Koefisien Determinasi Uji F Simultan Uji t Parsial

1. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam uji regresi linier berganda dianalisis pula besarnya koefisien regresi keseluruhan. pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen atau variabel terikat Ghozali, 2011:97. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Selain , untuk menguji determinasi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen akan dilakukan dengan melihat pada koefisien korelasi parsial dengan nilai variabel yang paling tinggi akan menunjukkan tingkat hubungan dan pengaruh yang dominan terhadap varial dependen.

2. Uji F Simultan

Uji F dilakukan untuk mengatahui apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat Ghozali, 2006:84. Hipotesis: Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel- variabel independen secara simultan terhadap variabel dependennya. Ha: terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel dependennya. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: 1. Jika F hitung F tabel dengan tingkat signifikansi α 5, maka Ho ditolak. 2. Jika F hitung F tabel dengan tingkat signifika nsi α 5, maka Ho diterima.

3. Uji t Parsial

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel terikat Ghozali, 2006:84. Pengujian parsial regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel yang lain itu konstan. 1. Ho :Kedua variabel independen tidak berpengaruh siginifikan secara parsial terhadap variabel dependen. 2. Ha : Kedua variabel independen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Uji ini memiliki ketentuan sebagai berikut: 1. Jika t-hitung t-tabel, maka H0 ditolak. 2. Jika t-hitung t-tabel, maka H0 tidak dapat ditolak. BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah perusahaan- perusahaan penerbit obligasi syariah yang juga terdaftar pada BEI. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 19 perusahaan yang mana telah menerbitkan obligasi syariah periode 2008 sampai dengan 2014. Pemilihan sampel dilakukan dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Daftar perusahaan sampel penelitian akan dijelaskan pada Tabel 4.1.