Keluarga Teman Bermain Agen Sosialisasi

2.8.1 Keluarga

Pada awal kehidupan manusia biasanya agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan saudara kandung.Gertrude Jaeger 1977 mengemukakan bahwa peran para agen sosialisasi pada tahap awal ini, terutama orang tua, sangat penting. Sang anak sangat tergantung pada orang tua dan apa yang terjadi antara orang tua dan anak pada tahap ini jarang diketahui orang luar.

2.8.2 Teman Bermain

Disini seorang anak mempelajari berbagai kemampuan baru dan dalam kelompok bermain seorang anak berinteraksi dengan orang yang sederajat karena sebaya. 2.8.3 Sekolah Agen sosialisasi berikutnya adalah system pendidikan formal. Pendidikan formal mempersiapkannya untuk penguasaan peran-peran baru di kemudian hari, di kala seseorang tidak tergantung lagi pada orang tuanya.Menurut Dreeben di sekolah seorang anak harus belajar untuk mandiri. Kalau di rumah anak dapat mengharapkan bantuan orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, maka di sekolah sebagian besar tugas sekolah tadi harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab. 2.8.4 Media Massa Light, Keller dan Calhoun 1989 mengemukakan bahwa media massa yang terdiri atas media cetak surat kabar, majalah maupun elektronik radio, televisi, fil, internet merupakan bentuk komunikasi yang menjangkau sejumlah besar orang. Media massa diidentifikasikan sebagai suatu agen Universitas Sumatera Utara sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku khalayaknya. Peningkatan tekhnologi yang memungkinkan peningkatan kualitas pesan serta peningkatan frekuensi penerpaan masyarakat pun memberi peluang bagi media massa untuk berperan sebagai agen sosialisasi yang semakin penting.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah studi kasus case study. Metode penelitian kualitatif adalah metode yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti. Penelitian ini juga bisa diartikan sebagai pendekatan yang dapat menghasilkan data, tulisan, tingkah laku, yang didapat dari apa yang diamati Moleong, 2006. Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya terhadap satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif Faisal, 1999 : 22 . Studi kasus dapat mengantarkan peneliti memasuki unit-unit sosial, seperti perhimpunan, kelompok, keluarga, dan berbagai bentuk unit sosial lainnya.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SLTP Negeri 2 Parapat Girsang Sipangan Bolon, dan alasan dipilihnya lokasi tersebut adalah : Universitas Sumatera Utara