dimana pemerintah pusat memberikan hak dan wewenang kepada tiap-tiap daerah untuk mengatur daerahnya sendiri. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar yang berada di Propinsi Sumatera Utara dan mempunyai hak otonomi tersebut. Oleh karena itu pemerintah Kota Medan mempunyai kewenangan untuk mengatur daerahnya. Pengembangan infrastruktur tata kota diatur oleh pemerintah kota dengan maksud dan tujuan yang baik, begitu pula dengan pengembangan pasar tradisional di Kota Medan. Salah satuya adalah pasar Padang Bulan atau lebih dikenal dengan Pajak Sore. Pasar tradisional sendiri merupakan salah satu warisan budaya dan kebiasaan yang berawal sejak nenek moyang kita mengenal adanya transaksi jual beli. Namun tidak seperti kebanyakan warisan budaya lainnya, pasar tradisional cenderung lebih terbelakang dan kurang mendapat perhatian. Pasar tradisional merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat kita juga sudah mengenal sistem perdagangan sejak lama. Selain menjadi bagian dari sejarah dan peninggalan budaya, keberadaan pasar tradisional ini juga menguntungkan secara ekonomi, karena dengan adanya pasar tradisional ini, kegiatan jual beli masyarakat sudah memiliki wadah yang menjadi tempat untuk bertransaksi, maka ekonomi masyarakat sekitar juga menjadi ikut terdorong. Namun keberadaan pasar tradisional akhir-akhir ini sudah mulai terancam. Salah satu penyebabnya adalah semakin banyaknya bermunculan pasar-pasar modern yang mempunyai modal yang besar, fasilitas yang lengkap, serta menawarkan kenyamanan yang baik. Pasar-pasar modern yang bermunculan saat ini mulai menggeser peran pasar tradisional bahkan cenderung menyingkirkannya. Tetapi kita tidak boleh hanya mengkambinghitamkan pasar modern sebagai penyebab hilangnya pasar tradisional, karena faktor penyebab lainnya adalah buruknya kualitas serta pengelolaan dari pasar tradisional itu sendiri. Keberadaan pasar tradisional yang kotor, berbau busuk, pengap Universitas Sumatera Utara serta tidak nyaman inilah yang telah menyebabkan masyarakat mulai enggan untuk berbelanja di pasar tradisional. Untuk itu sebenarnya hubungan antara pasar tradisional dengan pasar modern haruslah lebih diperbaiki. Sehingga nantinya diperoleh suatu keselarasan antara bangunan pasar tradisional dengan bangunan pasar modern. Sehingga keberadaan pasar modern tidak lagi dijadikan alasan hilangnya keberadaan pasar tradisional. Salah satu contoh konkretnya adalah kawasan pasar Padang Bulan. Memang sampai dengan saat ini, pasar ini masih memiliki pelanggan tetap yang selalu berbelanja di pasar ini, akan tetapi jumlahnya semakin hari, semakin berkurang, ditambah lagi kebakaran yang dialami pasar ini tidak lama ini sangat berdampak negatif bagi kelangsungan pasar ini. Akan tetapi pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk menata ulang pasar ini karena dirasa perlu bagi kehidupan masyarakat. Banyak masalah baru yang telah muncul dan menyebabkan tidak efektifnya kegiatan masyarakat di kawasan tersebut. Salah satu hal konkret dan mungkin paling signifikan dan paling sering kita lhat adalah masalah kemacetan. Kita dapat melihat bahwa permasalahan sirkulasi pejalan kaki kendaraan sering sekali menjadi penyebab utamanya. Hal itu kemudian diperparah lagi oleh ulang angkutan kota yang menurunkan dan menaikkan penumpang di sembarang tempat. Adapun masalah lainnya adalah ketidakefektifan gedung pasar itu sendiri. Hal itu dapat terlihat dari ketidakteraturan para pedagang yang menjajakan barang dagangannya, yakni pada tepi-tepi jalan yg seharusnya menjadi jalur trotoar kota, tidak hanya sampai disitu, jumlah pedagang yang berjualan di pasar semaki bertambah banyak, sehingga sampai menggunakan tepi-tepi jalan untuk berjuaan, hal ini mencermikan kurangnya tempat untuk berjualan bagi para pedagang yang merujuk kepada asumsi bahwa memang pada pasar ini sudah perlu diakukan pembangunan, agar seluruh pedangang dapat berjualan dengan dan tidak menggunakan tepi jalan sebagai lapak untuk berdagang. Sehingga dengan mempertimbangkan segala hal yang sudah disampaikan di atas, maka pembangunan kembali redevelopmen bangunan pasar Padang Bulan sangatlah tepat. Karena perlu dibuat suatu perbaikan mengenai susunan kawasan ini sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Mengingat pasar ini merupakan satu-satunya pasar untuk kawasan kecamatan Medan Baru dan sekitarnya, sehingga pembangunan kembali pasar ini dengan tujuan mengingkatkan vitalitas dan kualitas lingkungan ini sangatlah diperlukan Universitas Sumatera Utara

I.2 Maksud dan Tujuan