Desi Natalia Situmeang : Murid yang Ramah Debora R.Turnip : Pandai Bersahabat

citanya ingin jadi dokter katanya. Ros bertempat tinggal di sipangan bolon. Setiap pagi ia naik kendaraan umum untuk pergi ke sekolahnya. Ketika ditanya tentang menstruasi, ia menjawabnya dengan ramah. Saya menstruasi pada malam hari. Saya terbangun jam 2 pagi, karena perut saya sakit. Saya pikir hanya sakit perut karena mau buang air besar, rupanya ada keluar darah. Saya langsung membangunkan ibu saya, dan saya di sarankan pakai pembalut, biar darahnya tidak mengalir. Sejak duduk di bangku SMP, Ros sudah di beri pemahaman tentang menstruasi oleh ibunya. Sehingga ketika ia mengalami menstruasi pertama, ia tidak begitu kaget. Ia mengalami menstruasi pada umur 12 tahun. Pertama kali datang bulan menstruasi ia merasa sakit, dan ia di beri air putih oleh ibunya, karena “di bilang mamak, kalau minum air putih, sakit perut ku bisa berkurang”, ujar Ros.

4.2.2 Desi Natalia Situmeang : Murid yang Ramah

Nama lengkap : Desi Natalia Situmeang Umur : 15 tahun Alamat : Jalan Sisingamangaraja Parapat Jumlah saudara : 3 orang Anak ke- : 3 dari 4 bersaudara Nama Ayah : M. Situmeang Nama Ibu : T. Sitompul Pekerjaan Ayah : Berdagang Pekerjaan Ibu : Berdagang Universitas Sumatera Utara Gadis yang tinggal di jalan sisingamangaraja parapat ini terkenal ramah di sekolahnya. Anak ketiga dari empat bersaudara ini sekarang berumur 16 tahun. Ayah dan ibunya berprofesi sebagai pedagang. Desi dikenal seorang murid yang ramah oleh guru dan teman- temannya. Ia memperoleh pemahaman menstruasi dari gurunya. Pertama kali menstruasi ia merasakan sakit perut, dan ia ngadu sama sepupunya karena ia tinggal di rumah saudaranya di jalan sisingamangaraja parapat. Saya menstruasi pada siang hari waktu di sekolah. Pertama-tama saya merasa perut saya sakit, terus, saya bilang ke teman sebangku saya, perut saya kok sakit kali ya. Teman saya menjawab, mungkin kamu tidak sarapan tadi pagi atau mau buang air besar. Lalu saya minta dikawani ke kamar mandi. Saya terkejut, karena ada keluar darah. Lalu saya memanggil kawan saya tadi. Ada keluar darah, saya bilang. Kawan saya lalu tersenyum sambil bilang, gak usah takut, berarti kamu udah haid ya. Terus saya bilang, bagaimana ini. Tenang saja, biar saya ke warung sebentar beli pembalut. Akhirnya kawan saya membimbing saya untuk memakai pembalut, agar darahnya tidak tembus. Pulang sekolah, saya langsung ngadu sama sepupu saya. Untuk mengatasi sakit perutnya, sepupunya hanya menyarankan agar Desi minum air putih, biar sakit perutnya sembuh. Desi anak yang mandiri, karena ia sudah terbiasa tinggal jauh dari orang tuanya. Anak ketiga dari tujuh bersaudara ini mendapat menstruasi pada umur 15 tahun, dan ia banyak mengetahui pemahaman menstruasi dari gurunya.

4.2.3 Debora R.Turnip : Pandai Bersahabat

Universitas Sumatera Utara Nama lengkap : Debora R. Turnip Umur : 13 tahun Alamat : Ajibata Jumlah saudara : 4 orang Anak ke- : 3 dari 5 bersaudara Nama Ayah : R. Turnip Almarhum Nama Ibu : M. Gurning Pekerjaan Ayah : Berdagang Pekerjaan Ibu : Guru Pegawai Negeri Anak ketiga dari lima bersaudara ini sekarang duduk di bangku SMP kelas tiga dan masih berumur 13 tahun. Ayahnya seorang pedagang dan ibunya seorang guru. Namun, ia tidak tinggal bersama kedua orang tuanya. Ia tinggal bersama oppungnya. Walaupun ia tidak tinggal bersama orang tuanya, namun ia tidak sembarangan bias bebas keluar rumah sesuka hatinya. Kakaknya selalu mengawasi dia, dengan berkunjung ke rumah oppugn mereka. Tamatan dari SD Inpres ini adalah seorang anak yang pandai bersahabat. Ia senang berteman dengan siapapun. Selain itu, ia juga termasuk anak yang rajin dan berbudi. Buktinya ia mau mengurus oppungnya dan menemani oppungnya yang tinggal sendirian. Sejak kecil ia sudah tinggal bersama oppungnya. “Kasihan Oppung”, tinggal sendirian ujarnya. Pulang sekolah ia selalu membantu Oppungnya ke ladang. Pertama kali mendapat menstruasi pada umur 12 tahun. Pada waktu itu, saya sedang ngomong- ngomong sama Universitas Sumatera Utara kakak saya. Tiba-tiba perut saya sakit dan langsung ke kamar mandi. Rupanya ada keluar darah. Ia tidak takut dan hanya ngadu sama kakaknya. “Trus saya bertanya dengan polosnya,”darahnya di tampung pakai apa?. Ujarnya. “Pakai softex”, jawab kakaknya. Atau pakai kain juga bisa, karena lebih alami, tidak mengandung zat kimia, sambung kakaknya lagi. Ia tidak ada minum apa-apa untuk mengatasi rasa sakit pada saat mengalami menstruasi, karena ia kurang mendapat pemahaman menstruasi dari siapapun. Namun ia sadar sekarang ia tumbuh menjadi seorang remaja yang mempunyai tanggung jawab yang besar. Bukan saja tanggung jawab untuk sekolah saja, namun harus pintar-pintar menjaga diri sendiri dan menjaga pergaulan, tetapi bukan berarti memilih- milih dalam mencari kawan.

4.2.4 Indah Rosawaty Sinaga : Gadis Pemalu