Dukungan Lembaga Keuangan Potensi Wilayah

Tabel 4.3 Penggolongan Jenis dan Tarif Paling Tinggi dari Pajak Daerah Jenis Pajak Daerah KotaKab Tarif Paling Tinggi Pajak hotel dan restauran 10 Pajak hiburan 35 Pajak reklame 25 Pajak penerangan jalan 10 Pajak pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan. 20 Pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C 20 Sumber: Pemko Medan

4.5.5 Dukungan Lembaga Keuangan

Sebagai salah satu kegiatan ekonomi, keberadaan lembaga keuangan, khususnya perbankan di Kota Medan dirasakan sangat strategis khususnya untuk mendukung ketersediaan modal, baik yang bersifat modal investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Rusaknya sistem perbankan sebagai akibat krisis ekonomi ternyata tidak sampai menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan. Salah satu indikasinya adalah terus meningkatnya simpanan dana masyarakat pada perbankan, baik yang berbentuk giro, tabungan, deposito, maupun dana pihak ketiga. Saat ini paling tidak ada 40 bank yang beroperasi di Kota Medan, baik jenis bank umum devisa, bukan devisa, termasuk bank perkreditan rakyat BPR. Walaupun fungsi intermidiasi perbankan sejak krisis ekonomi belum pulih sepenuhnya, namun data hingga posisi bulan Maret 2001 menunjukkan meningkatnya penggunaan fasilitas kredit perbankan secara nominal maupun pertumbuhan kreditnya oleh para pengusaha debitur. Total kredit yang tersalur di Kota Medan per 31 Maret 2001 telah mencapai Rp 8,1 trilyun Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Rp 9,5 trilyun. Kredit yang paling banyak digunakan adalah kredit modal kerja, diikuti kredit investasi dan konsumsi. Dengan adanya investasi dan dorongan kredit perbankan tersebut kontribusi PDRB Medan terhadap Propinsi Sumatera utara mencapai rata-rata 21. Sedangkan dilihat dari segi pertumbuhan ekonominya menunjukkan tingkat elastisitas yang tinggi terhadap pertumbuhan propinsinya, artinya jika pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara positif, maka pertumbuhan ekonomi Kota Medan menunjukkan angka positif yang lebih besar dari pertumbuhan ekonomi propinsinya. Ini menunjukkan Kota Medan masih merupakan mesin pembangunan bagi daerah kota dan kabupaten lainnya di Sumatera Utara. Namun demikian untuk memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat minimal sama dengan masa sebelum krisis 6 sd 7, Kota Medan masih membutuhkan dana investasi paling tidak mencapai 12 trilyun rupiah, untuk 5 lima tahun ke depan. Disamping kesiapan perbankan di Kota Medan untuk berpatisipasi dalam pembiayaan investasi, dan modal kerja, Lembaga keuangan BI Cabang Medan juga concern terhadap informasi bisnis. Oleh karenanya BI juga menyediakan Sistem Informasi Baseline SIB dan Sistem Informasi Agrobisnis berorientasi ekspor SIABE. Adanya SIB tersebut atelah memberikan informasi bagi wirausahawan dalam berbagai bentuk identifikasi peluang usaha yang ada, sedang adanya SIABE juga telah memberikan informasi lengkap tentang produk-produk agro industri yang telah diekspor ke berbagai negara tujuan, termasuk asal komoditi, teknologi pengolahan, daftar eksportir, pasar ekspor dan standar mutu produk. Universitas Sumatera Utara Bantuan teknis BI juga meliputi bantuan teknis pengembangan Usaha Kecil dan Mikro PUKM dengan sasaran sektor perbankan dalam bentuk penelitian dan pelatihan. Untuk pemberian informasi yang mencakup perkembangan asset, dana, kredit, kliring, jumlah perbankan, inflasi, kurs perdagangan internasional, investasi dan lain-lain, BI juga menerbitkan secara rutin bulanan, triwulan, semesteran Buku Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah, sehingga memberikan gambaran perkembangan ekonomi regional. Dengan demikian lembaga keuangan yang ada, kenyataannya telah memberikan peranan penting bagi mendorong iklim investasi di Kota Medan. Sumber Informasi: Buku Kota Medan Pintu Gerbang Bappeda

4.6 Struktur Ekonomi dan Perkembangan PDRB