DP =
daya pembeda BA
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab
soal dengan benar BB =
banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JA =
banyaknya peserta kelompok atas JB
= banyaknya peserta kelompok bawah
F. Teknik Analisis Data
Data-data yang masih dalam bentuk data mentah terlebih dahulu disusun dalam tabel distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran yang
sederhana, jelas, dan sistematis mengenai hasil yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka, kemudian dari data tersebut dihitung pengujian persyaratan
analisis berupa uji normalitas, uji homogenitas, kemudian dilakukan pengujian hipotesis terhadap data tersebut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan
berupa uji lilliefors.
65
Uji lilliefors mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: a
Pengamatan X
1
, X
2,
…..X
n
dijadikan bilangan baku Z
1,
Z
2,
…..Z
n
dengan menggunakan rumus Zi = S
X X
i
−
Dengan: Zi = Skor baku
Xi = Skor data X = nilai rata-rata
S = Simpangan baku
65
Sudjana, Metode Statistika Bandung: Tarsib, 2002, h. 466
b Untuk setiap bilangan baku tersebut dan dengan menggunakan daftar
distribusi normal baku, kemudian hitung peluang FZi dengan aturan:
Jika Zi 0, maka FZi = 0,5 + nilai tabel Jika Zi 0, maka FZi = 1 – 0,5 + nilai tabel
c Selanjutnya hitung proporsi Z
1,
Z
2,
….Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi, jika populasi ini dinyatakan dengan SZi, maka
SZi =
n Z
yang Z
........, Z
, Z
, Z
Banyaknya
i n
3 2
1
≤
d Hitung selisih
⎢FZi ─SZi⎪.
e Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut dan harga tersebut dinamakan dengan L
O
. f
Tentukan kriteria pengujian berikut: a
Jika L
O
≤ L
t
, H
O
diterima data berdistribusi normal. b
Jika L
O
≥ L
t
, H
O
ditolak data tidak berdistribusi normal 2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara kedua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan penulis
berupa uji fischer Langkah-langkah uji fischer sebagai berikut
66
: F
h
=
2 2
2 1
S S
= terkecil
Varians terbesar
Varians
S
2
=
1 n
n X
X n
2 2
− ∑
∑ −
Dengan: F
h
= homogenitas
2 1
S = Varians
terbesar
2 2
S = Varians
terkecil
Adapun kriteria pengujiannya adalah:
66
Sudjana, Metode Statistika Bandung: Tarsib, 2002, h. 24
1 Terima Ho jika harga Fhitung Ftabel
2 Tolak Ho jika harga Fhitung Ftabel
3. Pengujian Hipotesis Untuk
menguji hipotesis
digunakan rumus uji t sebagai berikut
67
:
t
o
=
2 1
M M
2 1
SE M
M
−
−
Keterangan: t
o
= t hitung M
1
= Mean dari kelompok eksperimen M
2
= Mean dari kelompok kontrol
2 1
M M
SE
−
= Besarnya kesesatan mean sampel standard error of the mean
Untuk mencari
2 1
M M
SE
−
digunakan rumus sebagai berikut
68
:
1 N
SD SE
M
− =
Keterangan: SE
M
= Besarnya kesesatan mean sampel SD
= Deviasi standar dari sampel N
= Banyaknya sampel 1
= Bilangan
konstan
Adapun kriteria pengujiannya yaitu: a.
Terima H
o
jika harga t
tabel
t
hitung
b. Tolak H
o
jika harga t
tabel
t
hitung
67
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004, h. 314
68
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004, h. 282
G. Hipotesis Statistik
H ditolak apabila t
hitung
t
tabel
, maka H
a
diterima H
diterima apabila t
hitung
t
tabel
, maka H
a
ditolak
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Berdasarkan hasil tes yang telah diberikan kepada siswa, maka diperoleh dua kelompok nilai, yaitu kelompok eksperimen A lihat lampiran
10 dan kelompok kontrol B lihat lampiran 11. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran
kooperatif teknik jigsaw, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang diajar dengan menggunakan metode konvensional yaitu belajar kelompok.
1. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelas Eksperimen
Deskripsi data hasil belajar kimia berupa distribusi frekuensi ditunjukkan dalam tabel 3.4 dan histogram di bawah ini:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kimia Kelas Eksperimen Interval
Nilai tengah
Batas Nyata
Frekuensi Absolut f
Frekuensi Relatif
87 – 95 91
86,5 – 95,5 2
7,14 78 – 86
82 77,5 – 86,5
6 21,43
69 – 77 73
68,5 – 77,5 4
14,29 60 – 68
64 59,5 – 68,5
6 21,43
51 – 59 55
50,5 – 59,5 7
25,00 42 – 50
46 41,5 – 50,5
3 10,71
∑ −
− 28