66 p.
Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang dan ketatausahaan dinas perhubungan dan,
q. Pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.
4.1.2 Susunan Organisasi Dinas Perhubungan
Bedasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 97 Tahun 2009 Bab 4 dalam Pasal 5 susunan organisasi Dinas
Perhubungan sebagai berikut:
a. Kepala Dinas
b. Wakil Kepala Dinas
c. Sekertariat, terdiri dari :
1. Sub-bagian Umum
2. Sub-bagian Kepegawaian
3. Sub-bagian Program dan Anggaran
4. Sub-bagian keuangan
d. Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, terdiri dari:
1. Seksi Manajemen Lalu Lintas
2. Seksi Rekayasa Lalu Lintas
3. Seksi Fasilitas Pendukung
e. Bidang Angkutan Darat, terdiri dari:
1. Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek
2. Seksi Angkutan Orang Luar Trayek
67 3.
Seksi Angkutan Barang dan Kereta Api
f. Bidang Pengendalian Operasional, terdiri dari :
1. Seksi Keselamatan dan Teknik Sarana
2. Seksi Pembinaan Pengguna Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
3. Seksi Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
g. Bidang Transportasi Laut dan Udara, terdiri dari :
1. Seksi Kepelabuhan, Penjagaan Laut dan Pantai dan Jasa
Maritim. 2.
Seksi Angkutan Perairan dan Keselamatan Pelayaran 3.
Seksi Transportasi Udara
h. Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi
i. Suku Dinas Perhubungan Kabupaten Administrasi
j. Unit Pelaksana Teknis
k. Kelompok Jabatan Fungsional.
68
Gambar 4.1 .Bagan Susunan Organisasi Sumber : Dinas Perhubungan DKI Jakarta
69
4.1.3 Bidang Angkutan Darat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 97 tahun 2009 dalam pasal 18 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Pehubungan. Bahwa bidang angkutan darat merupakan unit kerja lini Dinas Pehubungan dalam bidang angkutan darat yang dipimpin oleh
seorang kepala bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Dinas Pehubungan. Bidang angkutan darat
mempunyai tugas melakasanakan pembinaan bimbingan dan perizinan terhadap penyelenggaraan pengusahaan angkutan jalan dan kereta api.
Fungsi dari bidang angkutan darat antara lain :
1. Penyusunan rencana kerja dan anggaran RKA dan dokumen
pelaksanaan anggaran DPA bidang angkutan darat. 2.
Pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran DPA bidang angkutan darat.
3. Penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang angkutan darat.
4. Pelaksanaan pembinaan angkutan orang dalam trayek, angkutan orang
tidak dalam trayek dan angkutan barang dan kereta api. 5.
Penyiapan bahan laporan dinas yang terkait dengan tugas dan fungsi bidang angkutan darat.
6. Penyusunan laporan dan petanggung jawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi bidang angkutan darat.
70
4.1.4 Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 97 tahun 2009 dalam pasal 20 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Perhubungan. Seksi angkutan orang dalam trayek merupakan satuan kerja bidang angkutan darat dalam pelaksanaan, pembinaan,
pengawasan dan pengendalian angkutan orang dalam trayek. Seksi angkutan orang dalam trayek dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang angkutan darat. Fungsi
dari seksi angkutan orang dalam trayek antara lain :
1. Menyusun bahan rencana kerja dan anggaran RKA dan dokumen
pelaksanaan anggaran DPA bidang angkutan darat sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran DPA bidang
angkutan darat sesuai dengan lingkup tugasnya. 3.
Melaksanakan pembinaan bimbingan terhadap pengusahaan angkutan orang dalam trayek.
4. Melaksanakan proses penerbitan izin usaha angkutan orang dalam
trayek domisili provinsi DKI Jakarta. 5.
Menyiapkan bahan penerbitan izin trayek angkutan yang beroperasi di seluruh wilayah propinsi DKI Jakarta.
6. Menyiapkan bahan pertimbanganrekomendasi kepada pejabat
pemberi izin untuk izin trayek angkutan yang memberikan pelayanan lebih dari satu wilayah propinsi.
7. Menyiapkan bahan penerbitan kartu izin usaha angkutan dan kartu
pengawasan angkutan orang dalam trayek.
71 8.
Menyiapkan bahan rekomendasi penetapan status, perubahan status, peremajaan dan balik nama kendaraan angkutan orang dalam trayek.
9. Menyiapkan proses pemberian izin insidentil.
10. Menyusun bahan kebijakan biayatarif angkutan orang dalam trayek.
11. Menyiapkan bahan laporan bidang angkutan darat yang terkait dengan
tugas seksi angkutan orang dalam trayek dan, 12.
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas seksi angkutan orang dalam trayek.
4.1.5 Identifikasi Kebutuhan dan Pengguna
User Need Assesment
Mengidentifikasikan kebutuhan merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap perencanaan sistem. Kebutuhan adalah sebuah kondisi
yang menuntut suatu hal untuk dipenuhi. Untuk itu dibuat suatu sistem yang
dapat memenuhi kebutuhan Dinas Perhubungan mengenai trayek bus sedang yang beroperasi di DKI Jakarta. Dari hasil penelitian dan melakukan
observasi langsung ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan Bapak Kelik Setiawan selaku staff bidang angkutan darat seksi angkutan orang dalam
trayek diperoleh berbagai kebutuhan yang diharapkan oleh Dinas
Perhubungan, antara lain:
1. Kebutuhan akan suatu sistem yang dapat memberikan informasi yang
jelas mengenai informasi trayek bus sedang yang beroperasi di DKI Jakarta dan informasi terminal yang beroperasi di DKI Jakarta.
2. Kebutuhan sistem informasi yang mampu memberikan informasi
secara visual sehingga dapat digunakan secara mudah. Hasil wawancara lengkap dapat dilihat pada lampiran.