Pertumbuhan Ekonomi Peluang Investasi

Tabel 4.6 Laju Pertumbuhan PDRB Kota Medan Atas Dasar Harga Berlaku Growth of Gross Regional Domestic Product of Medan City at Current Price 2005-2007 Lapangan usaha Industrial origin 2005 2006 2007 1 2 3 4 1. Pertanian Agriculture 29.11 9.22 10.73 2. Penggalian Quarrying 18.14 26.46 -5.91 3. Industri Pengolahan Manufacturing Industry 26.64 12.20 13.43 4. listrik,Gas dan Air Minum Electricity,Gas and Water 1.95 20.18 -5.62 5. Bangunan Construction 20.42 36.91 13.02 6. Perdagangan,Hotel dan Restoran Trade,Hotel and Restaurant 26.01 12.61 11.14 7. Pengangkutan dan Transportasi Transportation and communication 40.25 14.85 15.10 8. Keuangan, Ansuransi,Usaha Persewaan Bangunan,Tanah dan jasa perusahaan Finance Intermediaries,Insurance ,Building Rental and Corporate Service 30.28 8.02 19.59 9. Jasa-jasa Service 36.83 10.75 14.38 PDRB Gross Regional Domestic Product 29.22 14.16 13.52 Sumbersoursce: BPS Kota Medan Statistic of Indonesia of Medan City Keterangannote Angka perbaikan Revised Figures

4.7 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi daerah. Karena penduduk mengalami peningkatan dan berarti pula kebutuhan ekonomi juga akan bertambah. Hal ini hanya bisa diperoleh melalui peningkatan output agregat barang dan jasa atau sering disebut PDRB atas dasar harga konstan Universitas Sumatera Utara setiap tahun. Jadi dalam pengertian ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi adalah penambahan PDRB atas dasar harga konstan. Sejalan dengan peningkatan PDRB ADH Konstan tahun 2000 Kota Medan selama periode 2005-2007, pertumbuhan ekonomi Kota Medan selama periode yang sama, meningkat rata-rata di atas 7,77 persen. Pertumbuhan ekonomi yang dicapai, selain relatif tinggi juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup stabil. Tabel 4.7 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2005 – 2007 Sektor Lapangan Usaha 2005-2006 2006-2007 1. Pertanian 0,37 5,14 2. Pertambangan Penggalian -6,05 -10,14 3. Industri Pengolahan 6,59 6,08 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5,39 -2,81 5. Kontruksi 11,01 6,43 6. Perdagangan, Hotel Restoran 6,15 5,94 7. Transportasi Telekomunikasi 13,34 10,61 8. Keuangan jasa Perusahaan 5,08 12,81 9. Jasa-jasa 6,34 6,83 PDRB 7,76 7,78

4.8 Peluang Investasi

Kota medan merupakan kota ke 3 tiga terbesar di Indonesia setelah kota Jakarta dan Surabaya, dilihat dari luasnya wilayah, jumlah penduduk, aktivitas industri dan perdagangan barang dan jasa. Saat ini pemerintah kota medan sedang berusaha pula untuk memperbesar luas wilayahnya. Melihat kondisi ini peluang bisnis di berbagai bidang seperti bidang industri, pariwisata, perbankan dan lain- lain akan semakin menjanjikan keuntungan bagi para investor lokal maupun asing. Universitas Sumatera Utara Investasi merupakan salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Pada perekonomian tertutup, sumber dana investasi sematamata berasal dari tabungan domestik. Sedangkan pada perekonomian terbuka sumber dana dapat diperoleh melalui dana dari luar wilayah. Pertumbuhan produksi pada dasarnya dipengaruhi oleh perkembangan faktor-faktor produksinya. Salah satu faktor produksi tersebut adalah modal investasi. Banyak studi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu daerah erat kaitannya dengan tingkat produktivitas penggunaan modal investasi. Sejak tahun 2001 penanaman modal investasi di Kota Medan secara berangsur-angsur mulai menunjukkan pertumbuhan yang cukup berarti. Hal ini tidak saja didukung oleh faktor-faktor ekonomi yang dimiliki, tetapi didukung juga oleh faktor-faktor non ekonomi, sehingga menciptakan iklim dan lingkungan penanaman modal yang semakin kondusif dari waktu ke waktu. Langkah-langkah strategis yang ditempuh adalah dengan mengembangkan kemitraan stratejik diantara sesama pelaku usaha dengan Pemerintah Kota yang kenyataannya mampu menumbuhkan minat berinvestasi para pemilik modal untuk menanamkan modalnya di Kota Medan, di berbagai bidang lapangan usaha potensial. Hal ini juga tidak terlepas dari persepsi yang sama dari seluruh stakeholders tentang perlunya menarik investasi lebih besar, untuk menggerakkan roda perekonomian dalam volume yang lebih besar, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja lebih banyak, sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Perkembangan positif penanaman modal selama tahun 2005-2007 dapat dilihat dari perkiraan nilai investasi di berbagai sektor lapangan usaha, baik Universitas Sumatera Utara yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN maupun Penanaman Modal Asing PMA, di samping sektor Pemerintah dan rumah tangga.

4.9 Kawasan Industri