bukti pengujian dan memperoleh sumber yang stabil, kaya dan mendorong.
6
Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah manusia peneliti itu sendiri. Manusia peneliti menjadi
segalanya dari keseluruhan proses penelitian. Jika menggunakan alat yang bukan manusia maka sangat tidak mungkin untuk
mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan.
e. Teknik Pencatan Data
Teknik pencatatan data menggunakan catatan lapangan yang berisi hasil wawancara selama observasi berlangsung dengan
menggunakan bahasa objektif. Alat bantu yang digunakan peneliti dalam pencatatan data berupa alat tulis dan tape recorder. Dalam
teknik penentuan subyek penelitian ini peneliti menentukan subyek penelitian berdasarkan tipologi masing-masing perwakilan RT
yang ada di Kelurahan Manggarai Selatan. Sedangkan sumber datanya, peneliti dapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan
oleh peserta pelatihan dengan peneliti. Selain wawancara, ada juga dokumentasi berupa pengumpulan data-data tertulis mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan masalah yang peneliti lakukan.
f. Teknik Analisa Data
6
Lexy J. Meleong, Metedologi Penelitian Kualitatif,, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2004, cet. ke 20, edisi revisi, h. 189-190.
Pada saat menganalisa data hasil observasi, peneliti menginterpretasikan catatan lapangan yang ada kemudian
menyimpulkannya. Setelah itu peneliti menganalisa kategori- kategori yang nampak pada data tersebut.
Analisa data melibatkan upaya mengidentifikasi ciri-ciri suatu objek dan kejadian. Kategori dan analisa data diperoleh
berdasarkan fenomena yang nampak pada pelatihan Tata Boga membuat kue kering dalam pengembangan ekonomi keluarga di
Kelurahan Manggarai Selatan. Modus yang digunakan dalam analisa data adalah
hermeneutic yaitu landasan filosofi pada pemahaman manusia untuk interpretativisme.
g. Keabsahan Data
Teknik keabsahan data dalam penelitian ini memiliki kriteria sebagai berikut:
1 Kredibilitas derajat kepercayaan dengan teknik triangulasi
yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, hal ini dapat dicapai
dengan jalan : a Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. Misalnya untuk mengetahui
perasaan peserta pelatihan Tata Boga membuat kue kering. b Membandingkan keadaan dan perspektif
seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang
lain. Misalnya, dalam hal ini peneliti membandingkan jawaban yang diberikan oleh pengurus PPMK dengan yang
diberikan kepada peserta pelatihan Tata Boga membuat kue kering. c Membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang berkaitan pada masalah yang diajukan peneliti dalam memanfaatkan dokumen atau data sebagai
bahan pertimbangan.
7
2 Ketekunan atau keajegan pengamatan. Ketekunan
pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur- unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan
atau isu yang sedang dicari kemudian memusatkan diri pada hal tersebut secara rinci. Maksudnya peneliti hanya
memusatkan dan mencari jawaban sesuai dengan rumusan masalah saja.
3 Kepastian dengan teknik pemeriksaan audit kepastian.
Auditor dalam hal ini adalah dosen pembimbing. Disini pemastian bahwa sesuatu itu adalah objektif atau tidak
tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapatan dan penemuan seseorang, dapatlah
dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu subjektif,
7
Siti Maimunah, Skripsi Evaluasi Hasil Program PPMK Melalui Pelatihan Tanaman Hias, h. 15, UIN, 2007.
sedangkan jika disepakati oleh beberapa orang barulah dapat dikatakan objektif.
8
h. Sistematika Penulisan