yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sebaliknya tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan
sebagai tes yang memiliki validitas rendah Azwar, 2003. Suatu item skala dikatakan valid apabila korelasi Pearson yang didapatkan ≥ 0,3 Hasan, 2002.
Adapun perhitungan validitas skala penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer melalui program apikasi SPSS versi 16.0.
2.10.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas diartikan sebagai stabilitas bilamana tes itu diujikan dan hasilnya diadakan analisis reliabilitas dengan menggunakan kriteria internal dalam
tes tersebut. Cara untuk mengetahui koefisien reliabilitas ini adalah dengan beberapa rumus yang seluruhnya cukup menggunakan satu tes dengan sekali uji.
Untuk menentukan koefisien reliabilitas tes menggunakan teknik Alpha Cronbach Suherman, 2003. Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan
teknik Alpha Cronbach, yaitu : a. Membuat tabel penolong
b. Menghitung nilai varian setiap butir pertanyaan
∑
∑
2.8 c. Menghitung total nilai varian
Menjumlahkan seluruh hasil yang didapat dari perhitungan nilai varian setiap butir pertanyaan.
d. Menghitung nilai varian total
∑
∑
2.9 e. Menghitung nilai reliabilitas instrumen
2.10
Keterangan:
= Jumlah sampel = Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
∑ = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan = Varian total
= Jumlah varian butir = Jumlah butir pertanyaan
= Koefisien reliabilitas instrumen
Menurut Azwar 2003 reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability, atau dengan kata lain
reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah
Azwar, 2003.
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Dalam aplikasinya, reliabilitas
dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekatiangka 1,00
berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya Azwar, 2000.
Adapun norma reliabilitas yang dijelaskan oleh Guilford di antaranya:
Tabel 2.1 Kriteria Reliabilitas Azwar, 2000
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel 0,9
Reliabel 0,7
– 0,9 Cukup Reliabel
0,4 – 0,7
Kurang Reliabel 0,2
– 0,4 Tidak Reliabel
0,2
Pada penelitian ini, pengukuran uji reliabilitas skala menggunakan uji Statistic Alpha Cronbach dengan menggunakan program aplikasi SPSS versi 16.0.
2.11 Regresi Linier Berganda
Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan
meramal suatu variabel Kutner, Nachtsheim dan Neter, 2004. Istilah “regresi”
pertama kali dikemukakan oleh Sir Francis Galton 1822-1911, seorang antropolog dan ahli meteorologi terkenal dari Inggris. Dalam makalahnya yang
berjudul “Regression towards mediocrity in hereditary stature”, yang dimuat dalam Journal of the Anthropological Institute, volume 15, hal. 246-263, tahun
1885. Galton menjelaskan bahwa biji keturunan tidak cenderung menyerupai biji induknya dalam hal besarnya, namun lebih medioker lebih mendekati rata-rata
lebih kecil daripada induknya kalau induknya besar dan lebih besar daripada induknya kalau induknya sangat kecil Draper dan Smith, 1992. Dalam mengkaji
hubungan antara beberapa variabel menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu peneliti menentukan satu variabel yang disebut dengan variabel tidak bebas dan
satu atau lebih variabel bebas. Jika ingin dikaji hubungan atau pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, maka model regresi yang digunakan
adalah model regresi linier sederhana. Kemudian Jika ingin dikaji hubungan atau pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, maka model
regresi yang digunakan adalah model regresi linier berganda multiple linear regression model. Kemudian untuk mendapatkan model regresi linier sederhana
maupun model regresi linier berganda dapat diperoleh dengan melakukan estimasi terhadap parameter-parameternya menggunakan metode tertentu.
Rumus regresi linier berganda 2.11
Keterangan :
= Variabel terikat
= Variabel bebas pertama = Variabel bebas kedua
= Variabel bebas ketiga = Variabel bebas ke-
dan serta
= konstanta
2.11.1 Asumsi-Asumsi Model Regresi Linier Berganda
Menurut Gujarati 2003 asumsi-asumsi pada model regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
1. Model regresinya adalah linier dalam parameter. 2. Nilai rata-rata dari error adalah nol.
3. Variansi dari error adalah konstan homoskedastik. 4. Tidak terjadi autokorelasi pada error.
5. Tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas. 6. Error berdistribusi normal.
2.11.2 Uji Hipotesis
Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang memmpunyai dua kata “hupo” sementara dan “thesis” pernyataan atau teori. Karena hipotesis
merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenrannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah dugaan
terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Atas dasar definisi tersebut
dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya.
Menurut bentuknya hipotesis dibagi menjadi tiga:
a. Hipotesis penelitiankerja Ha
Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini, peneliti menganggap
benar hipotesisnya, yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mempergunakan data yang diperoleh selama
melakukan penelitian.
b. Hipotesis operasional Ho
Hipotesis operasional merupakan hipotesis yang bersifat objektif. Artinya peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan
dasarnya, tetapi juga berdasarkan objektifitasnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan
menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti melakukan hipotesis pembanding yang bersifat objektif dan netral atau secara teknis disebut
hippotesis nol Ho. Hipotesis nol Ho adalah hipotesis yang menyatak ketidak benaran dari suatu fenomena, atau menyatakan tidak ada hubungan
antara dua variabel atau lebih. Ho digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian,
karena pada peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperoleh selama
melakukan penelitian. Contohnya, tidak ada hubungan antara tingkat pengangguran dengan tingkat kriminalitas.
c. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan
peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka kuantitatif. Misalnya : Ho;r=0 atau Ha;p=0.
Jenis Hipotesis Penelitian 1.
Hipotesis Deskriptif
Hipoptesis deskriptif, yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variabel lain, atau hipotesis yang dirumuskan
untuk menggambarkan suatu fenomena, atau hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan taksiran.
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan
atau membandingkan antara satu dengan data lainnya.
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan
jawaban pada
permasalahan yang
bersifat hubunganpengaruh. Sedangkan menurut sifat hubungannya, hipotesis
ini dibagi 3 jenis, yaitu:
a. Hipotesis hubungan Simetris
Adalah hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat
kebersamaan antara dua variabel atau lebih, tetapi tidak menunjukan hubungan sebab akibat.
b. Hipotesis hubungan sebab akibat
Adalah hipotesis yang menyatakan hubungan yang bersifat sebab akibat antara dua variabel atau lebih.
c. Hipotesis hubungan interaktif
Adalah hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat saling mempengaruhi.
2.12 SPSS Statistical Program for Social Science
Menurut Rahayu 2004, SPSS Statistical Program for Social Science merupakan paket program aplikasi computer untuk menganalisis data statistic,
terutama analisis statistic untuk ilmu-ilmu sosial. Paket program SPSS dapat memakai hamper dari seluruh tipe file data dan menggunakannya untuk
membuat laporan berbentuk tabulasi, chart grafik, plot diagram dari berbagai distribusi, statistika diskriptif dan analisis statistic yang kompleks.
SPSS pertama kali dikembangkan sekitar tahun 1960 sebagai perangkat lunak untuk sistem statistik pada komputer mainframe oleh Norman H. Nie, C.
Hadlay dan Dale Bent dari Stanford University. Pada tahun 1984 dikeluarkan SPSSPC+ untuk personal computer PC, sedangkan untuk versi windows,
dirilis pada tahun 1992. Sesuai dengan perkembangannya, antara tahun 1994