BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian
Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada seorang wanita Wiknjosastro, 2005 : 92.
Menarche adalah peristiwa ketika seorang anak perempuan mengalami haid atau datang bulan yang pertama kali BKKBN, 1997 : 27
2.1.2Karakteristik usia menarche
Usia remaja yang mendapat menarche bervariasi yaitu : antara usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata 12,5 tahun Wiknjosastro, 2005 : 104, antara 11-15
tahun, rata-rata 13 tahun Pardede, 2002 : 154.
2.1.3 Macam- macam menarche
Menurut Wiknjosastro 2005 macam-macam menarche ada 2 yaitu : 1. Menarche prekoks
Menarche prekoks yaitu sudah ada haid sebelum umur 10 tahun.
Universitas Sumatera Utara
2. Menarche tarda Menarche tarda yaitu menarche yang baru datang umur 14-16 tahun.
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi menarche
Menurut Wiknjosastro 2005 faktor-faktor yang mempengaruhi menarche ada 3 yaitu sebagai berikut :
1. Faktor keturunan
Saat timbulnya menarche juga kebanyakan ditentukan oleh pola dalam keluarga. Hubungan antara usia menarche sesama saudara kandung lebih
erat dari pada antara ibu dan anak perempuannya.
2. Keadaan gizi
Makin baiknya nutrisi mempercepat usia menarche. Beberapa ahli mengatakan anak perempuan dengan jaringan lemak yang lebih banyak,
lebih cepat mengalami menarche dari pada anak yang kurus.
3. Kesehatan umum
Badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang anak gadis seperti penyakit kronis, terutama yang mempengaruhi masukkan makanan dan
oksigenasi jaringan dapat memperlambat menarche. Demikian pula obat- obatan.
Menurut Kartono 1992 faktor-faktor yang mempengaruhi menarche ada 4 yaitu sebagai berikut :
1. Faktor ras atau suku bangsa
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan etnis dalam usia saat menarche, misalnya di Amerika Serikat paling cepat pada Hispanics, lebih lambat pada kulit hitam dan
paling lambat pada Caucasian. 2. Faktor iklim
Menarche lebih lambat timbul di daerah pedesaan dibandingkan dengan perkotaan dan lebih cepat di daerah dataran rendah.
3. Cara hidup Latihan atletik yang berat dapat memperlambat menarche dan atau
mengganggu fungsi menstruasi. 4. Lingkungan
Rangsangan-rangsangan yang kuat dari luar, misalnya berupa film- flim seks blue flims, buku-buku bacaan dan majalah-majalah
bergambar seks, godaan dan rangsangan dari kaum pria, pengamatan secara langsung terhadap perbuatan seksual atau coitus masuk ke pusat
pancaindera diteruskan melalui striae terminalis menuju pusat yang disebut pubertas inhibitor. Rangsangan yang terus menerus, kemudian
menuju hipotalamus dan selanjutnya menuju hipofise pars anterior, melalui sistem portal. Hipofise anterior mengeluarkan hormon yang
merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon spesifik. Kelenjar indung telur memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Hormon
spesifik yang dikeluarkan kelenjar indung telur memberikan umpan
Universitas Sumatera Utara
balik ke pusat pancaindera dan otak serta kelenjar induk hipotalamus dan hipofise, sehingga mengeluarkan hormon berfluktuasi. Dengan
dikeluarkannya hormon tersebut mempengaruhi kematangan organ- organ reproduksi.
2.1.5 Fisiologi menstruasi
Pada masa kanak-kanak indung telur ovarium dikatakan masih berisirahat dan baru bekerja pada masa pubertas Wiknjosastro, 2005 : 110.
Pada siklus hiad endometrium dipersiapkan secara teratur untuk menerima ovum setelah terjadi ovulasi, di bawah pengaruh secara ritmik hormon-
hormon ovarium : estrogen dan progesteron. Proses ovulasi harus ada suatu kerja sama yang harmonis antara korteks serebri, hipotalamus, hipofise, dan
ovarium selain itu juga dipengaruhi oleh glandula tireodea, korteks adrenal, dan kelenjar endokrin lain.
Pada tiap siklus haid FSH follicle stimulating hormone dikeluarkan oleh lobus anterior hipofise yang menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat
berkembang dalam ovarium. Folikel ini akan berkembang menjadi folikel de Graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga
lobus anterior hipofise dapat mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua, yakni LH luteinising hormone.
Produksi kedua hormon gonadotropin FSH dan LH adalah dibawah pengaruh releasing hormones RH yang disalurkan dari hipotalamus ke
hipofise. Penyaluran RH ini sangat dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Selain itu juga mendapat pengaruh dari luar,
Universitas Sumatera Utara
seperti cahaya, bau-bauan melalui bulbus olfaktorius, dan hal-hal psikologik. Bila penyaluran releasing hormones berjalan baik maka produksi
gonadotropin akan baik pula, sehingga folikel de Graaf selanjutnya makin lama makin menjadi matang dan makin banyak berisi likuor follikuli yang
mengandung estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang menyebabkan endometrium tumbuh dan berproliferasi disebut masa
proliferasi. Di bawah pengaruh LH folikel de Graaf menjadi lebih matang, mendekati permukaan ovarium, dan kemudian terjadilah ovulasi. Setelah
ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum, yang akan menjadi korpus luteum di bawah pengaruh hormon LH dan LTH luteotrophic hormones. Korpus
luteum menghasilkan hormon progesteron. Progesteron ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi dan menyebabkan
kelenjar-kelenjarnya berkeluk-keluk dan bersekresi masa sekresi. Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan kadar
estrogen dan progesteron menurun. Menurunnya kadar estrogen dan progesteron menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk-keluk di
endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan hiperemia yang diikuti oleh spasme dan iskemia. Setelah itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan
pelepasan endometrium yang nekrotik. Proses ini disebut haid atau mensis Wiknjosastro, 2002 : 48.
2.2 Remaja
Universitas Sumatera Utara