Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

mencapai tujuan kelompok, yang tujuannya tersebut tidak dapat dicapai dengan bekerja sendiri atau secara kompetisi. Menurut Killen, cooperative learning merupakan suatu teknik instruksional dan filosofi pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil, guna memaksimalkan kemampuan belajarnya, dan belajar dari temannya, serta memimpin dirinya. 18 Dari beberapa pendapat para pakar di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif cooperative learning adalah suatu strategi pembelajaran aktif yang di dalamnya siswa dikelompokkan secara heterogen dan dituntut untuk saling bekerja sama dengan temannya, untuk memaksimalkan kemampuan belajarnya.

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Arronson menyebutkan kelebihan dari pembelajaran kooperatif bahwa In the cooperative classroom, the students achieved success as a consequence of paying attention to their peers, asking good questions, helping each other, teaching each other, and helping each other teach . 19 Jadi dalam kelas kooperatif para siswa mencapai sukses dari hasil kerja sama teman sejawat, membuat pertanyaan yang bagus, saling membantu satu sama lain, mengajarkan satu sama lain, dan membantu mengajarkan yang lain. Kelebihan lain dalam pembelajaran kooperatif yaitu 20 : 1 Terjadinya hubungan saling menguntungkan di antara anggota kelompok yang melahirkan motivasi. 2 mengembangkan semangat kerja kelompok dan semangat kebersamaan serta 18 Yurni Suasti, dkk, Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa SMU Pembangunan UNP Melalui Modifikasi Coopertaive Learning Model Jigsaw , Padang: Buletin Pembelajaran Universitas Negeri Padang, 2003, h. 326 19 Elliot Arronson, Jigsaw, Web Site: Copyright Sosial Psychology Network, 2007 diambil dari: http:www.jigsaw.orgsteps.html. 20 Amali Putra, Penerapan Model Pembelajaran Student Team Achievement Divisions dalam Pembelajaran Fisika , Padang: Buletin Pembelajaran Universitas Negeri Padang, 2003, h. 313 3 menumbuhkan komunikasi yang efektif dan semangat kompetisi di antara anggota kelompok. Kagan menyebutkan bahwa keuntungan dalam menggunakan cooperative learning CL yaitu 21 : 1 Promote student learning and academic achievement mengembangkan pembelajaran siswa dan keberhasilan akademik 2 Increase student retention meningkatkan daya ingat siswa 3 Enhance student satisfaction with their learning experience meningkatkan kepuasan siswa dengan belajar dari pengalaman 4 Help students develop skills in oral communication membantu siswa untuk pengembangan kemampuan komunikasi siswa 5 Develop students social skills mengembangkan kemampua sosial siswa 6 Promote student self-esteem mengembangkan rasa menghargai diri sendiri 7 Help to promote positive race relations membantu meningkatkan hubungan positif antar ras. Keunggulan pembelajaran kooperatif lainnya disebutkan dalam buku Wina Sanjaya seperti berikut 22 : 1 Siswa tidak terlalu tergantung pada guru, menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari siswa lain. 2 Dapat mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan ide secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3 Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4 dapat membantu memberdayakan siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5 Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial , mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan memanage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 21 Kagan, Cooperative Learning, www. KaganOnline. com 22 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Kompetensi Proses Pendidikan , Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006, h. 247 – 248 6 Mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahaman sendiri, menreima umpan balik. Siswa dapat berparktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab. 7 Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan infomasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata riil. 8 Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untukberpikir. Adapun perbedaan pembelajaran kooperatif dibanding dengan pembelajaran tradisional dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.1 Perbedaan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran Tradisional 23 Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Tradisional • Kepemimpinan bersama • Saling ketergantungan positif • Keanggotaan yang heterogen • Memepelajari keterampilan- keterampilan kooperatif • Tanggung jawab terhadap hasil belajar seluruh anggota kelompok • Menekankan pada tugas dan hubungan kooperatif • Ditunjang oleh guru • Satu hasil kelompok • Evaluasi kelompok • Satu pimpinan • Tidak ada saling ketergantungan • Keanggotaan homogen • Asumsi adanya keterampilan sosial • Tanggung jawab terhadap hasil belajar sendiri • Hanya menekankan pada tugas • Diarahkan oleh guru • Beberapa hasil individual • Evaluasi individual 23 Koestantoniah, dkk. Penerapan Model Pembelajaran Terpadu IPA dan Matematika Dalam Kelompok Kooperatif Tipe STAD: Alternatif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA dan Matematika Sekolah Dasar , Semarang: Fakultas Ilmu Pendidkan Universitas Negeri Semarang, 2003, h. 13 Selain kelebihan pembelajaran kooperatif juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu sebagai berikut 24 : 1 Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas dan siswa tidak belajar jika mereka di tempatkan dalam grup. 2 Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai. Siswa yang tekun merasa temannya yang kurang mampu hanya menumpang pada hasil jerih payahnya. 3 Perasaan was-was pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik atau keunikan pribadi mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok. 4 Banyak siswa takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil, bahwa satu orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut .

c. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif