Manggarai Selatan bahwa PPMK mempunyai potensi dalam pengembangan ekonomi keluarga melalui pelatihan Tata
Boga membuat kue kering. c.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi pihak PPMK dalam pengembangan masyarakat secara
berkelanjutan.
D. Metodologi Penelitian
a. Pendekatan yang digunakan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena beberapa pertimbangan
yaitu bersifat terbuka, serta memberi kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih
mendasar, menarik dan unik di lapangan. Sedangkan peneliti memilih pendekatan kualitatif dalam melakukan penelitian karena
peneliti berharap dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini didapatkan hasil penelitian yang menyajikan data yang akurat dan
digambarkan secara jelas dari kondisi sebenarnya.
4
b. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti mengambil tempat penelitian ini di Kelurahan Manggarai Selatan Jl. Rambutan No. 1 Kecamatan Tebet Jakarta
4
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif,, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, cet. ke 2, h. 39.
Selatan. Adapun waktu penelitian dilakukan selama September 2008 s.d Oktober 2009.
c. Model Evaluasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model evaluasi hasil. Dengan model evaluasi hasil ini peneliti berusaha untuk
mengetahui tujuan-tujuan apa saja yang telah dicapai PPMK dari kegiatan pelatihan membuat kue kering, mengetahui respon
masyarakat Manggarai Selatan dalam kegiatan pelatihan membuat kue kering dan mengetahui apakah program kegiatan pelatihan
membuat kue kering berpengaruh pada pengembangan ekonomi keluarga.
d. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang peneliti gunakan yaitu metode observasi pengamatan. Metode observasi adalah metode
pengumpulan data yang dikumpulkan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang
diteliti langsung di lapangan, karena metode observasi merupakan salah satu teknik penelitian yang sangat penting bagi seorang
peneliti yang meneliti secara langsung di lapangan. Pengamatan dilakukan secara langsung karena merupakan alat ampuh untuk
menguji suatu kebenaran. Dalam hal ini pengamatan diartikan sebagai proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera.
5
Wawancara yang dilakukan peneliti dilakukan dalam bentuk wawancara baku terbuka. Wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang disajikan. Bentuk wawancara baku terbuka ini berarti
menggunakan kata-kata dan tata cara yang sama untuk tiap responden. Wawancara ini dilakukan untuk memperluas informasi
yang diperoleh dari orang lain. Peneliti membagi menjadi 3 kategori nara sumber, yaitu: 1. Mewakili Pejabat KelurahanDekel
adalah Bapak Wahyono dan Bpak Bachri. 2. Mewakili Pelatih Tata Boga adalah Ibu Yuyun dan Ibu Emi Zulkarnain. 3. Mewakili
Peserta adalah Ibu Ismalia, Ibu Eha, Ibu Larasati Slamet, Ibu Misni, Ny. F. Sumaryani, Ibu Puji Mulyaningsih, Mba Sulistiyani,
Ibu Suryani, dan Ibu Tien Sudjono. Observasi lain yang digunakan adalah melalui penglihatan
dan pendengaran secara langsung dengan menganalisa masalah- masalah yang terjadi. Termasuk juga mengobservasi data-data
yang ada di lembaga tersebut yang diperkirakan berguna sebagai
5
Agus Sujanto, Psikologi Umum, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000, cet. ke 2, h. 21.
bukti pengujian dan memperoleh sumber yang stabil, kaya dan mendorong.
6
Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah manusia peneliti itu sendiri. Manusia peneliti menjadi
segalanya dari keseluruhan proses penelitian. Jika menggunakan alat yang bukan manusia maka sangat tidak mungkin untuk
mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan.
e. Teknik Pencatan Data